Sukses

Intip Harga Ethereum Hari Ini 20 September 2022

Harga ethereum melonjak dalam 24 jam terakhir, tetapi lesu dalam sepekan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Harga ethereum (ETH) berada di zona hijau pada perdagangan Selasa, (20/9/2022). Namun, selama sepekan terakhir, harga ethereum anjlok.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga ethereum melonjak 3,85 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga ethereum tersungkur 21,66 persen. Saat ini, harga ethereum berada di posisi USD 1.360,55 atau sekitar Rp 20,41 juta (asumsi kurs Rp 15.014 per dolar AS).

Sementara itu, kapitalisasi pasar ethereum sekitar USD 166.495.043.121 dan suplai 122.447.097 ETH coin.

Ethereum merupakan sistem blockchain sumber terbuka terdesentralisasi yang memiliki mata uang kriptonya, ether. ETH berfungsi sebagai platform untuk banyak mata uang kripto lainnya dan untuk pelaksanaan kontrak pintar terdesentralisasi.

Ethereum pertama kali dijelaskan dalam whitepaper pada 2013 oleh Vitalik Buterin. Buterin, bersama penemu lainnya mendapatkan pendanaan untuk proyek itu dalam crowdsale publik online pada musim panas 2014 dan resmi meluncurkan blokckchain pada 30 Juli 2015.

Adapun ethereum bertujuan menjadi platform global untuk aplikasi terdesentralisasi, memungkinkan pengguna dari seluruh dunia untuk menulis dan menjalankan perangkat lunak yang tahan terhadap sensor, waktu henti dan penipuan.

Sementara itu, Ethereum Classic (ETC) adalah hasil hard fork Ethereum (ETH) yang diluncurkan pada Juli 2016. Fungsi utamanya adalah sebagai jaringan smart contract, dengan kemampuan untuk menerima dan mendukung aplikasi terdesentralisasi (DApps). 

Dilansir dari Coinmarketcap, sejak peluncurannya, Ethereum Classic telah berusaha untuk membedakan dirinya dari Ethereum, dengan peta jalan teknis dua jaringan ini yang semakin menjauh dan berbeda satu sama lain.

Ethereum Classic pertama kali dimulai untuk melindungi integritas blockchain Ethereum yang ada setelah peristiwa peretasan besar yang menyebabkan pencurian 3,6 juta ETH. Sedangkan untuk token kripto jaringan Ethereum Classic disebut sebagai ETC Coin.

Pendiri Ethereum Classic

Ethereum Classic sebenarnya adalah chain warisan dari jaringan Ethereum. Maka dari itu secara tidak langsung pencipta dari Ethereum Classic adalah pengembang Ethereum asli yaitu Vitalik Buterin dan Gavin Wood.

Hard fork ini awalnya kontroversial di Ethereum karena para partisipan tidak setuju apakah akan melakukan blockchain ini untuk memperbaharui peretasan besar tersebut. Ini berdampak pada DAO, organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang telah mengumpulkan sekitar USD 150 juta dalam penawaran koin perdana (ICO) beberapa bulan sebelumnya.

Ethereum Classic muncul sebagai jaringan yang tidak ada rantai rantai ini. Pengembang menyatakan tidak ada tim "resmi" yang mengawasi proyek ini, dan "komunitas pengembangan globalnya adalah 'do-ocracy' tanpa izin, di mana siapa pun dapat berpartisipasi."

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto 20 September 2022

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Selasa, 20 September 2022. Mayoritas kripto kembali berada di zona hijau, setelah sempat kompak terkoreksi pada hari sebelumnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (20/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat tipis 0,69 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih terkoreksi 12,58 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoinberada di level USD 19.530 per koin atau setara Rp 292,6 juta (asumsi kurs Rp 14.985 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali pulih pagi ini. ETH menguat 3,39 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 19,47 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.380 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,27 persen. Namun, BNB masih terkoreksi 7,81 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 269,65 per koin. 

 

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Harga Kripto Lainnya

Kemudian Cardano turut melesat. Dalam satu hari terakhir ADA naik 1,22 persen, tetapi masih koreksi 10,64 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4532 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL terbang 5,39 persen, tetapi masih anjlok 12,21 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,81 per koin.

XRP masih menguat sejak kemarin. XRP melesat 2,54 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,07 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3832 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,04 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya turun sedikit ke  level USD 0,9998.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami sedikit penguatan ke level USD 943,7 miliar, dari sebelumnya di level USD 933,8 miliar.

4 dari 4 halaman

Studi: Pengguna Kripto Global Sentuh 320 Juta, Asia dan Afrika Memimpin

Sebelumnya, sebuah studi baru dari perusahaan pembayaran aset digital, TripleA mengungkapkan ratusan juta orang di seluruh dunia menggunakan cryptocurrency. 

TripleA yang berbasis di Singapura mengatakan perusahaan mengumpulkan data dari lebih dari selusin laporan dan survei untuk mendapatkan kumpulan statistik yang paling menyeluruh dan akurat untuk studi mereka.

Menurut penelitian perusahaan, tingkat kepemilikan kripto global mencapai rata-rata 4,2 persen pada 2022, yang berarti ada lebih dari 320 juta pengguna aset digital di seluruh dunia.

Memimpin biaya adopsi kripto global adalah AS dengan 46 juta pengguna, diikuti oleh India dan Pakistan dengan masing-masing 27 juta dan 26 juta pengguna.

Berdasarkan benua, penelitian ini mengungkapkan Asia berada di depan kurva dengan 130 juta pengguna kripto. Afrika menempati posisi kedua dengan 53 juta pengguna kripto diikuti oleh 51 juta pengguna di Amerika Utara.

Menurut penelitian, pertumbuhan pengguna kripto sejak 2014 tampaknya mengikuti lintasan adopsi internet pada 1990-an. Adapun Bitcoin (BTC), penelitian ini menyoroti nilai crypto terkemuka berdasarkan kapitalisasi pasar tumbuh 540.000 persen mengejutkan dari 2012 hingga 2021.

“Bitcoin mencapai tingkat pertumbuhan tahunan 60 persen pada 2021 dan pasar cryptocurrency diprediksi akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 56,4 persen dari 2019 hingga 2025,” isi laporan tersebut, dikutip dari Daily Hodl, Senin (19/9/2022). 

Melihat dampak kripto di berbagai industri, penelitian ini menyoroti 85 persen bisnis yang berbasis di AS mengatakan memungkinkan pembayaran aset digital adalah prioritas tinggi. 

Selain itu, bisnis yang menerima pembayaran kripto menyaksikan peningkatan rata-rata laba atas investasi sebesar 327 persen dan lonjakan pelanggan baru hingga 40 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.