Sukses

Ekstrem, Pria Disabilitas di Hong Kong Panjat Gedung Pencakar Langit dengan Kursi Roda

Pria tersebut juga memiliki pesan bagi semua orang, bahwa jika penyandang disabilitas bisa bersinar dan membawa harapan, mereka tidak harus dipandang lemah

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria disabilitas di Hong Kong melakukan sebuah aksi ekstrem berupa memanjat gedung pencakar langit Nina Tower dengan menggunakan kursi roda.

Aksi yang dilakukan penyandang disabilitas bernama Lai Chi-wai itu ia lakukan pada pertengahan Januari 2021 lalu, dalam rangka mengumpulkan dana bagi pasien sumsum tulang belakang.

Dilansir dari New York Post, Kamis (24/6/2021), pria 37 tahun itu memang gagal mencapai puncak gedung setinggi 984 kaki tersebut, tetapi dia berhasil memanjat hingga lebih dari 820 kaki.

Pria yang diketahui merupakan seorang pemanjat itu memanjat gedung tersebut dengan mengikat dirinya di kursi roda, sembari menarik dirinya ke atas gedung.

"Saya cukup takut," kata Lai. "Mendaki gunung, saya bisa berpegangan pada batu atau lubang kecil, tetapi dengan kaca, yang bisa saya andalkan hanyalah tali yang saya gantung," katanya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kecelakaan 10 Tahun yang Lalu

Walau tak mencapai puncak gedung, aksi Lai itu berhasil mengumpulkan donasi sebesar 5,2 juta dolar Hong Kong atau sekitar 40,3 juta rupiah.

10 tahun lalu, Lai mengalami sebuah kecelakaan mobil yang membuatnya lumpuh dari pinggang hingga ke bawah.

Sebelum 2011, dia pernah empat kali dinobatkan sebagai juara Asia, untuk panjat tebing, dan di satu titik sempat menempati peringkat kedelapan dunia.

Usai kecelakaannya, Lai melanjutkan aktivitas memanjatnya dengan memasang kursi rodanya ke sistem katrol. Lima tahun yang lalu, ia pun berhasil mendaki gunung Rock Lion setinggi 1.624 kaki.

3 dari 4 halaman

Pesan dalam Aksinya

Meski aksinya di awal tahun lalu gagal karena masalah keamanan, tetapi Lai berharap ada pesan yang bisa dia sampaikan lewat aksinya tersebut,

"Beberapa orang tidak mengerti kesulitan penyandang disabilitas, beberapa orang berpikir bahwa kami selalu lemah, butuh pertolongan, butuh bantuan, kami butuh belas kasihan orang."

"Namun, saya ingin memberi tahu semuanya, tidak harus seperti itu. Kalau penyandang disabilitas bisa bersinar, mereka di saat yang sama bisa membawa peluang, harapan, membawa terang, tak harus dipandang lemah."

4 dari 4 halaman

Infografis Gejolak Panjang di Hong Kong

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.