Sukses

3 Jenis Utama Gangguan Pendengaran, Apa Saja?

Gangguan pendengaran dapat terjadi pada siapa saja di berbagai usia. Gangguan pendengaran sendiri terbagi dalam 3 jenis utama.

Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran dapat terjadi pada siapa saja di berbagai usia. Gangguan pendengaran sendiri terbagi dalam 3 jenis utama.

Menurut dr. Sara Elise Wijono MRes dari Klikdokter, 3 jenis utama gangguan pendengaran adalah gangguan pendengaran konduktif, sensorineural, dan campuran.

Gangguan pendengaran konduktif terjadi akibat masalah di liang telinga. Gendang telinga atau telinga tengah tidak dapat mengirimkan suara secara efektif ke telinga bagian dalam.

“Masalah ini dapat disebabkan oleh infeksi telinga, tumor, atau benda (seperti penumpukan lilin) di telinga,” ujar Sara mengutip Klikdokter, Rabu (8/9/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sensorineural dan Campuran

Jenis kedua adalah gangguan pendengaran sensorineural. Jeni ini sering disebabkan oleh kerusakan sel-sel rambut di telinga bagian dalam.

Penyebab potensial lainnya termasuk kerusakan pada saraf atau otak. Jenis gangguan pendengaran sering disebabkan oleh faktor usia terkait perubahan saraf dan sel-sel sensorik dari telinga bagian dalam.

Sedang, gangguan pendengaran campuran adalah kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural.

Gangguan pendengaran campuran memungkinkan pasien mengalami kerusakan di telinga luar atau tengah, serta di telinga bagian dalam (koklea) atau saraf pendengaran.

“Kehilangan pendengaran campuran dapat disebabkan oleh cedera kepala, infeksi kronis, atau kelainan bawaan.”

3 dari 4 halaman

Bisa Satu atau Kedua Telinga

Sara menambahkan, gangguan pendengaran dapat memengaruhi salah satu atau kedua telinga. Hal ini dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu.

Pada pendengaran normal, gelombang suara masuk ke telinga bagian luar. Suara kemudian melakukan perjalanan melalui telinga ke koklea yang berupa tabung berisi cairan. Saat cairan bergetar, ribuan rambut halus ikut bergerak dan mengubah getaran suara menjadi impuls saraf.

“Impuls tersebut kemudian dikirim ke otak di mana mereka akan diproses menjadi suara yang dapat Anda kenali.”

Gangguan pendengaran terjadi ketika ada masalah dengan struktur telinga yang terlibat dalam proses pendengaran. Setiap kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran berat. Maka dari itu, Sara menyarankan pasien untuk konsultasi ke dokter THT jika ada gangguan-gangguan di telinga.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.