Sukses

Korut Alami Kekeringan Terparah, Sawah 'Terpanggang'

Proses penanaman padi telah dilakukan di 441.560 hektar sawah, namun, 136.200 hektar di antaranya kering kerontang.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara sedang mengalami kekeringan, yang terparah dalam 1 abad. Potensi kekurangan pangan pun menghantui.

Media pemerintah Korut, KCNA mengabarkan, sejumlah provinsi lumbung padi terpengaruh akibat kekeringan, dan lebih dari 30 persen sawah 'terpanggang'.

KCNA menyebut, proses penanaman padi telah dilakukan di  441.560 hektar sawah. Namun, "setidaknya 136.200 hektar sawah terpanggang," demikian dikabarkan media Korut seperti dikutip dari BBC, Rabu (17/6/2015).

Kekeringan terparah menimpa persawahan di Provinsi Hwanghae Selatan dan Hwanghae Utara. Bahkan di sejumlah area, 80 persen tanaman padi kering kerontang.

Phyongan Selatan dan Hamgyong Selatan juga terdampak. "Air di waduk pada level terendah, sementara sungai dan aliran air mengering," kata KCNA.

Sawah-sawah yang mengering ditanami tanaman lain untuk mengurangi kerugian.

Duta Besar Denmark untuk Korea Selatan dan Utara, Thomas Lehman, kepada Reuters mengaku mengunjungi wilayah yang mengalami kekeringan di Korut pada Mei lalu. "Kurangnya air mengakibatkan kerusakan. Dan persawahan sulit bertahan tanpa air yang memadai," kata dia.

Tahun lalu, Korut mengalami curah hujan terendah dalam 30 tahun terakhir. Sempat dikhawatirkan bencana kelaparan yang terjadi pada 1990-an, yang diyakini membunuh ratusan ribu warga Korut, terulang.

Kim Jong-un meninjau lahan pertanian (KCNA)


Namun, kekeringan kali ini diperkirakan tak sampai makan korban jiwa, sebab sudah ada reformasi dalam bidang pertanian.

Wartawan BBC, Stephen Evans, di Seoul mengatakan bahwa sejak kelaparan pada tahun 1990-an, Korut membuka peluang bagi pertanian swasta sehingga hasilnya makin bertambah.

Program Pangan Dunia PBB mengatakan, Korut sering mengalami kekurangan pangan yang signifikan. Sekitar sepertiga anak di sana diduga mengalami kurang gizi.

Sejumlah negara, termasuk Korea Selatan kerap memberikan bantuan ke pihak Utara. Pada April lalu, PBB meminta bantuan kemanusiaan US$ 111 juta untuk menyediakan makanan, gizi, pertanian, dan sanitasi.

Korea Utara dijatuhi sanksi berat di bawah resolusi PBB akibat uji nuklir dan rudal yang dilakukan rezim Pyongyang pada 2006. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini