Sukses

Cerai, Miliarder Ini Harus Bayar Rp 14,4 Triliun ke Mantan Istri

Zhou Yahui setuju untuk mengalihkan saham bernilai ratusan juta di perusahaannya kepada istrinya, Li Qiong.

Liputan6.com, Beijing - Taipan bisnis di bidang teknologi asal China yang membeli aplikasi kencan khusus gay Grinder, Zhou Yahui, harus membayar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 14,4 triliun kepada istrinya dalam pembagian harta perceraian.

Zhou yang juga pemimpin perusahaan game online Beijing Kunlun Tech, setuju untuk mengalihkan saham bernilai ratusan juta dolar di perusahaannya kepada istrinya, Li Qiong.

'Warisan' dari hasil perceraian tersebut telah menjadi berita utama di sejumlah media China bahkan dunia. Mereka menyebutnya sebagai perceraian paling mahal dalam sejarah Tiongkok.

Awal tahun ini, pasangan tersebut menduduki peringkat ke-11 dunia sebagai miliarder yang berusia di bawah 40 tahun. Seperti dilaporkan Hurun Report, gabungan kekayaan mereka sekitar US$ 3,5 miliar atau Rp 46 triliun.

Namun di bawah perjanjian mediasi sipil yang dikeluarkan oleh pengadilan Beijing, Zhou akan menyerahkan saham Kunlun kepada Li.

Zhou akan tetap menjadi pemegang saham terbesar Kunlun, yang membeli saham mayoritas Grindr awal tahun ini. Namun Kunlun menolak berkomentar lebih tentang keputusan tersebut.

Zhou Yahui, Ketua Beijing Kunlun Tech (Gilles Sabrie/Forbes)

Seperti dikutip dari CNN Money Jumat (16/9/2016), kemungkinan itu bukanlah perceraian termahal terakhir di China. Menurut media pemerintah, tingkat perceraian di negara itu telah naik tajam dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu banyak kemunculan miliarder baru meskipun terjadi perlambatan ekonomi.

Pembagian harta antara Zhou dan Li mengalahkan 'perceraian mahal' lain yang dibayar raja minyak Amerika Serikat Harold Hamm kepada mantan istrinya tahun lalu, yakni US$ 975 juta atau Rp 12,8 triliun.

Pengusaha super kaya lain, termasuk penguasa media Rupert Murdoch dan bos Formula 1 Bernie Ecclestone, dilaporkan mengeluarkan kekayaan lebih dari satu miliar dolar dalam perceraiannya.

Sebuah pengadilan di Swiss pada 2014 meminta miliarder Rusia Dmitry Rybolovlev untuk membayar mantan istrinya sebesar US$ 4,5 miliar (Rp 59,1 triliun). Namun pengadilan yang lebih tinggi mengurangi jumlah itu menjadi US$ 600 juta (Rp 7,8 triliun).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Heboh Cerai Eks Miss Malaysia

Kasus gugatan cerai mantan Miss Malaysia, Pauline Chai kepada suaminya yang merupakan miliarder, Khoo Kay Peng menghebohkan Inggris dan diberitakan banyak media massa.

Sesuai dokumen yang diajukan ke pengadilan, perempuan 69 tahun itu menyebut alasan perceraian adalah "perilaku tak masuk akal" suaminya. Sidang diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang.

Pauline yang tinggal di perkebunan seluas 1.000 hektar di Hertfordshire, menuntut setengah harta suaminya yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta pound sterling. Ditaksir nilai harta yang diperebutkan mencapai 400-500 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,87 triliun sampai Rp 7,3 triliun.

"Hukum Inggris pada dasarnya menerapkan pembagian aset 50:50, kecuali ada alasan untuk tidak memenuhi prinsip itu," kata Ayesha Vardag, pengacara Pauline Chai kepada The Times, seperti dilansir Daily Mail.

Pauline Chai menjadi Miss Malaysia pada 1969 (International Business Times)

"Kekayaan tersebut dikumpulkan selama lebih dari 40 tahun (pernikahan) dan hak seorang istri adalah setengahnya." Pengacara itu menambahkan, karena Pauline memiliki rumah di Inggris, ia berhak mengajukan cerai di sana, alih-alih di negeri asalnya Malaysia.

Pasangan yang menikah pada tahun 1970 itu memiliki 5 anak yang sudah dewasa tak pernah hidup kekurangan harta. Selama ini mereka selalu hidup mewah.

Suami Pauline Chai, Dr Khoo memang bukan orang sembarangan. Ketua Malaysian United Industries itu punya properti di Inggris, Kuala Lumpur, dan Australia, serta memiliki saham sejumlah perusahaan besar.

Istana pasangan yang berlokasi di Hertfordshire itu, memiliki kebun binatang dan dua danau buatan yang masing-masing makan biaya 60 ribu poundsterling atau setara Rp 880 juta untuk membuatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.