Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional pada 23 Juli mendatang, Desa Wisata Sukasari di Kecamatan Karang tengah, Kabupaten Cianjur, resmi meluncurkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Peluncuran ini berlangsung di Saung Incu Abah Ruskawan, dengan nuansa budaya dan edukasi yang kental.
Acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara warga desa, pemerintah, tokoh budaya, dan mitra strategis seperti Olahkarsa Group serta Inovasi Muda. Tujuannya tak hanya mengembangkan pariwisata, tapi juga mendorong keterlibatan anak-anak dan pemuda dalam transformasi sosial berbasis budaya lokal.
Baca Juga
Â
Advertisement
Ketua Pokdarwis, M. Ismail Saleh menekankan pentingnya kearifan lokal sebagai pondasi pariwisata desa yang autentik.
Hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Ketua TPPKK Kabupaten Cianjur, budayawan, Kepala Desa Sukasari, perwakilan Dinas Pariwisata, sertamitra lembaga dan pendidikan lainnya.
"Keterlibatan pihak swasta dalam mendukung desa wisata harus dibarengi dengan pendekatan data, inovasi sosial, dan penguatan kapasitas warga," ucap Perwakilan dari Inovasi Muda, Restu Andini, dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).Â
Â
Untuk melestarikan seni budaya karawitan, Midiyanto rela memberikan waktu, tenaga dan biaya melatih generasi muda di Wonogiri, Bersama putranya yang juga seorang dalang, dosen karawitan di UC Berkeley, California, mengadakan pementasan wayang kulit o...
Kembangkan Potensi Lokal
Sementara itu, Inovasi Muda hadir membawa semangat penggerak anak muda dalam literasi lingkungan dan pengembangan potensi lokal berbasis partisipasi.
Acara dimeriahkan dengan dialog parenting antara Ki Dalang dan tokoh Cepot bersama Ibu Bupati dan para penggerak komunitas, yang sekaligus menandai deklarasi komitmen bersama mewujudkan Desa Wisata Sukasari sebagai desa ramah anak.
Â
Advertisement
Kegiatan Tur Edukatif
Setelah peresmian, peserta diajak mengikuti tur edukatif ke destinasi lokal seperti Padepokan Saung Kuwu, Bale Goyobod, dan Kampung Lumpia. Di sana, mereka belajar langsung tentang budaya dan proses pembuatan kuliner khas desa.
Anak-anak RA dan PAUD pun tak ketinggalan. Mereka dilibatkan dalam kegiatan penukaran minyak jelantah sebagai bentuk edukasi praktik ramah lingkungan sejak usia dini.
Peluncuran Pokdarwis ini menjadi langkah awal yang penting bagi Desa Sukasari dalam membangun pariwisata berkelanjutan, inklusif, dan penuh inovasi—dengan semangat kolaborasi serta keterlibatan generasi muda sebagai motor penggeraknya.