Sukses

Hillary Clinton Perempuan Pertama yang Jadi Capres Demokrat?

Sementara itu saingan Hillary Clinton, Bernie Sanders, mengatakan ia tak akan menyerah hingga titik darah penghabisan.

Liputan6.com, California - Hillary Clinton berhasil mengumpulkan magic number angka delegasi untuk memenuhi syarat nominasi Partai Demokrat untuk menjadi capres AS. Angka itu diambil dari perhitungan delegasi dan superdelegasi.

Hillary juga menjadi perempuan pertama dalam 240 tahun sejarah AS yang mendapatkan tiket capres AS di Partai Demokrat. Demikian dilansir dari CNN, Selasa (7/6/2016).

Angka perolehan delegasi untuk jadi nominasi terlihat dari primary di Puerto Rico yang dilakukan pada Minggu, 5 Juni lalu. Pun dukungan para superdelegasi membuat Hillary menjadi calon nominasi.

Ia mendapat 1.812 suara pledged delegasi dan 572 superdelegasi. Total suara yang ia raih mencapai 2.384--lebih dari yang diperlukan untuk nominasi capres.

 

Angka perolehan Hillary diramal bakal naik pada Selasa ini ketika enam negara bagian, termasuk dari California dan New Jersey, yang tengah menggelar pemilihan.

Hillary menegaskan bahwa ia masih fokus pada negara-negara bagian di mana para pemilihnya bersiap memilih mantan first lady itu.

"Kita jelas berada di ambang sejarah. Namun masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," kata Clinton di Long Beach California.

"Masih ada enam pemilihan besok dan kita akan berjuang untuk tiap pemilih," katanya.

Setelah tiga dekade sebagai sosok politikus AS yang kerap disorot, kemenangan ini membuat Hillary berhasil meraih posisi tertinggi dan tersulit. Delapan tahun lalu di bawah Partai Demokrat, ia berlomba bersama Barack Obama menjadi orang nomor satu AS.

Mantan ibu negara, senator dari New York, dan menteri luar negeri itu akan secara resmi menjadi nominasi Partai Demokrat pada konvensi bulan depan. Hillary akan berhadapan dengan calon nominasi dari Partai Republik, Donald Trump, di pemilu capres AS mendatang.

Persaingan ketat dan kotor pemilu capres AS kali ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah.

Hillary telah memukul telak catatan bisnis Trump, karakter, dan pribadi miliader itu selama kampanye. Pun demikian sebaliknya.

Sementara itu saingan Hillary, Bernie Sanders, mengatakan ia tak akan menyerah hingga titik darah penghabisan. Sanders akan berusaha membujuk para delegasi super untuk beralih dukungan kepadanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini