Sukses

American Express Sebut Kripto Sebagai Kelas Aset Bukan Ancaman Jangka Pendek

Perusahaan dalam bidang jasa keuangan ini menjelaskan kripto bukan ancaman, tapi untuk menjadi alat pembayaran dirasa masih sulit.

Liputan6.com, Jakarta - American Express (Amex) memandang cryptocurrency sebagai kelas aset. Menurut CEO Amex, Steve Squeri menuturkan, saat ini, perusahaan tidak melihat kripto sebagai ancaman langsung atau jangka menengah untuk bisnisnya.

Steve Squeri, sempat menjawab beberapa pertanyaan tentang cryptocurrency saat menghadiri acara informasi pendapatan kuartal IV perusahaan pada Selasa lalu. 

“Sejauh cryptocurrency berjalan, kami mengawasi cryptocurrency. Kami memikirkan spektrum mata uang digital. Kami berpikir tentang kripto. Kami berpikir tentang stablecoin. Kami memikirkan mata uang digital bank sentral (CBDC),” kata Squeri, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (1/2/2022).

"Pada titik waktu tertentu, kami melihat cryptocurrency lebih sebagai kelas aset,” lanjut Squeri. 

Mengenai penggunaan kripto sebagai mata uang untuk pembayaran, dia mengatakan bahwa itu adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan. 

Selain itu, Squeri juga sedikit memberikan komentar pada sejumlah Stablecoin dan soal Non Fungible Token (NFT). 

“Sejauh stablecoin, NFT dan hal-hal seperti itu, kami bermitra dengan, NBA dan Top Shot. Dan kami akan mencari cara untuk terlibat,” jelas Squeri.

Eksekutif American Express lebih lanjut menjelaskan perusahaan sejauh ini telah berinvestasi pada perusahaan blockchain dan masih mencari tahu tentang blockchain apakah bisa bermasalah dengan penggunaan produk Amex.

Namun, Squeri mengungkapkan, “Kami mungkin tidak akan menawarkan kartu kripto.”

Lebih lanjut dia berpendapat, perusahaan mengawasi cryptocurrency jika itu menjadi lebih stabil. Namun, saat ini, Amex tidak melihatnya sebagai ancaman langsung atau jangka menengah terhadap bisnisnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Kripto pada Senin Pagi, 31 Januari 2022

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas harus kembali melemah mengawali awal pekan, Senin pagi, 31 Januari 2022.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar 1,17  persen. Namun dalam sepekan masih menguat 6,48 persen.

Saat ini, harga BTC berada di level USD 37.664,82 per koin atau setara Rp 541,7 juta (asumsi kurs Rp 14.383 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua mengikuti jejak BTC yang melemah dalam 24 jam terakhir. ETH melemah sebesar 1,61 persen dalam satu hari terakhir. Namun, dalam sepekan masih menguat sebesar 5,36 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.561,62 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini terlihat melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 3,66 persen, tetapi dalam sepekan masih menguat sebesar 2,13 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 375,63 per koin. 

Sedangkan, Solana (SOL) pagi ini kembali melemah setelah beberapa hari lalu sempat menguat. Dalam satu hari terakhir sebesar 3,65 persen dan sebesar 2,87 persen dalam sepekan. Saat ini harga SOL berada di level USD 92,52 per koin.

Adapun, Cardano (ADA) mengikuti jejak Solana yang ikut melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 2,92 persen dan sebesar 3,49 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,04 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), meskipun sedikit turun, tetapi masing-masing harganya masih stabil. USDT masih berada di level USD 1,00. Namun, USDC yang sempat menurun harganya, kali ini telah kembali ke level USD 1,00.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.