Sukses

Profil Indodax, Perusahaan Marketplace Kripto Pertama di Indonesia

Indodax berdiri sejak 2014, menjadi salah satu dari 25 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto yang terdaftar di Bappebti.

Liputan6.com, Jakarta - Data dari situs Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), saat ini ada 25 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto yang telah terdaftar, salah satunya adalah PT Indodax Nasional Indonesia atau INDODAX.

Mengutip informasi resmi pihak perusahaan yang diterima, Jumat, 13 Januari 2023, INDODAX adalah startup teknologi finansial di dalam bidang aset kripto dan blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple  atau sebanyak lebih dari 200 aset kripto dari seluruh dunia dengan pergerakan harga selama 24 jam. 

Didirikan sejak 2014, INDODAX sudah melayani lebih dari 5.6 juta member di Indonesia. INDODAX juga telah mendapatkan perizinan dari Bappebti. 

INDODAX menjadi perusahaan marketplace aset kripto pertama di Indonesia yang mendapatkan dua sertifikasi internasional sekaligus pada 2019, yaitu 9001: 2015, 27001:2013. Kemudian pada Juli 2021 Indodax kembali mendapatkan satu sertifikat ISO yaitu ISO 27017:2015. Kini, Indodax memiliki 3 sertifikat ISO.

Dengan pengakuan pemerintah Indonesia dan standarisasi internasional yang mereka dapatkan, menandakan bahwa INDODAX merupakan perusahaan platform investasi aset kripto terpercaya.

Sekalipun harga aset kripto seperti Bitcoin dapat bernilai ratusan juta rupiah per coin nya tapi transaksi di INDODAX memungkinkan dilakukan mulai dari 10 ribu rupiah membuat banyak masyarakat Indonesia tertarik dengan perdagangan ini dan menjadi mata pencaharian kerja secara full time. 

INDODAX mendedikasi kepada member dan calon member untuk bertransaksi aset kripto menggunakan Rupiah dengan sistem terbaik, tercepat, termudah dan paling aman.

CEO INDODAX, Oscar Darmawan telah meraih berbagai penghargaan, diantaranya adalah salah satu pemenang dari Fortune Indonesia 40 Under 40.

Selain itu, namanya pun masuk di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai orang Indonesia pertama yang mendaftarkan pernikahannya di Bitcoin Blockchain 10ef0e, 5b5a06, 0062f6, 39f9ec, f041c4,5ff791, c20f6b, 1be885, 017202u.

Di awal karirnya, ia melihat pasang surut uang digital global, yang membuatnya memahami tantangan platform uang digital. Karena memiliki jiwa wirausaha yang kuat sejak usia sangat muda, Oscar memutuskan untuk kembali ke negara asalnya, Indonesia, untuk memiliki usaha sendiri, di bidang teknologi internet meskipun awalnya tidak mendapat dukungan dari keluarga.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pencapaian

Pada 2013, Oscar berkenalan dengan William Sutanto (kini menjabat sebagai Chief Technology Officer Indodax) yang ternyata merupakan rekan satu sekolah saat di Semarang. William yang saat itu sudah mengenal bitcoin mengajak Oscar untuk terbang ke China untuk mempelajari bisnis crypto exchange. 

Setelah belajar dari China mereka berdua pulang ke Indonesia dan mendirikan Bitcoin.co.id yang kini berganti nama menjadi INDODAX. 

Pencapaian yang Diraih INDODAX

Selama perjalanan INDODAX sejak 2014 berdiri, perusahaan pertukaran kripto ini telah berhasil mencatatkan berbagai penghargaan. Adapun penghargaan yang telah diraih sebagai berikut: 

1. Selular Awards - The Best Crypto App & The Best Startup Marketplace Asset Crypto (2022)

2. Dunia Fintech Awards - Startup kripto Terbaik 2021 dan 2022.

3. Fortune Indonesia 40 under 40 diraih Oscar pada 2022.

4. Penghargaan dari Kantor Wilayah DJP Bali atas kontribusi dalam kepatuhan dan peningkatan pembayaran pajak pada KPP Madya Denpasar (2021).

5. Coinvestasi Most Impactful Figures diraih Oscar pada 2022.

3 dari 4 halaman

Bos Indodax: Exchange Perlu Jaga Kepercayaan Nasabah di Tengah Crypto Winter

Sebelumnya, fenomena fenomena mengenai kripto yang masif terjadi pada tahun 2022, sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga kripto. Indodax, selaku pelaku industri dan crypto exchange di Indonesia pun memberikan pendapatnya mengenai fenomena yang terjadi pada 2022. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan 2022 adalah tahun dimana market kripto berada dalam fase winter. Pelajaran yang Indodax ambil dari fenomena sepanjang 2022 adalah setiap exchange perlu menjaga kepercayaan member.

"Bisnis exchange sendiri hanya sebagai wadah untuk mempertemukan pembeli dan penjual. Dengan demikian, Uang nasabah tidak boleh disentuh sama sekali. Exchange yang tidak menyentuh uang member akan menjadi exchange yang bertahan dan tidak akan mengalami kesulitan likuiditas,” kata Oscar dalam siaran pers, dikutip Selasa (27/12/2022).

Oscar melanjutkan, hal ini dibuktikan dengan adanya proof of reserve dan proof of liability yang baik. Sehingga jika terjadi withdraw oleh para nasabah, exchange akan tetap berjalan secara solid. 

Tidak hanya itu, menurut Oscar mengenai market yang mengalami fase bearish atau koreksi sepanjang 2022, Oscar berpendapat jika dilihat secara historikal, momen kripto sedang turun adalah masa masa yang tepat untuk mengakumulasikan kripto dan untuk dijual nantinya ketika harga naik. 

4 dari 4 halaman

Proof Reserve dan Proof of Liability

Oscar juga mengajak para trader kripto untuk mulai mengakumulasi kripto dengan dollar cost averaging di masa sebelum halving sebagai waktu paling tepat untuk membeli kripto karena ada potensi kenaikan setelah halving bitcoin yang akan terjadi di awal 2024.

Proof of Reserve dan Proof of Liability 

Akibat adanya masalah likuiditas pada kasus FTX, mengakibatkan banyaknya exchange mengeluarkan proof of reserve untuk membuktikan bahwa exchange tersebut solid. 

"Proof of reserve itu mudah dan seharusnya semua exchange bisa melakukan. Indodax sudah menampilkan alamat wallet kita sehingga user bisa melihat aset yang ada di sistem Indodax,” tutur Oscar.

Mengenai proof of liability Oscar memaparkan yaitu jumlah deposit member dengan aset yang dimiliki exchange. Hal ini untuk mengevaluasi seluruh sistem dan memberikan laporan ke publik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.