Sukses

Megawati Dikawal 2.000 Tentara di Timor Leste

Pengamanan Presiden Megawati dalam kunjungan ke Timor Leste melibatkan 2.000 personel TNI. Pasukan dikerahkan karena TNI tak mau mengambil risiko, dan sudah berdasar pertimbangan keamanan serta data intelijen.

Liputan6.com, Jakarta: TNI mengerahkan 2.000 personel yang dinamai Komando Tugas Gabungan Keamanan (Kogasgabkam) untuk mengamankan kunjungan Presiden Megawati Sukarnoputri ke Timor Leste, 20 Mei mendatang. "Kogasgabkam akan dipimpin langsung Panglima Armada Timur serta melibatkan unsur Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, kapal perang, dan marinir, serta pesawat angkut pasukan C-130 Hercules," kata Kepala Pusat Penerangan Mayor Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin dalam konferensi pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (17/5) siang.

Sjafrie membantah pengerahan pasukan tersebut dinilai berlebihan. Menurut dia, pengiriman pasukan telah sesuai prosedur berdasarkan perkiraan situasi keamanan di Timor Leste [baca: MPR/DPR Menyetujui Presiden ke Timtim]. "Keamanan di sana terbatas, sedangkan perayaan tersebut akan dihadiri sejumlah kepala negara dan digelar malam hari," kata Sjafrie, memberi alasan.

Menurut Sjafrie, Kogasgabkam akan memberi dukungan pengamanan fisik jarak dekat yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden. Paspampres maupun Kogasgabkam nantinya akan berada langsung di bawah kendali Panglima TNI Widodo AS. Sementara Widodo, akan mengendalikan pengamanan kunjungan Presiden dari atas KM Tanjung Kambani yang menjadi kapal komando. Kapal ini akan berlayar di sekitar Timtim dan didukung oleh lima kapal pengawal.

Dua hari sebelumnya, Puspen TNI melalui siaran persnya memberikan alasan pengerahan pasukan ke sekitar Timor Leste. Pengerahan itu berdasarkan pada pertimbangan keamanan dengan memperhatikan analisa intelijen terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. "TNI tak ingin mengambil risiko," demikian bunyi siaran pers itu [baca: TNI Mempersiapkan Pengamanan Presiden ke Timor Loro Sae].

Kepastian Megawati mengunjungi bekas provinsi ke-27 itu berdasarkan keterangan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa. Dalam keterangannya, Martin menjelaskan Presiden berangkat di Timor Leste memenuhi undangan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dan Presiden Timor Leste Jose Alexander Xanana Gusmao.(YYT/Rike Amru dan Budi Sukmadianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini