Sukses

Miris, Seekor Penyu Sekarat Setelah Menjadi Korban Selfie

Seekor penyu langka sekarat setelah sejumlah pengunjung pantai menariknya dari air untuk diajak berfoto selfie.

Liputan6.com, Beirut - Seekor penyu langka berada dalam kondisi sekarat setelah sejumlah pengunjung pantai mengajaknya foto selfie.

Dikutip dari news.com.au pada Senin (27/6/2016), sejumlah foto yang mengabadikan perbuatan tak pantas para turis itu menyebar secara viral. 

Gambar-gambar itu menunjukkan bagaimana hewan tersebut diseret ke sana - sini oleh anak-anak dan sejumlah orang dewasa di sebuah pantai di Lebanon.

Kelompok pelindung satwa, Animals Lebanon kemudian mengunggah video di mana penyu itu tengah mendapat perawatan oleh para dokter persis setelah kejadian itu.

Di laman Facebooknya, mereka menulis, "Sekarat hanya demi selfie?"

"Penyu laut ini diseret dari dalam air di sebuah pantai di selatan Beirut, dimanfaatkan oleh sejumlah orang supaya bisa melakukan selfie, dan berkali-kali kepalanya diketuk."

Seekor penyu langka sekarat sia-sia karena sejumlah pengunjung pantai menyeretnya dari dalam laut hanya demi berfoto selfie. (Sumber Greenarea.me via news.com.au)

"Animals Lebanon membantu Kementerian Pertanian dan Pertahanan Sipil untuk memastikan penyu laut ini tidak mati sia-sia karena kekejian yang tak perlu, bisa dihindari, dan melawan hukum ini," tulis kelompok tersebut.

Kelompok itu pun menjelaskan kondisi fisik penyu tersebut.

"Penyu ini sudah diberikan antibiotik dan sedang dibawa untuk pemeriksaan sinar-X di kepalanya. Kerusakannya terlihat dan nyata, pukulan dan trauma yang dialaminya telah membuat bagian atas kepalanya retak sehingga air laut telah masuk ke lubang sinusnya."

"Semoga pemeriksaan sinar-X bisa menepis cedera tambahan dan pukulannya tidak sampai berdampak terlalu dalam ke tengkoraknya."

Seekor penyu langka sekarat sia-sia karena sejumlah pengunjung pantai menyeretnya dari dalam laut hanya demi berfoto selfie. (Sumber FB Animals Lebanon via The Mirror)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini