Sukses

Argentina Legalkan Bitcoin Untuk Penyelesaian Kontrak

Keputusan tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan mata uang kripto namun mencakup ketentuan yang memberikan kebebasan kepada individu dan bisnis untuk memilih cara pembayaran pilihan mereka

Liputan6.com, Jakarta - Argentina telah secara resmi menyetujui penggunaan Bitcoin untuk perjanjian kontrak. Keputusan ini, diumumkan oleh Menteri Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Argentina, Diana Modino, mencerminkan arah baru dalam pendekatan Argentina terhadap mata uang kripto.

Modino menegaskan di X Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dapat digunakan dalam kontrak. Pengumumannya lebih lanjut mencakup opsi untuk menggunakan mata uang kripto lain dan komoditas berwujud seperti ternak dan produk susu. Fleksibilitas ini menandai perubahan besar dalam praktik kontrak di negara ini.

“Kami meratifikasi dan mengonfirmasi bahwa kontrak di Argentina dapat disepakati dalam Bitcoin. Kewajiban debitur. Debitur harus menyerahkan sejumlah mata uang yang ditentukan, baik mata uang tersebut merupakan alat pembayaran yang sah di Republik atau tidak,” kata Modino, dikutip dari Cryptoslate, Jumat (22/12/2023).

Keputusan tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan mata uang kripto namun mencakup ketentuan yang memberikan kebebasan kepada individu dan bisnis untuk memilih cara pembayaran pilihan mereka, meskipun hal tersebut tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Argentina.

Perkembangan ini sejalan dengan kebijakan ekonomi Presiden Argentina yang baru terpilih, Javier Milei. Menghadapi hiperinflasi dan devaluasi mata uang, Milei memandang Bitcoin sebagai potensi untuk melawan jebakan sistem keuangan terpusat. 

Potensi Adopsi Kripto Global

Keputusan Argentina dapat mempengaruhi sikap global terhadap mata uang kripto. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di Amerika Selatan, peningkatan penggunaan Bitcoin mungkin memacu penerimaan kripto yang lebih luas di seluruh dunia. 

Tindakan ini sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat Argentina terhadap mata uang digital, yang beralih ke mata uang digital di tengah melemahnya nilai peso lokal.

Meskipun persetujuan Bitcoin untuk kontrak merupakan langkah awal, hal ini membuka jalan bagi adopsi kripto yang lebih luas di Argentina. Dukungan Argentina terhadap Bitcoin untuk penggunaan kontrak menandai momen penting dalam evolusi keuangan negara tersebut. 

Keputusan ini, yang selaras dengan visi ekonomi Presiden Milei, dapat menandai era baru dalam pendekatan Argentina terhadap mata uang dan kontrak. Ketika negara ini memulai jalur ini, negara ini mungkin akan mengubah sistem keuangannya dan mempengaruhi perspektif global mengenai penggunaan mata uang kripto.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Argentina Bakal Devaluasi Peso 50%, Ini Pertimbangannya

Sebelumnya, Argentina akan devaluasi peso lebih dari 50 persen sebagai bagian dari tindakan darurat untuk membantu ekonomi yang sedang sulit.

Menteri Ekonomi Argentina Luis Caputo mengumumkan hal itu pada Selasa, 12 Desember 2023. Adapun devaluasi adalah penurunan nilai mata uang yang dilakukan pemerintah untuk tujuan tertentu. Demikian dikutip dari laman CNN, Rabu (13/12/2023).

Langkah tegas ini mengubah nilai konversi dolar AS menjadi 800 peso per dolar AS dari 365 peso dan terjadi hanya beberapa hari setelah masa jabatan Presiden Argentina Javier Milei.

Javier Milei berkampanye dengan janji untuk menghilangkan peso dan menggantinya dengan dolar AS untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya. Peso telah didukung secara artisial selama bertahun-tahun oleh kontrol modal yang ketat dan nilainya telah anjlok sekitar 52 persen terhadap dolar AS pada 2023.

Bank sentral Argentina dalam beberapa tahun terakhir telah mencetak lebih banyak peso untuk membantu pemerintah negara tersebut menghindari gagal bayar atau default utangnya. Hal ini akibatkan harga melambung.

 

3 dari 3 halaman

Menaikkan Suku Bunga Acuan

Langkah ini menandai langkah pertama dari beberapa langkah untuk meredam hiperinflasi yang menyebabkan bank sentral Argentina pada Oktober menaikkan suku bunga acuan menjadi 133 persen.

Pada Selasa, 12 Desember 2023, Caputo kembali menegaskan kampanye Milei kalau “tidak ada uang” saat ia memaparkan langkah-langkah lain. Hal ini termasuk pengurangan proyek pekerjaan umum baru, berencana tidak memperbarui kontrak kerja yang telah berlaku selama lebih dari satu tahun dan mengurangi subsidi energi dan transportasi.

"Selama beberapa bulan kita akan mengalami keadaan yang lebih buruk, terutama dengan inflasi,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini