Sukses

Debut Label Fesyen Mazuki untuk yang Miliki Kenyamanan Diri

Label fesyen Mazuki merilis koleksi debutnya yang bertema Comfortable Solitude.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda ingin sebuah cerita, temukanlah dalam apel yang besar. Hiruk-pikuk akan selalu menjadi bagian dari cerita New York, The Big Apple. Akan tetapi bagaimana jadinya bila kesibukan kota itu justru menjadi sebuah latar yang kontras pada kesendirian seseorang yang berada di dalamnya?

When I was in New York, I didnt know anyone there. My comfort zone was Los Angeles. I chose New York because I wanted to puruse my career. At first I felt very lonely there,” Miranda mengiang hari-hari awal yang ia jalani di kota yang tak pernah tidur itu. Pada satu bab kehidupan Miranda Mazuki, loneliness of a New Yorker yang ia alami dulu kemudian termanifestasi dalam wujud koleksi busana. Kamis, 19 Maret 2015, menjadi chapter baru kisah hidupnya sebagai seorang desainer di Indonesia.

Tampaknya bukan sekadar ketaksengajaan bahwa debut label Mazuki milik Miranda dilangsungkan di galeri marketing apartemen Casa Domaine, Jakarta. Beberapa rak gantung berisi rancangan-racangannya berada di sebuah ruang besar dengan interior berestetika urban minimalis. Kesan urban minimalis ini lah yang juga bisa ditemui pada koleksi perdana Mazuki yang ditampilkan pada saat itu (di mana para tamu undangan bisa mencobanya di kamar ganti yang telah disediakan).

Ketika kenyamanan terkait material, ukuran, dan aspek ergonomis jelas menjadi pemandu yang wajib dituruti dalam mendesain sepotong busana yang ditujukan bagi warga urban kota metropolitan seperti New York ataupun Jakarta dengan segala mobilitasnya – di mana hal tersebut dihadirkan Miranda salah satunya lewat penggunaan bahan egyptian cotton dan campuran silk-wool – serta nuansa menjadi persoalan pilihan personal, garis rancang busana adalah konsep atau cara pandang desainer itu sendiri tentang sesuatu yang lebih mendalam.

Adalah seorang yang confident dan comfortable pada dirinya sendiri yang “bisa” memakai celana asimetris dengan bagian kanannya berukuran pendek dan bagian kirinya panjang dalam model seperti balutan sampiran kain diagonal di koleksi ini. Butuh sebuah pemahaman independensi diri yang cukup solid – yang dalam hidup sang desainer mungkin hal itu didapat dari bagaimana ia berproses menghadirkan kenyamanan diri untuk menjalani hari-hari di New York sendirian – bila ingin enjoy berjalan di kota besar seorang diri mengenakan jumpsuit hitam karya Miranda dengan aksen lipatan di area bahu yang berkesan sedikit quirky.

Itulah fesyen di mata desainer lulusan Fashion Institute of Design & Merchandising, Los Angeles, yang pernah mengenyam pengalaman magang dan kerja lepas di beberapa label ternama seperti, Yves Saint Laurent, Altuzarra, dan Valentino sebelum akhirnya mendapat posisi di brand Opening Ceremony untuk mendesain, dimana ia bekerja bersama desainer Humberto Leon dan Carol Lim pendiri merek itu sekaligus Creative Director dari Kenzo. “I see fashion as part of presentation of how you present your self everyday,” ucap Miranda di peluncuran capsulle collection Mazuki.

Sebanyak 15 looks dibawakan para model menyusuri ruang presentasi di mana para tamu malam itu telah berdiri sambil memegang segelas red wine ataupun champagne ditemani musik khas club kota metropolis. Karya-karya dengan palet warna dominan hitam dan putih ini bukan tentang karakter personal dari tiap orang tapi tentang bagaimana semua orang itu bisa nyaman dengan dirinya sendiri – yang mana hal itu akan teruji saat menjalani hari seorang diri. Kesimpulannya adalah frase yang menjadi judul dari koleksi pertama Miranda untul label Mazuki ini: Comfortable Solitude.

Pilihan karakter busana yang cukup beragam di koleksi ini dapat dilihat pada cropped tank top kerah bundar dengan aksen cut out yang berkesan sporty, sleeveless tops dengan bagian bawahnya bermodel pleated yang tampil feminin, blouse lengan kimono yang bernuansa semi-formal, kemeja pria yang kasual, dan lain sebagainya. Everyday wear di Comfortable Solitude terbilang versatile untuk dapat digunakan dalam bermacam-macam kesempatan, siang maupun malam. Secara umum ada kesan muda yang hadir pada tiap rancangan tersebut dan sebagiannya memiliki statement yang cukup kuat meski dalam siluet yang minimalis.

Di perbincangan tentang sebuah label baru, ujungnya akan selalu tentang bagaimana label tersebut menjaga atau meningkatkan posisinya di industri fesyen. Ada banyak hal tentunya yang harus dibahas mengenai hal itu, misalnya soal strategi pemasaran dan lainnya. Namun terkait desain, Miranda mengatakan “I'll try to stay true to my own aesthethic and to my own nature”. Seperti apa sesungguhnya nature dari rancangan-rancangan Miranda Mazuki? Hal ini yang nantinya akan harus dinyatakan dengan semakin jelas oleh sang desainer pada koleksi-koleksi selanjutnya, di mana perihal eksplorasi desain juga akan diperhatikan – terlebih karena gaya desain minimalis juga banyak dihadirkan oleh desainer-desainer lain di Indonesia.

After all it is pretty good beginning. Koleksi label Mazuki tersedia secara online di Shoppe33.com dan di Mazuki.co.

 

 

(Fotografer: Faisal R. Syam - Liputan6.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.