Sukses

NFT Berikan Peluang Baru Bagi Seniman Tanah Air

NFT menjadi cara baru untuk menjelajah dunia seni agar para seniman bisa mendapatkan perlindungan hak cipta, dan royalti yang baik.

Liputan6.com, Jakarta Meski trennya sempat memudar, ternyata Non Fungible Token (NFT) masih banyak diminati. Selain memberikan keuntungan untuk para kolektornya NFT juga memberikan berbagai benefit untuk kreator atau senimannya. 

General Manager Bentara Budaya dan Communication Management Kompas Gramedia, Ilham Khoiri menjelaskan NFT dapat menjadi peluang baru bagi seniman di Indonesia.

Menurutnya, NFT menjadi cara baru untuk menjelajah dunia seni agar para seniman bisa mendapatkan perlindungan hak cipta, dan royalti yang baik. 

"Hal itu semua bisa didapat seniman karena semuanya tercatat dengan apik di teknologi blockchain," kata Ilham, dalam sambutannya di acara pameran NFT dan Seni Rupa Astra dengan Kompas Gramedia, Rabu (26/7/2023). 

Ilham menambahkan, saat ini seni ada berbentuk NFT yang memungkinkan seniman menyimpan karya seninya di sana sebagai NFT dan kemudian meminting atau mengunggahnya di marketplace NFT. Cakupan pasar ini adalah global, sehingga tidak ada batasan untuk membeli karya NFT.

Direktur korporat komunikasi Kompas Gramedia, Glory Oyong dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, karya seni yang ditampilkan dalam pameran tersebut merupakan hasil dari kelas laboratorium NFT Bentara Budaya powered by Astra. 

Glory menuturkan sejauh ini sudah ada ratusan karya seni berupa NFT dari seniman Indonesia yang terjual secara global.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masuk Digital

Kemunculan NFT menurut Glory dapat mendorong batasan seniman Indonesia yang tak hanya dalam bentuk kanvas, tetapi dalam bentuk digital. 

"Kita ingin mendorong digitalisasi ini tak hanya sebagai tren, tetapi para seniman bisa bertahan secara berkelanjutan di era digital ini dan mendorong ekonomi," pungkas Glory. 

Astra berkolaborasi dengan Bentara Budaya dan Kompas Gramedia menghadirkan pameran seni dan NFT dengan mengusug tema Re-Identify.

Pameran Re-Identify digelar di Galeri Astra di lantai 5 Menara Astra yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav 5-6, Jakarta.  Pameran ini akan berlangsung pada 27-30 Juli 2023.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

G20 India Gelar Isu Kejahatan Siber di Era NFT

Kementerian Dalam Negeri India akan menyelenggarakan Konferensi G20 tentang Kejahatan dan Keamanan di era NFT (Non-Fungible Tokens), Artificial Intelligence, dan Metaverse pada 13-14 Juli 2023 di Gurugram Haryana.

Konferensi dua hari ini akan mempertemukan negara-negara G20, sembilan negara undangan khusus, dan pakar domain di seluruh dunia untuk mempelajari tantangan kemajuan teknologi, dikutip dari laman The Print, Jumat (6/7/2023).

Pada kesempatan ini akan ada partisipasi dari Kementerian dan Organisasi Pemerintah India, Kepala Sekretaris, Administrator negara bagian dan Wilayah Persatuan (UT), Direktur Jenderal Polisi Negara Bagian dan UT, pakar dunia maya dan pembicara tamu yang mewakili persaudaraan hukum hingga akademisi.

Acara ini akan diadakan dalam kemitraan dengan Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY), Kementerian Luar Negeri (MEA), Sekretariat Dewan Keamanan Nasional (NSCS) dan Biro Investigasi Pusat (CBI).

Sementara itu berdasarkan situs G20.org, KTT Kepala Negara G20 ke-18 di New Delhi akan menjadi puncak dari semua proses dan pertemuan G20.

Tanggal penyelenggaraan KTT G20 Kepala Negara yaitu pada 9-10 September 2023.

Agenda KTT G20 Pemimpin Dunia diadakan sepanjang tahun antara para menteri, pejabat senior, dan masyarakat sipil.

Deklarasi Pemimpin G20 akan diadopsi pada akhir KTT New Delhi, yang menyatakan komitmen Pemimpin terhadap prioritas yang dibahas dan disepakati selama pertemuan tingkat menteri dan kelompok kerja masing-masing.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.