Sukses

Serunya Perlombaan Drone di Melbourne

Bagi sejumlah orang, ini mirip dengan pengalaman menonton film Star Wars ketika pihak-pihak yang bertempur saling mengejar.

Liputan6.com, Melbourne - Teknologi drone sudah merambah ke mana-mana. Demikian juga pengaruhnya kepada gaya hidup dan kegemaran warga. Suatu video YouTube unggahan Gizmag, belum lama ini menayangkan suatu perlombaan drone yang dilakukan di daerah di pinggiran kota Melbourne, Australia.

Salah seorang peserta, Chad Nowak dari Queensland, sebetulnya adalah penggemar pesawat terbang berkendali jauh (remote) dan sekarang tertarik untuk menerbangkan drone dalam suatu pertandingan. Pria itu tertarik terutama karena olahraga ketegangan baru yang dikenal dengan genre FPV (first person view).

Dalam pertandingan itu, para penonton dapat menyaksikan lintasan pertandingan sesuai dengan apa yang terlihat oleh kamera yang dipasang di bagian depan drone milik para peserta pertandingan.

Dengan demikian, para penonton dapat ikut merasakan bagaimana rasanya ‘terbang’ dengan kecepatan hingga 60 kilometer/jam. Bagi sejumlah orang, ini mirip dengan pengalaman menonton film Star Wars ketika pihak-pihak yang bertempur saling mengejar di dalam lorong, hutan, atau di antara benda-benda angkasa.

“Ketika saya menerbangkan pesawat terbang ukuran penuh, melintas di pikiran saya, ‘ah, pasti asyik menyelip di celah itu’, namun karena nyawa menjadi taruhannya, saya jadi lebih hati-hati,”ucap Nowak.

“Dengan drone, saya bisa melakukan itu. Dan kalau ada sesuatu yang salah, semisal patahnya kerangka drone, saya bisa membangun yang baru,” sambung dia.

Para penonton dapat memilih untuk melihat seluruh drone sedang berlomba, atau dapat memilih tayangan salah satu peserta lomba melalui tayangan langsung dari drone yang sedang bertanding.

Daniel Lee, pemimpin perusahaan pembuat drone PrestoPegasus menjadi dedengkot acara tersebut. Untuk mulai terlibat dalam lomba drone itu tidak semahal yang dikira orang banyak.

"Kamera populer yang dipakai untuk drone, semisal Phantom dari DJI dan Bepop dari Parrot, memang bisa sangat mahal, tapi pesawat drone rumahan dengan empat baling-baling jauh lebih terjangkau harganya," demikian menurut seorang pembalap drone yang menamakan diri ‘Covert’.

Para pembalap drone juga mulai bermunculan di Inggris dan Amerika Serikat. Para pembalap itu juga berharap lahirnya dunia profesional balap drone tersebut. (Alx/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini