Liputan6.com, Jakarta Kata-kata bijak Jawa merupakan bagian penting dari warisan budaya yang kaya akan makna dan filosofi. Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapan-ungkapan ini sering digunakan sebagai sumber motivasi, inspirasi, dan petuah untuk memberikan arahan kepada orang-orang di sekitar kita. Setiap kata bijak Jawa mengandung pesan mendalam yang dapat memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan.
Kumpulan kata-kata bijak Jawa yang penuh makna sangat beragam dan sering dijadikan pepatah atau peribahasa dalam masyarakat Jawa. Kata-kata ini memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan memberikan semangat kepada siapa pun yang mendengarnya. Selain itu, mereka juga menjadi sarana untuk merenung, membimbing, dan menguatkan hati dalam menghadapi tantangan hidup.
Setiap kata bijak Jawa tidak hanya sekadar ungkapan, tetapi mengandung filosofi yang dalam, sehingga dapat memberikan pelajaran berharga mengenai kehidupan dan kebijaksanaan. Dengan memahami makna yang terkandung dalam setiap kata bijak Jawa, kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan lebih mendalam dalam menjalani hidup.
Advertisement
Berikut ini kumpulan kata-kata bijak Jawa dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi banyak orang, Senin (14/4/2025).
5 Kata Bijak 'Goblok' Bob Sadino yang Penuh Motivasi
Kata-Kata Bijak Jawa yang Penuh Makna
1. Urip iku urup - Hidup adalah api - Hidup harus dijalani dengan semangat dan keberanian.
2. Ojo dumeh, ojo sembrono, endi sing penting ngerti awan to - Jangan ceroboh, jangan sembrono, yang penting mengerti aturan - Ingatlah untuk selalu waspada dan patuh pada aturan.
3. Guyumu ora koyo lumut, sing luwih koyo gulo - Senyummu tidak seperti lumut, yang lebih seperti gula - Senyumlah dengan tulus dan manis, bukan hanya sekedar basa-basi.
4. Sopo sing padha seneng, sopo sing padha kecewa - Siapa yang sama-sama senang, siapa yang sama-sama kecewa - Bersama-sama dalam suka dan duka.
5. Ora ilang aji mumpung, ora ilang mripat mumpung - Tidak hilang keberanian selagi ada kesempatan, tidak hilang ilmu selagi ada kesempatan - Manfaatkan kesempatan sebaik mungkin.
6. Laa ilaha illallah - Tidak ada Tuhan selain Allah - Ingatlah akan keesaan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan.
7. Bakal selira kang sumberinget iki, sangkaning pring ngendika - Seperti tumbuhan yang tegak, demikianlah kehidupan yang penuh pengorbanan - Kehidupan membutuhkan keteguhan dan pengorbanan yang tulus.
8. Sopo wong sing takrene becik? Tak loro situ, tak loro ati - Siapa orang yang baik hatinya? Yang kiri hati, kanan hati - Kebaikan hati seseorang dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya.
9. Wilujeng kanggo awakmu, lur - Selamat untukmu, saudaraku - Mengucapkan selamat kepada sesama sebagai bentuk kebersamaan dan kegembiraan.
10. Kang ngandika manut ora dadi, kang ngandika palal ela dadi - Orang yang berkata patuh tidak akan menjadi, orang yang berkata pala satu akan menjadi - Kata-kata tidak cukup, perlu tindakan nyata dalam kehidupan.
11. Sopo ora ngertos ajar gathuk - Siapa yang tidak mengerti, bertanya - Meminta penjelasan saat tidak mengerti adalah sebuah kebijaksanaan.
12. Takukur neng pangkonku, gelut neng pangkonmu - Bersikaplah menghormati di tempat saya, bersikaplah seperti rumah sendiri di tempat orang lain - Perlakukanlah orang lain sesuai dengan standar yang kita harapkan untuk diri sendiri.
13. Nanging kanggo ngelmu, ya aku ngersani - Namun untuk pengetahuan, aku bersedia - Segala hal yang bermanfaat, akan saya terima dengan senang hati.
14. Mlajengake gawe, kalamun sasak menyang nora - Membuat usaha, meskipun langkahnya terasa berat - Kesuksesan tidak lepas dari usaha dan perjuangan yang ikhlas.
15. Ora byar peteng, ora byar sengsara - Tidak mati, tidak menderita - Ingatlah untuk bersyukur atas setiap kehidupan yang kita miliki.
16. Pisan lan juru - Banyak tetapi tidak bahagiakan - Kebahagiaan tidak selalu datang dari banyaknya harta atau materi.
17. Kapan ingkang nganggo, wong kang kuwi berek nganggo - Saat seseorang menggunakan, seharusnya orang lain juga dapat menggunakan - Memiliki sikap saling berbagi dan peduli kepada sesama.
18. Sira leres tak batin, aku leresake ati - Jika kamu senang, aku pun ikut senang - Berkumpul dengan mereka yang senang akan membawa kebahagiaan bagi kita juga.
19. Kewan sing turut, tan welas tan srama - Orang-orangan yang ikut serta, tanpa belas kasih dan tanpa rasa hormat - Perilaku yang ikut-ikutan tanpa rasa kasih sayang dan tanpa rasa hormat.
20. Atur-atur nikuane, ayem-ayeman nijiko - Bertindak susah-susahan, bersikap tenang-tenang - Hidup ini kadang memerlukan perjuangan yang keras namun tetap perlu untuk tetap tenang.
21. Urung Sepi, Urung Ilangi - Tak ada kesendirian yang tak tergantikan
22. Ketek Lambemu Embyar - Bau tubuhmu menumbuhkan perasaan
23. Ora Dadi Tardi, Ora Dadi Teles - Tak jadi sore, tak jadi pagi
24. Podo Wae, Pening Galau - Setuju pun, bimbang hati
25. Sak Lawase Bocah, Tresnane Bikin Obah - Semakin lama usia anak, kasih sayangnya semakin mendalam
26. Sliramu Kurang Nerimo - Sebagianmu kurang menerima
27. Guyumu Perlu Atur-Atur - Senyummu perlu diatur
28. Iso E, Sopo Nandur? - Bisa apa, siapa yang menanam?
29. Pemaron tanpa werna, koyo ceplok kethuk - Pengetahuan tanpa warna, bagaikan telur tak berwarna
30. Urip iku Urup, Urup iku Urip - Hidup adalah lilin, lilin adalah hidup
31. Ora Mudheng, Ora Oplosan - Tak bodoh, tak pula pandai berpura-pura
32. Urip Iku Kepingin - Hidup adalah keinginan
33. Adoh Sing Kudu, Adoh Sing Kudu iku Sing Sengit - Yang harus mati, yang harus mati itu yang mendesak
34. Lamun Nganti Tunggang Langgang, Muk Pindhah - Jika sudah tidak terkendali, segera pindah
35. Lakumu Sakdurunge, Ngakumu Sakdurunge - Lakumu setelah, ngakumu sebelum
36. Rodo Hangoluan, Terus Tindak - Cinta sejati, terus berbuat
37. Supaya Aman, Kalah Adat - Agar aman, kalah sopan
38. Ilang Satu Ketigo, Gawe Ketigo Satune - Hilang satu, dapat tiga
39. Uwonge Senenge, Naliko Kober - Orang senang, ketika kaya
40. Ojo Dumeh, Ojo Dumeh, Sing Ngalah Milu - Janganlah, janganlah, yang menang menikmati
41. Sakit sebesar apapun, sayang tetaplah sayang. - Meskipun kita merasakan sakit yang begitu besar akibat cinta, namun rasa sayang tetaplah tetap.
42. Ora duwe ati sing wani ora due cinta. - Tidak memiliki hati yang kuat berarti tidak memiliki cinta yang tulus.
43. Cinta tanpa restu keluarga bagai pohon tanpa akar. - Cinta yang tidak mendapat restu dari keluarga akan sulit untuk bertahan.
44. Saben dino kudu eling mengko ati-ati, supoyo awakmu ora conto anyar tenan. - Setiap hari harus selalu hati-hati, agar hatimu tidak terluka lagi oleh kekecewaan.
45. Cinta kanthi tulus sajroning dukunmu. - Cinta yang tulus akan terlihat dari perilaku dan sikap seseorang.
46. Kabeh urip iki podo rukun, rubuh ing siro. - Semua kehidupan ini bagaikan rukun, jika terpisah maka akan hancur.
47. Tali kasunyatan ora awis mung aku. - Fakta kebenaran tidak selalu hanya aku.
48. Kamu utamaké senajan seguro, ra iso nyawang yen wis nggone. - Aku mencintaimu meski mungkin kamu tidak menyadarinya.
49. Ngweni jaman, nate ngensupi hang dulur. - Memanfaatkan waktu dengan baik, bukan untuk mengutuk saudara.
50. Sewu ati dendem, ati siji endemi. - Ribuan hati tertarik, hati yang satu memilih.
Advertisement
Kata-Kata Bijak Jawa Tentang Kehidupan dan Artinya
1. "Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip."
(Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)
2. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait."
(Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pait)
3. "Aja milik barang kang melok."
(Jangan tergiur barang yang berkilau)
4. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."
(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)
5. "Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur."
(Berpegang teguh pada mimpi, karena jika mimpi mati, hidup adalah burung bersayap yang rusak, itu tidak bisa terbang)
6. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."
(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)
7. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa."
(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)
8."Nek wes onok sukurono, nek durung teko entenono, nek wes lungo lalekno, nek ilang iklasno."
(Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang ikhlaskan)
9. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemita."
(Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)
10. “Aja mbedakake marang sapadha-padha."
(Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)
11. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."
(Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)
12. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah."
(Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)
13. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli."
(Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi)
14. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda."
(Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta)
15. "Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai."
(Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)
16. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."
(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit.)
17. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian."
(Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian.)
18. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo."
(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa.)
19. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar."
(Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur.)
20. "Wes kadung ngomong sayang jebule wes nduwe gandengan, wes kadung tak sawang malah ninggal kenangan."
(Sudah terlanjur menyatakan sayang, ternyata sudah punya gandengan, sudah terlanjur dipandang malah meninnggalkan kenangan.)
21. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."
(Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur.)
22. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe.
(Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang nggak punya.)
23. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."
(Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti.)
24. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak."
(Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak.)
25. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe."
(Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu.)
26. " Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyiptaaken manungsa"
(Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia.)
27. “Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone, Ojo nyakiti atine, Ojo nggawe atine loro”
(Jika kamu benar-benar cinta padanya, Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka)
28. “Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui,”
(Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama.)
29. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno."
(Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta.)
30. "Aku ra njaluk luweh, aku nggur njalok ojo lungo nek ati."
(Aku nggak minta banyak, aku hanya minta jangan pergi dari hati.)
31. “Ana dina, ana upa.”
Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata.
32. “Adhang-adhang tetese embun”
Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun.
33. “Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh”
Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai.
34. “Kena iwake aja nganti buthek banyune”
Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan
35. “Sepi ing pamrih, rame ing gawe”
Melakukan pekerjaan tanpa pamrih.
36. “Sluman slumun slamet”
Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan.
37. “Ngundhuh wohing pakerti.”
Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan.
38. “Mikul dhuwur mendhem jero”
Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua.
39. “Sabar sareh mesthi bakal pikoleh”
Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil.
40. “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah”
Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai.
41. “Dhemit ora ndulit, setan ora doyan”
Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan.
42. “Tuna sathak bathi sanak”
Merugi harta tapi mendapatkan sahabat.
43. “Nabok nyilih tangan.”
Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam.
44. “Becik ketitik, ala ketara.”
Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga.
45. “Adigang, adigung, adiguna”
(Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya.)
46. "Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan."
(Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan)
47. "Mohon, mangesthi, mangastuti, marem."
(Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama)
48. "Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran."
(Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan)
49. "Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati."
(Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat)
50. "Urip kang utama, mateni kang sempurna."
(Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya)
Kata-Kata Bijak Jawa yang Memotivasi
1. Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu.
Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik
2. Urip kang utama, mateni kang sempurna.
Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya.
3. Lambe satumang kari samerang.
Orang yang sudah berkali-kali dinasehati, tapi tak juga didengarkan.
4. Urip kang utama, mateni kang sempurna.
Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya.
5. Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung tapi ora duwe ati.
Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati)
6. Urip iku akeh cobaan. Yen akeh saweran iku jenenge dangdutan.
Hidup itu banyak cobaan. Kalau banyak saweran itu namanya dangdutan.
7. Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait.
Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pait
8. Urip iku saka Pangeran, bali marang Pangeran.
Hidup itu berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.
9. Urip iku urup.
Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
10. Aja dadi kacang kang lali karo kulite.
Jangan menjadi orang yang lupa atas jasa orang lain.
11. Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati.
Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
12. Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui.
Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama
13. Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo meneh sing gak duwe.
Orang yang punya pacar itu harus bersabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apalagi yang tidak punya.
14. Wani ngalah, luhur wekasane.
Berani mengalah demi kepentingan bersama adalah sikap yang luhur. Begitulah watak kesatria yang berjiwa besar dan lapang dada.
15. Wani silit, wedi rai.
Seorang pengecut yang hanya berani di belakang layar, namun takut ketika behadapan secara langsung.
16. Witing tresna jalaran saka kulina. Witing mulya jalaran wani rekasa.
Cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu.
17. Yen urip mung isine isih nuruti napsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu.
Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulyaan hidup akan semakin sulit ditemukan.
18. Yen wedi aja wani-wani, yen wani aja wedi-wedi.
Jadilah engkau pribadi yang mempunyai prinsip, tegas, dan tidak ragu ragu.
19. Adhang-adhang tetese embun, pasrah peparing marang gusti.
Menunggu tetesnya embun, berserah diri kepada karunia tuhan.
20. Adigang, adigung, adiguna.
Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya.
21. Aja dadi pengecut kaya upil sing umpetan ning ngisor meja.
Jangan jadi pengecut seperti upil yang ngumpet di bawah meja.
22. Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.
Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa.
23. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman.
Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja.
24. Aja mbedakake marang sak sapadha-pada.
Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia
25. Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna.
Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya
26. Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno.
Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta.
27. Aku ora pernah ngerti opo kui tresno, kajaba sak bare ketemu karo sliramu.
Aku tidak pernah tau cinta itu apa, kecuali setelah bertemu denganmu.
28. Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran.
Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan.
29. Alam ora bisa dilawan, awu sing semebar iku sejatine berkah gusti kanggo njaga kesuburan bumi Jawa. Mulane ayo pada disyukuri wae.
Alam tidak akan bisa dilawan, abu yang beterbangan adalah berkah dari Tuhan untuk menjaga kesuburan bumi Jawa. Untuk itu mari kita syukuri saja.
30. Waktu kui duit. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit.
Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang)
31. Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah.
Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita
32. Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan.
Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan
33. Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan.
Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran
34. Gusti paring mergi kangge tiang ingkang purun ting merginipun.
Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang mau mengikuti jalan-Nya
35. Gusti yen arek iku jodohku tulung cedakaken, yen mboten jodohku tulung jodohaken.
Tuhan jika orang itu adalah jodohku tolong dekatkanlah, dan jika bukan tolong jodohkanlah.
36. Ing madya mangun karsa.
Di tengah membangun atau memberikan semangat, kemauan, atau niat)
37. Ing ngarsa sung tulada.
seorang guru atau pendidik harus menjadi panutan
38. Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding.
Bisa bernyanyi tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi.
39. Jaman iku owah gingsir.
Ruang, waktu, serta zaman akan selalu dinamis dan berubah.
40. Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih.
Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih
41. Kacang ora ninggal lanjaran.
Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya.
42. Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi.
Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi.
43. Kakehan gludug kurang udan.
Terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti.
44. Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo.
Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan
45. Kaya banyu karo lenga.
Tidak pernah rukun ibarat air dan minyak.
46. Kebo mulih menyang kandhanga.
Sejauh-jauh seseorang pergi, akhirnya akan pulang ke kampung halamannya.
47. Kebo nyusu gudel.
Kaum tua menimba ilmu atau berguru kepada kaum muda
48. Kena iwake aja nganti buthek banyune.
Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan.
49. Kuat lakoni, ora kuat tinggal ngopi.
Jika kuat dijalani, tidak kuat ditinggal ngopi.
50. Lamun sira durung wikan alamira pribadi, mara takona marang wong kang wus wikan.
Jikalau engkau belum memahami alam pribadimu, hendaknya engkau bertanya kepada yang telah memahaminya.
Advertisement