Sukses

Proyek Cryptocurrency Mark Zuckerberg yang Gagal Dilaporkan Bakal Dijual

Proyek kripto Mark Zuckerberg telah terhalang oleh berbagai drama sejak pertama kali diumumkan pada Juni 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana ambisius Mark Zuckerberg untuk membangun cryptocurrency sendiri harus berakhir berantakan, di tengah meningkatnya tekanan dari regulator mengenai cryptocurrency.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (29/1/2022), Asosiasi Diem, yang mengawasi pengembangan mata uang digital Diem, sedang mempertimbangkan penjualan asetnya, untuk mengembalikan modal kepada investornya. 

Seorang juru bicara Asosiasi Diem menolak memberikan komentar soal hal ini. Begitupun, perusahaan induk Facebook, Meta, juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Diem dilaporkan dalam tahap pembicaraan dengan bankir investasi mengenai langkah selanjutnya, termasuk bagaimana cara menjual kekayaan intelektualnya, dalam upaya untuk mendapatkan nilai apapun yang tersisa dari proyek gagal tersebut.

Selain itu, menurut salah satu sumber mengatakan perusahaan juga berusaha menemukan tujuan baru untuk mengajak para insinyur mengembangkan teknologi ini.

Diskusi tampaknya masih dalam tahap awal, dan tidak ada jaminan Diem akan menemukan pembeli. Salah satu orang yang berbicara kepada Bloomberg dengan anonim mengatakan Meta memiliki sekitar sepertiga dari usaha tersebut, dan sisanya dimiliki oleh anggota asosiasi, seperti Andreessen Horowitz, Union Square Ventures, dan Ribbit Capital.

Proyek kripto Zuckerberg telah terhalang oleh berbagai drama sejak pertama kali diumumkan pada Juni 2019. Dalam kasus ini  Zuckerberg berencana membuat stablecoin dengan rencana awalnya adalah meluncurkan mata uang universal yang terkait dengan sekeranjang mata uang utama dan utang pemerintah.

Proyek ini langsung mendapat kritikan dari para bankir dan politisi sentral, yang khawatir hal itu dapat memfasilitasi kegiatan jahat seperti pencucian uang dan pelanggaran privasi, serta membuktikan saingan tangguh mata uang berdaulat seperti dolar AS. 

Pada akhirnya, visi untuk cryptocurrency dipersempit menjadi stablecoin yang didukung dolar AS yang dikenal sebagai Diem USD. Proyek itu sendiri juga mengikuti rantai kepemilikan yang agak berbelit-belit.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mata Uang Digital Facebook Berubah Jadi Diem

Sebelumnya, mata uang digital besutan Facebook, Libra, kini berubah namanya menjadi Diem. Rebranding nama ini merupakan upaya dari asosiasi untuk mendapatkan persetujuan dari regulator, dengan menekankan independensi produk mereka.

Rencana peluncuran Libra pertama kali disinggung Facebook tahun lalu. Mata uang digital ini tak kunjung dirilis karena terganjal berbagai regulasi di sejumlah negara, termasuk di Eropa dan Amerika.

Sejumlah regulator dan bank sentral sebelumnya menyampaikan kekhawatiran bahwa Libra akan mengganggu stabilitas keuangan, mengancam privasi, dan mengikis kendali atas kebijakan moneter.

Dikutip dari Reuters, Kamis, 3 Desember 2021, CEO Diem Association Stuart Levey, pergantian nama Libra pada Selasa, 1 Desember 2020, merupakan bagian dari langkah asosiasi menekankan struktur yang lebih sederhana.

Diem Association merupakan lembaga di balik mata uang digital Diem (dulunya Libra) yang bermarkas di Jenewa, Swiss.

"Nama asli dengan iterasi awal proyek mendapat sambutan yang kurang dari regulator. Kami pun mengubah preposisi itu," kata Levey kepada Reuters

3 dari 3 halaman

Arti Diem

Diem berarti 'day' atau 'hari' dalam bahasa Latin. Diem kini bertujuan sebagai satu koin digital yang didukung dolar.

Levey menolak untuk berkomentar mengenai waktu peluncuran Diem. Namun menurut laporan Financial Times, kemungkinan Diem bakal dirilis pada awal Januari.

Kendati begitu, Diem baru akan diluncurkan jika telah disetujui oleh badan pengawas pasar Swiss.

Sebelumnya, Facebook mengubah nama unit pembayarannya dari Calibra menjadi Novi Financial pada Mei ini. Novi tetap menjadi salah satu dari 27 anggota Diem Association (sebelumnya Libra Association).

Kepala Novi Financial David Marcus adalah salah satu dari lima anggota dewan Diem.

"Mereka adalah anggota asosisasi yang sangat penting," kata Levey mengenai keterlibatan Facebook pada Libra.

"Kami tidak mencoba memutuskan semua hubungan. Pergantian nama menandakan bahwa asosiasi berdiri secara mandiri," katanya.

Diem bertujuan untuk membedakan dirinya dari produk lain. Fokusnya adalah pada aspek-aspek yang menjadi perhatian regulator dan pemerintah barat, termasuk di dalamnya kontrol sanksi dan kejahatan keuangan.

Proyek ini bakal mengembangkan kebijakan anti pencucian uang, pendanaan terorisme, dan kepatuhan sanksi. Dengan begitu, tak semua pihak bisa bergabung dengan jaringan Diem.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.