Sukses

Dibekali Sertifikasi Digital Komputasi Awan, Siswa SMK di Kudus Siap Peroleh Penghasilan 112% Lebih Tinggi

Siswa SMK Kudus mendapat sertifikasi digital komputasi awan

Liputan6.com, Kudus Indonesia mencatatkan pertumbuhan layanan pengembangan internet dan komputasi awan (cloud computing) yang pesat seiring dengan masifnya perkembangan ekonomi digital tanah air. International Data Corporation (IDC) mencatat pertumbuhan pasar cloud di Indonesia berpotensi mencapai nilai US$ 1,38 miliar setara dengan 22 triliun rupiah pada tahun 2025. Namun sayang, penyedia layanan jasa ini masih terbatas dan membutuhkan banyak pengembangan, sehingga raja pasar penyedia jasa komputasi awan masih didominasi penyedia jasa dari negara luar.

Berangkat dari kebutuhan dan situasi tersebut, PT iForte Solusi Infotek sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi dan penyedia jasa layanan internet, akan memiliki kebutuhan tenaga terampil di bidang komputasi awan dan menggandeng Amazon Web Services (AWS) untuk menyelenggarakan pelatihan komputasi awan hingga sertifikasi AWS Certified Cloud Practitioner dan AWS Certified Solutions Architect Associate yang telah diakui secara global.

AWS adalah penyedia awan yang memiliki banyak layanan dan fitur termasuk di dalamnya komputasi, penyimanan, database, jaringan, analisa, robotik, mesin pembelajaran dan kecerdeasan buatan.

Sebanyak 1.505 siswa dan 55 guru dari kompetensi keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) di 11 SMK yang ada di Kudus mengikuti pelatihan singkat tentang komputasi awan di bulan Juli 2023. Pelatihan singkat ini bertujuan memberikan pemahanan awal tentang komputasi awan serta menjaring siswa berkualitas yang memiliki keterampilan digital terutama pada komputasi awan. Kemudian terpilih 42 guru dan 158 siswa yang diberikan kesempatan mengikuti pelatihan lanjutan sertifikasi AWS dari iForte.

Silvi Liswanda, yang merupakan Wakil Presiden Direktur PT iForte Solusi Infotek, menyampaikan, “Pelatihan sertifikasi bagi siswa SMK di Kudus ini diharapkan dapat memberikan pembaharuan dan kelengkapan keterampilan digital, terutama untuk komputasi awan (cloud computing) yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri saat ini. Harapannya rangkaian kegiatan ini dapat membantu persiapan mereka untuk jenjang pendidikan lanjutan maupun pengembangan karier mereka.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kompetisi berbasis proyek

Dalam mengakhiri pelatihan, diselenggarakan kompetisi berbasis proyek yang diikuti oleh seluruh peserta pelatihan. Kompetisi ini menuntut para siswa untuk mampu membuat sebuah website statis di atas komputasi awan, sebagai awal wujud kemampuan kreasi mereka dengan menggunakan materi yang diajarkan selama pelatihan.

Hasilnya, terpilih 8 pemena ng dari SMKN 2 Kudus dan SMK PGRI 2 Kudus, yang keduanya merupakan SMK binaan Djarum Foundation. Sebelumnya mereka telah bersaing dengan 12 kelompok lainnya untuk mempresentasikan proyek yang telah mereka desain dan kembangkan di hadapan para juri.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman. Kami benar-benar disiapkan untuk mampu menghadapi dunia kerja dengan berbagai tantangannya. Saya juga senang bahwa ilmu yang saya dapatkan bisa teruji maksimal dalam kompetisi ini,” ujar Syahrul Imam Said, siswa kelas 12 dari SMKN 2 Kudus, pemenang juara 1 kompetisi berbasis proyek.

 

3 dari 3 halaman

Harapan agar lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja

Sedangkan menurut Primadi H. Serad selaku Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation, “Yang melatarbelakangi program ini adalah riset yang dilakukan oleh AWS dan Gallup, bahwa di Indonesia tenaga kerja dengan keterampilan digital yang mumpuni mampu mendapatkan penghasilan 112% lebih tinggi daripada yang tidak memiliki kemampuan digital. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, harapannya para lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga menjadi salah satu pijakan penting yang akan meningkatkan kualitas siswa SMK melalui proses belajar yang linier dengan kebutuhan industri.”

Sebuah program kolaborasi dari satuan tingkat pendidikan dan industri diharapkan menjadi angin segar dan percontohan pengembangan program digital dan kemajuan teknologi yang lebih baik lagi di masa depan nanti. Indonesia, bersiaplah!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini