Sukses

2 Calon PM Inggris Akan Persulit Warga EU Masuk Negaranya

Kedua perempuan ini berpikir untuk mempersulit aturan masuk bagi Warga EU ke Inggris.

Liputan6.com, London - Kabar mengejutkan datang dari dua calon Perdana Menteri Inggris, Theresa May dan Andrea Leadsom. Mereka berjanji siap mengeluarkan kebijakan baru bagi warga Uni Eropa untuk masuk ke negaranya.

Meski belum membeberkan secara rinci, kedua perempuan ini berpikir untuk mempersulit aturan masuk bagi Warga EU ke Inggris. Komentar pertama soal ini, dinyatakan oleh Leadsom.

"Masyarakat (EU) yang ingin berlibur, berjalan-jalan, bisnis dan bekerjasama dalam hal ilmu pengetahuan dengan kami tetap bisa," sebut Leadsom seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/7/2016).

"Namun demikian, hak untuk tinggal dan hak untuk bekerja di sini harus di ada persetujuan," sambung dia.

Dia menambahkan, bagi Warga UE yang berencana mengunjungi Inggris setelah 9 September, maka mereka harus turut pada kebijakan baru. Sebab setelah tanggal itu, Inggris sudah mempunyai Perdana Menteri baru.

"Kebijakan free movement (Uni Eropa) tak dijamin akan berlaku selamanya," sebut dia.

Senada dengan kompetitornya, May menyebut, jika dia terpilih maka kebijakan free movement akan dirubahnya. Wanita yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris ini diketahui mendapat dukungan kuat dari kaum konservatif di Inggris.

"Jika saya jadi Perdana Menteri, kami akan keluar dari Uni Eropa dan bagian-bagiannya yang mengatur free movement," papar dia.

Sehabis referendum perceraian Inggris dari Uni Eropa, PM David Cameron menyatakan pengunduran dirinya. Pengganti Cameron nanti akan ditentukan dalam rapat nasional Partai Konservatif yang digelar pada 9 September nanti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini