Sukses

Salon di Kyoto Terima Cukur Rambut Anak-Anak dengan Disabilitas Perkembangan

Seorang penata rambut lokal di Salon Jepang menerima layanan cukur anak-anak dengan gangguan perkembangan yang kesulitan duduk diam di kursi.

Liputan6.com, Jakarta Seorang penata rambut lokal di Salon Jepang menerima layanan cukur anak-anak dengan disabilitas perkembangan yang kesulitan duduk diam di kursi.

Dilansir dari Asahi, Ryuji Akamatsu, 48, pemilik Peace of Hair salon di Fushimi Ward, mengatakan dirinya sekarang memotong rambut dua hingga tiga anak dengan gangguan perkembangan, termasuk gangguan hiperaktif dan autisme setiap hari.

Tokonya--ia sebut sebagai anugerah sebab banyak orang tua yang putus asa yang ragu-ragu untuk membawa anak-anak mereka ke pangkas rambut profesional, karena mereka tidak suka memotong rambut dan membuat keributan sekali di kursi besar.

Beberapa keluarga bahkan datang dari luar prefektur atau provinsi.

Akamatsu bercerita, pada 2010 ia menerima permintaan yang tidak biasa dari ibu seorang anak laki-laki penyandang disabilitas perkembangan yang ingin putranya berlatih memotong rambut.

“Anak saya gugup kalau potong rambut, jadi biasanya saya potong sendiri di rumah,” cerita sang ibu.

Setelah ia menerima tawarannya, Akamatsu menyadari bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang gangguan perkembangan.

Potongannya berjalan lancar sampai Akamatsu mulai menggunakan gunting rambut elektrik untuk menyelesaikannya. Bocah itu tiba-tiba berdiri dan berlari mengelilingi toko, panik karena suara mendengung yang menggelegar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berlatih dan Mencari Tahu Soal Disabilitas Perkembangan

Akamatsu mengatakan dirinya kecewa pada saat itu karena ia tidak bisa "melakukan pekerjaan profesional".

Jadi, ia bertanya pada dirinya sendiri apa yang bisa ia lakukan. Ia membaca tentang gangguan perkembangan dan mendengarkan ucapan seorang profesor universitas untuk memperdalam pemahamannya.

Setelah Akamatsu mengetahui bahwa anak-anak ini sering takut tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, ia memutuskan untuk membuat kartu bergambar yang menunjukkan setiap langkah proses, mulai dari duduk di kursi dan dibungkus dengan handuk hingga menggunakan gunting rambut.

Akamatsu perlahan-lahan akan memandu anak laki-laki itu melalui prosesnya, dan akhirnya berhasil. Ia secara bertahap menjadi terbiasa memotong rambutnya.

 

3 dari 4 halaman

Pujian dari Sang Anak Disabilitas

Suatu hari, Akamatsu mendengar gumaman anak itu bahwa ia merasa lebih baik saat rambutnya sedang keramas. Akamatsu berkata ia tidak akan pernah melupakan momen itu.

Tersebarlah kabar tentang Akamatsu dan keajaiban yang ia lakukan. Tak lama kemudian anak-anak dengan disabilitas perkembangan mulai berdatangan di Peace of Hair.

Karena Akamatsu selalu menyeringai saat ia menyambut mereka dan memotong rambut mereka, ia menjadi terkenal karena "potongan rambut senyum" spesialnya.

Akamatsu kini telah memotong rambut sekitar 6.000 anak dengan masalah disabilitas perkembangan.

 

4 dari 4 halaman

Menjadi Pendengar Pelanggan

Rahasia kesuksesannya tidak hanya mendidik dirinya sendiri tetapi juga mendengarkan isu-isu spesifik yang dikatakan orang tuanya kepadanya setiap hari. Beberapa mengatakan kepadanya bahwa mereka terpaksa memotong rambut anak mereka saat mereka tidur. Yang lain mengatakan mereka akan meminta seseorang menahan lengan dan kaki anak mereka untuk menyelesaikannya.

Akamatsu bahkan bertemu dengan orang tua dan anak yang datang jauh-jauh dari Prefektur Shizuoka, karena “tidak ada toko yang tersedia untuk kami di lingkungan kami.”

Ia pernah mendengar seorang manajer salon berkata, "(Mencukur) rambut (untuk anak-anak dengan disabilitas perkembangan) mungkin memakan waktu terlalu lama."

Tapi Akamatsu sekarang menjadikannya sebagai misi hidup untuk mengubah mentalitas itu.

Ia mendirikan organisasi nirlaba Sorairo Project Kyoto pada tahun 2014 dengan harapan dapat memberikan saran dan tip sederhana kepada tukang cukur dan stylist lainnya sebagai bagian dari upaya untuk membuat industri lebih inklusif.

Lebih dari 2.000 penata rambut telah mengikuti kursusnya, katanya.

Akamatsu juga membagikan pamflet dan menerbitkan video online musim gugur lalu untuk membagikan keahliannya. Ini menjelaskan bahwa anak-anak dengan gangguan perkembangan ditandai dengan hipersensitivitas visual dan penciuman atau kesulitan dalam berkonsentrasi, dan mereka membutuhkan perhatian khusus.

Materi tersebut merekomendasikan bahwa “beberapa helai rambut Anda sendiri harus dipotong dan diperlihatkan kepada anak-anak terlebih dahulu, sehingga anak-anak dapat memahami apa yang akan terjadi.” Juga dikatakan penting untuk memuji dan mendorong mereka banyak selama proses tersebut.

Mereka juga menawarkan nasihat tentang urusan bisnis, seperti menyisihkan waktu ekstra untuk pemotongan ini.

“Sedikit pertimbangan dan peningkatan dapat membawa senyum ke wajah anak-anak penyandang disabilitas perkembangan dan keluarganya,” kata Akamatsu. “Saya ingin masyarakat kita menjadi tempat di mana semua tukang cukur dan penata rambut akan mengulurkan tangan membantu.”

Akamatsu mengatakan tujuan selanjutnya adalah mengirimkan pesan itu ke generasi penerus tukang potong rambut dengan memperkenalkan metodenya dalam buku teks untuk siswa yang ingin menjadi penata rambut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.