Sukses

Kisah Perjuangan Celine Dion Hadapi Penyakit Stiff Person Syndrome Diangkat ke Film Dokumenter

Sebuah film dokumenter terkait perjuangan Celine Dion hadapi penyakit stiff person syndrome tengah dibuat

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari setahun setelah Céline Dion mengungkapkan diagnosis Stiff Person Syndrome, para penggemar akan segera dapat menonton film dokumenter yang mencatat perjalanan kesehatan sang superstar itu.

Meskipun karir akting Celine Dion masih terhenti karena ia menderita Stiff Person Syndrome, kelainan neurologis yang langka, ia mencatat perjalanannya dalam sebuah film dokumenter baru berjudul “I Am: Celine Dion” dan tetap optimis bahwa suatu hari ia akan dapat naik panggung lagi.

“Beberapa tahun terakhir ini merupakan tantangan besar bagi saya, perjalanan dari menemukan kondisi saya hingga belajar bagaimana menghadapi dan mengelolanya, namun tidak membiarkan hal itu menentukan saya,” tulisnya di halaman Instagram-nya pada hari Selasa seperti diwartakan oleh USAToday

“Saatnya jalan untuk melanjutkan karir aktingku terus berlanjut, aku menyadari betapa aku sangat merindukannya, bisa bertemu dengan penggemarku.”

Dia menambahkan bahwa dia ingin “mendokumentasikan” bagian hidupnya ini melalui film dokumenternya, “untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi yang jarang diketahui ini, untuk membantu orang lain yang memiliki diagnosis yang sama.”

Celine Dion mengumumkan pada bulan Desember 2022 bahwa dia mengambil cuti dari komitmen profesionalnya untuk fokus pada kesehatannya setelah mengungkapkan diagnosis sindrom orang kaku yang dia alami. Saat itu, dia mengatakan kondisinya tidak memungkinkan dia “bernyanyi seperti biasanya.”

Meskipun dia merilis musik baru dan tampil dalam film bersama Priyanka Chopra tahun lalu, sumber yang dekat dengan Dion mengatakan kepada CNN pada akhir Mei bahwa dia “kemungkinan besar tidak akan pernah melakukan tur lagi.”

“Dia melakukan segalanya untuk pulih,” kata kakak perempuan Dion, Claudette, kepada Hello! Kanada pada bulan September. “Dia wanita yang kuat.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa itu Stiff Person Syndrome?

Stiff Person Syndome adalah “sindrom langka dan progresif yang mempengaruhi sistem saraf, khususnya otak dan sumsum tulang belakang,” demikian menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Menurut sinopsis resminya, “I Am: Celine Dion” akan memberikan pemirsa gambaran mendalam tentang kehidupannya “saat dia mengungkapkan perjuangannya melawan Stiff Person Syndrome (SPS) dan sejauh mana dia terus tampil untuk para penggemar tercinta dan setianya. .”

Mengabadikan kehidupan Dion selama lebih dari satu tahun, termasuk momen pribadi yang “belum pernah dilihat sebelumnya”, film dokumenter ini akan menampilkan penyanyi legendaris tersebut menavigasi “perjalanannya menuju kehidupan yang terbuka dan otentik di tengah penyakit.”

Amazon MGM Studios mengumumkan bahwa “I Am: Celine Dion” akan disutradarai oleh sutradara pemenang Oscar Irene Taylor dan akan dapat ditonton streaming di Amazon Prime Video setelah memperoleh hak di seluruh dunia atas film tersebut.

3 dari 3 halaman

Penyakit Celine Dion Makin Parah, Sang Kakak Ungkap: Belum Ada Obat yang Bekerja tapi Kami Tak Hilang Harapan

Penyanyi legendaris Kanada Celine Dion tidak lagi memiliki 'kontrol atas ototnya.' Demikian menurut kakak perempuannya, Claudette Dion.

Setahun setelah sang pelantun "My Heart Will Go On" itu terpaksa membatalkan tur dunianya pada Desember lalu, saudara kandungnya, Claudette Dion, mengatakan bahwa mungkin perlu beberapa saat sebelum Celine Dion kembali ke panggung setelah perjuangannya melawan kelainan saraf yang disebut stiff person syndrome.

Kondisi Celine yang bersifat progresif dan tidak dapat disembuhkan menyebabkan tubuh menyerang sel sarafnya sendiri dan berdampak buruk pada mobilitas.

'Dia bekerja keras, tetapi dia tidak memiliki kendali atas ototnya. Yang menghancurkan hati saya adalah dia selalu disiplin,' kata Claudette kepada 7 Jours.

"Dia selalu bekerja keras. Ibu kami selalu memberitahunya, 'Kamu akan melakukannya dengan baik, kamu akan melakukannya dengan benar."

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.