Sukses

Jurnalis Palestina Soroti Aksi Mahasiswa Aceh Usir Pengungsi Rohingya: Jangan Seperti Israel!

Jurnalis Palestina soroti aksi mahasiswa Aceh usir pengungsi Rohingya

Liputan6.com, Jakarta Aksi sekelompok mahasiswa Aceh demo tolak Rohingya semakin disorot. Kali ini, kritikan datang dari seorang jurnalis Paletina bernama Hebh Jamal. 

Dalam Instagram Stories-nya, wanita itu mengkritik aksi sekelompok mahasiswa Aceh yang mengusir pengungsi Rohingya

 

"Ini mengerikan dan menyedihkan. Masyarakat percaya bahwa kebencian terhadap pengungsi dan kelompok rentan sering kali disebabkan oleh perbedaan agama. tidak, itu ada hubungannya dengan kemungkinan kecil kehilangan kekuatan. kehilangan hak istimewa. bahkan jika kekuatan Anda tidak terancam, mengambil risiko melihat mereka yang paling rentan sebagai manusia sudah cukup untuk membuat orang-orang ini percaya bahwa mereka harus menyerahkan sesuatu agar orang lain bisa bebas.

Aku benar-benar menyerah pada kemanusiaan. terkadang aku merasa itu tidak ada dimana-mana. Indonesia memiliki 2 juta orang untuk memprotes Palestina merdeka, tidak ada artinya jika Anda melakukan hal seperti ini. kami tidak menginginkan dukungan Anda jika Anda memperlakukan pengungsi dengan kebencian yang sama seperti yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. kita semua bebas atau tidak ada satu pun dari kita yang bebas."

Bersama quote tersebut, ia mencantumkan video sekelompok mahasiswa Aceh yang mengusir pengungsi Rohingya. Pada Instagram Stories-nya yang lain, Hebh Jamal juga mencantumkan komentar dari seorang netizen Indonesia yang mengklaim bahwa banyak cerita lain di balik video tersebut, namun wanita itu menangkis pernyataan netizen Indonesia itu. 

 

"Saya tidak peduli jika Anda mendukung palestina. Anda tidak mendukung pembebasan dan kelangsungan hidup pengungsi di mana pun Anda bukan sekutunya. kamu hanya seorang munafik.

Saya tidak akan pernah melupakan kengerian yang dihadapi dan terus dihadapi oleh masyarakat Rohingya. jangan melompati rintangan untuk membenarkan sikap intoleran Anda."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Netizen yang menyesali tindakan penolakan pengungsi Rohingya tersebut

Meski demikian, Hebh Jamal turut menyoroti komentar dari netizen Indonesia lainnya yang tidak setuju terhadap sikap penolakan pengungsi Rohingya itu. Dalam Instagram Stories yang lain, wanita itu mengataka bahwa banyak pengikutnya asal Indonesia yang meminta maaf terhadap perlakuan dari sekelompok mahasiswa Aceh tersebut, namun Hebh Jamal mengatakan bahwa tidak seharusnya mereka meminta maaf kepadanya, melainkan melakukan yang terbaik agar tidak terjerumus pada retorika anti-migran dan anti-pengungsi. 

 

"Followers Indonesiaku... Banyak yg minta maaf mewakili rakyatnya. Tdk usah minta maaf kepadaku.

Mari lakukan yg terbaik agar tmn & kluarga kita tdk tunduk pada retorika anti-migran & anti-pengungsi yg mengizinkan mulainya genosida."

Untuk diketahui, Hebh Jamal merupakan seorang jurnalis berdarah Palestina yang berasal dari Amerika Serikat namun kini tinggal di Jerman. Tak hanya secara lantang menyuarakan kebebasan terhadap Palestina, ia juga keras terhadap isu-isu kemanusiaan lainnya seperti yang dapat dilihat di akun Instagramnya @hebh_jamal.

3 dari 3 halaman

Aksi Mahasiswa Aceh Usir Pengungsi Rohingya Jadi Sorotan Media Asing

Belum lama ini, sekelompok mahasiswa Aceh melakukan demonstrasi penolakan hingga mengusir para pengungsi Rohingya yang belakangan menjadi sorotan, tak hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri. Aksi tersebut berlangsung di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), lokasi 137 pengungsi Rohingya berlindung.

Para mahasiswa memindahkan mereka secara paksa menggunakan truk ke Kantor Kemenkumham Aceh.

Dalam video yang beredar, mahasiswa dalam jumlah banyak menerobos barikade di basemen dan berlarian dengan beringas. Sejumlah pengungsi Rohingya saat itu sedang menggelar salat zuhur ketika mahasiswa menyerbu masuk.

Aksi yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa dari sejumlah kampus seperti Al-Washliyah, Universitas Abulyatama, Bina Bangsa Getsempena, dan Universitas Muhammadiyah Aceh ini pun kemudian menjadi sorotan media asing.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.