Sukses

Pencurian Buah Avokad Merajalela di Selandia Baru

Avokad Selandia Baru yang terkenal enak itu kini dalam kondisi langka panen. Permintaan tinggi dan pencurian pun terjadi.

Liputan6.com, Auckland - Selandia Baru adalah salah satu negara penghasil avokad terbesar sekaligus terenak. Banyak permintaan buah berkulit hijau itu dari dalam maupun luar negeri.

Bahkan dalam beberapa bulan terakhir permintaan buah itu melonjak luar biasa. Namun, cuaca buruk mengakibatkan kelangkaan avokad. Akibatnya, pencurian merajarela di sejumlah area pertanian.

Semenjak bulan Januari 2016, dilaporkan ada 40 insiden pencurian buah avokad di sejumlah pertanian di Pulau Utara, Selandia Baru. Dan lebih dari 350 buah tiap kejadian.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (16/6/2016) banyak kasus pencurian tak dilaporkan oleh pemilik lahan.

Menurut New Zealand Avocado, semenjak 2015, ada penambahan lebih dari 96.000 permintaan dalam negeri. Sementara permintaan luar negeri makin meningkat. Akibatnya buah kaya vitamin itu langka.

Pencurian baru-baru ini dilakukan saat tengah malam, dengan cara 'meraup' buah dari pohon dan dikumpulkan dalam selimut atau seprai di tanah. Atau, memetik langsung.

Hasil curian itu biasanya dikirim langsung ke kedai-kedai kecil sushi, atau toko buah dan roti di Auckland.

Petugas keamanan Aaron Fraser dari kota Waihi mengatakan, kasus pencurian avokad pernah terjadi selama ia bekerja sebagai polisi. Namun, tidak ada yang sebesar ini.

"Avokad yang dicuri banyak membawa risiko," katanya. "Mereka belum matang, beberapa telah disemprot baru-baru ini dan mungkin masih mengandung racun pada kulit. Namun dengan harga begitu tinggi pada saat ini, potensi keuntungan bagi pencuri sangat besar. "

Jen Scoular, CEO dari New Zealand Avocado, mengatakan pencurian baru-baru cukup mengkhawatirkan.

"Ini adalah cara mudah untuk menghasilan uang dengan cepat, tapi saya tidak berpikir kita berhadapan dengan operasi canggih atau yang sangat terorganisir di sini, lebih ke pencurian kecil-kecial," katanya.

"Buah yang dicuri ini hanya untuk pasar lokal, dan tidak menganggu pasar ekspor kami."

Scoular mengatakan pertanian avokad di Selandia Baru semakin semakin cerdas dalam melindungi tanaman mereka dari pencurian,seperti memasang lampu otomatis dan sistem alarm.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini