Liputan6.com, Jakarta Liputan6.com, Jakarta: Perjalanan wisata murid-murid Ansan Danwon High School berubah menjadi petaka setelah Kapal Sewol yang mereka tumpangi tenggelam di tengah laut. Dalam perjalanan menuju Pulau Jeju, 'Hawaii-nya' Korea pada Rabu 16 April 2014.
Penyidik mengungkapkan bahwa kapten kapal menunda evakuasi selama setengah jam sejak alarm darurat dibunyikan. Waktu `setengah jam` adalah pertanyaan terbesar dalam tragedi kapal atau feri di Korea Selatan. Menurut transkrip percakapan antara kapal dan daratan, selama itu pula kapten kapal menunda evakuasi sejak pertama kali mengirimkan alarm darurat.
Baca Juga
Dua Produser Pick Me Trip in Bali Dideportasi Pihak Imigrasi, Hyoyeon SNSD dkk Sudah Pulang ke Korea
1 WNI di Korea Selatan Tewas Usai Terlibat Perkelahian dengan Sesama Warga Indonesia
Kadispar Bali Sebut Bomi Apink cs Sudah Pulang ke Korea dan Jelaskan Prosedur Ajukan Visa untuk Syuting di Indonesia
Berdasarkan penyelidikan sementara, Sewol karam lantaran kelalaian dari kru kapal, sistem pergudangan kargo, dan struktural kapal yang cacat. Lantaran itu, kapten bersama 2 awak kapal ditangkap karena dinilai bersalah atas tenggelamnya kapal dan jatuhnya korban jiwa. Sang kapten dinilai terlambat memberikan perintah evakuasi dan diduga kabur.
Advertisement
[Lihat Rajut: Tenggelamnya Kapal Sewol]
SOROT TAB UNTUK MELIHAT DETAIL DAN KLIK UNTUK CERITA SELENGKAPNYA
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.