Sukses

Pertama Kalinya, Perampok Berhasil Bobol Bank di Singapura

Pertama kalinya seorang perampok berhasil membobol sebuah bank di Singapura.

Liputan6.com, Singapura - Seorang pria kaukasia disebut berhasil merampok bank Standard Chartered yang terletak di Holland Village, Singapura. Perampokan ini merupakan yang pertama kali sukses terjadi sejak beberapa tahun silam.

Pihak kepolisian mengatakan, peristiwa perampokan ini terjadi tepatnya di Holland Ave pada pukul 11.25 waktu setempat. Namun tidak disebutkan nama bank yang berhasil dibobol itu.

Seperti dilansir Straits Times, Kamis (7/7/2016), pelaku perampokan berhasil membawa kabur uang tunai sejumlah US$ 30 ribu atau setara dengan Rp 393 juta.

Seorang warga mengatakan, polisi menanyakan sejumlah orang terkait kemungkinan mereka melihat sang pelaku yang disebut memakai jaket berpenutup kepala warna abu-abu dan celana oranye.

Sementara itu, warga lainnya yang berada tak jauh dari lokasi perampokan mengatakan, ia melihat sejumlah mobil polisi lalu lalang di kawasan itu. Menurutnya, para petugas itu dilengkapi dengan rompi antipeluru.

Juru bicara kepolisian menegaskan, pelaku tidak menggunakan senjata dalam menjalankan aksinya. Selain itu, tidak ada korban luka dalam peristiwa ini.

Insiden perampokan ini membuat kantor bank Standar Chartered itu akan ditutup sementara waktu. Hal ini dilakukan mengingat proses penyelidikan polisi masih berlanjut.

"Kami ingin menegaskan bahwa keselamatan costumer dan staf adalah prioritas utama. Semua staf kami terlatih untuk bereaksi atas situasi seperti ini," ujar Juru bicara pihak Standard Chartered.

Kasus perampokan bank sangat jarang terjadi di Negeri Singa itu. Upaya yang dilakukan oleh Ismail Shaikh Ahmad untuk merampok Bank United Overseas di City Plaza pada November 2008 berhasil digagalkan.

Dalam kasus perampokan pada November 2004, sang pelaku, Brian Khoo berhasil ditembak dua kali oleh petugas. Ia dilaporkan berusaha membobol bank Maybank di Bukit Timah.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini