Sukses

Ajaib, Ubah Perahu Pengungsi di Yunani Jadi Tas Serbaguna

Penasaran bagaimana perahu karet para pengungsi bisa berubah menjadi tas? Simak di sini.

Liputan6.com, Jakarta Tas merupakan salah satu fashion item yang wajib dimiliki oleh semua orang, baik pecinta mode, maupun masyarakat biasa. Sejak menjadi salah satu barang penting, banyak orang membuat kreasi tas agar unik, beragam, dan tidak pasaran, salah satunya Mimycri.

Mimycri mampu mengubah perahu karet menjadi bahan dasar pembuatan tas. Konon katanya, perahu karet tersebut digunakan oleh para pengungsi untuk pergi ke Yunani.

Sebagai salah satu perusahaan start-up di Berlin, Mimycri memanfaatkan isu tentang banyaknya tumpukan sampah di pantai-pantai Yunani sebagai sebuah inisiatif sosial. Karena mengambil bahan dasar dari tumpukan sampah, maka Mimycri juga tidak pernah tahu material seperti apa yang akan mereka gunakan.

Uniknya, inilah yang membuat Mimycri mampu menghasilkan berbagai jenis produk tas yang berbeda. Dapatkah Anda membayangkan berapa perahu karet yang ada di pantai-pantai Yunani, jika di tahun 2016 saja, ada sebanyak 182.000 pengungsi yang datang?

Mimycri mempekerjakan para pengungsi sebagai penjahit dan perancang."Dulu saya yang membuat perahu dan mengendarainya untuk pergi ke Yunani. Di Pakistan, saya pernah bekerja selama 22 tahun di bidang tekstil, jadi anggaplah itu hobi saya. Ketika datang ke Mimycri, mereka bilang mereka membutuhkan saya," ujar Abid Ali, salah seorang penjahit di Mimycri.

Sejak didirikan pada Januari 2017, saat ini mereka berhasil menerima pesanan lebih dari 400 produk. Anda juga bisa mendapatkan sebuah tas ransel dari Mimycri dengan harga 160 Euro atau sekitar Rp 2.500.000.

"Bagi saya, ini merupakan cara pendekatan kreatif kepada para pengungsi. Selain itu, ini juga adalah usaha kreatif untuk mengubah sesuatu yang negatif menjadi postif," ungkap Nora Azzaoui, Co-Founder dari Mimycri. Jadi, apakah Anda berminat mendapatkan tas yang terbuat dari perahu karet para pengungsi ini?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.