Sukses

Bisa Dibayar Pakai Bitcoin, Restoran Prancis Bagikan Pengalaman

Bouchon adalah sejenis restoran khusus di wilayah Lyon. Restoran tersebut menjadi yang pertama di kota yang menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran pada 2021

Liputan6.com, Jakarta - Semakin banyak toko di Prancis yang menerima Bitcoin (BTC) sebagai bentuk pembayaran mulai dari pusat perbelanjaan besar hingga restoran tradisional. Restoran yang menggunakan Bitcoin ini termasuk kelompok pebisnis yang berkembang pesat sekarang seperti Bouchon-comptoir Brunet. 

Bouchon adalah sejenis restoran khusus di wilayah Lyon. Restoran tersebut menjadi yang pertama di kota yang menerima BTC sebagai alat pembayaran pada 2021. Sekarang restoran itu memiliki bagian Bitcoin khusus di situs webnya, yang berisi alasan penggunaan BTC dari pemilik Bouchon.

Makanan dan Minuman Khusus Dengan Pembayaran Bitcoin

Pada tanggal 21 Oktober, surat kabar terbesar di Perancis, Le Figaro, melaporkan beberapa item menu restoran tersebut sekarang hanya tersedia untuk pelanggan yang membayar BTC.

Ini termasuk sebotol minuman keras herbal Chartreuse langka bernama la Reine des liqueurs, yang dihargai dalam Bitcoin seharga BTC 0,001. Restoran ini telah terbukti menjadi awal bagi para bitcoiner sejak mengadopsi BTC pada 2021, lapor outlet media.

Pemilik restoran, Benjamin Baldassini menjelaskan seringkali pelanggan mereka adalah orang asing, orang-orang yang melewati kota yang mengetahui menerima bentuk pembayaran Bitcoin. Mereka datang ke restoran untuk menghabiskan BTC mereka.

Restoran tersebut berupaya meningkatkan minat terhadap BTC sebagai bentuk pembayaran dengan membuat acara minuman beralkohol Bitcoin yang diadakan pada hari Rabu pertama setiap bulan di mana hanya pembayaran BTC yang diizinkan.

“Acara ini diselenggarakan bersama oleh salah satu kelompok advokasi kripto kota tersebut,” kata Baldassini, dikutip dari Crypto News, Jumat (27/10/2023).

Adopsi Pembayaran Bitcoin Pertokoan Perancis

Sekelompok pedagang BTC dan altcoin yang berkembang pesat bermunculan di Perancis ini mendorong banyaknya toko-toko yang menerima pembayaran menggunakan kripto.

Pada Juni, pusat perbelanjaan L’Heure Tranquille di Tours, Les Rives de l'Orne di Caen, Muse di Metz, dan Steel di Saint-Étienne mengumumkan toko mereka akan mulai menerima pembayaran dalam berbagai aset kripto.

Apotek besar Paris juga mulai menerima pembayaran kripto tahun ini. Kemudian pada Maret, cabang Burger King di Paris memasang stasiun pengisian daya ponsel baru yang menerima pembayaran kripto.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Bitcoin Melambung, Dana Arus Masuk ke BTC Sentuh Rp 907,8 Miliar

Dana kripto global yang diperdagangkan secara publik mengalami peningkatan signifikan dalam modal segar lebih dari USD 61 juta atau setara Rp 971,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.927 per dolar AS), sebanding dengan lebih dari 10 persen setoran bersih tahun ini ke dalam dana tersebut.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (27/10/2023), mayoritas aset, sekitar USD 57 juta atau setara Rp 907,8 miliar, disalurkan untuk investasi Bitcoin (BTC), didorong oleh meningkatnya permintaan investor terhadap ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat.

Ini terjadi ketika Bitcoin melonjak melewati USD 35.000 atau setara Rp 557,4 juta untuk pertama kalinya sejak Mei tahun lalu. Kegembiraan seputar potensi persetujuan ETF kemungkinan besar memicu lonjakan tersebut, dengan ticker Bitcoin iShares BlackRock dilaporkan terdaftar di Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC).

Sumber terbesar arus masuk ini adalah Jerman dan Kanada, dengan ETC Group Jerman menerima USD 24,3 juta atau setara Rp 387 miliar dan Purpose Investments Kanada menerima USD 10,9 juta atau setara Rp 173,6 miliar.

Selain itu, 21Shares AG mengambil sekitar USD 11,8 juta atau setara Rp 187,9 miliar. Sementara itu, Pengadilan Banding Amerika Serikat telah mengarahkan SEC untuk mempertimbangkan kembali penerapan ETF Bitcoin Grayscale, sehingga meningkatkan persaingan di antara perusahaan-perusahaan terkemuka yang berharap untuk meluncurkan ETF Bitcoin spot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini