Sukses

Medali Indonesia di Asian Games 2023 Didominasi Cabor Menembak, Wushu, Balap Sepeda, Angkat Besi, dan Panjat Tebing

Cabor-cabor DBON menyumbang banyak medali di Asian Games 2023

Liputan6.com, Jakarta Asian Games 2023 resmi ditutup Minggu (8/10/2023). Selama bertanding di Hangzhou, China, sejak akhir September lalu, kontingen Indonesia hanya berhasil meraih 7 medali emas, 11 perak, dan 17 perunggu.

Menariknya, cabor-cabor yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) seperti menembak, wushu, balap sepeda, angkat besi, dan panjat tebing adalah yang paling banyak menyumbang medali.

Menurut Dewan Pakar DBON Prof. Asmawi, perhitungan Presiden Joko Widodo dengan mengeluarkan Perpres No. 86 tahun 2021 Tentang Desain Besar Olahraga Nasional sangat tepat.

"Dengan adanya Perpres 86/2021 tentang DBON tersebut, olahraga Indonesia akhirnya memiliki pondasi untuk mencetak prestasi olahraga Indonesia ke depannya," ungkap Asmawi.

Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan tersebut lahir dengan latar belakang masih banyaknya sarana dan prasarana olahraga belum cukup, organisasi yang masih tidak fokus, termasuk belum adanya kompetisi yang belum berkelanjutan.

"Akan tetapi, hal ini belum sepenuhnya dilaksanakan karena adanya beberapa faktor terutama dari sisi pendanaan," imbuh dia.

Asmawi juga menambahkan bahwa Pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki langkah yang bagus dalam memperhatikan kemajuan prestasi olahraga Indonesia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerjasama cabor diperlukan untuk benahi kekurangan

Tak hanya itu, menurut Asmawi, cabor-cabor andalan kini terlihat mulai fokus untuk mengikuti event-event Internasional. Meski menurut dia dalam mengakomodir cabor-cabor tersebut belum semuanya maksimal, akan tetapi perhatian yang diberikan dengan apa yang diharapkan oleh Presiden sudah ada yang tercapai.

Ia berharap, cabor-cabor tersebut dapat sama-sama bahu-membahu membenahi sektor yang masih memiliki kekurangan, seperti sisi sports science.

"Harapan kami dari awal sports science jangan kendur yang juga didukung dengan sarana dan prasarana yang mumpuni, karena masih ada beberapa cabor yang belum mumpuni untuk sarana dan prasarana tersebut," tandasnya.

 

3 dari 3 halaman

Sejarah DBON

Ia mengingatkan bahwa olahraga bukan hanya milik pemerintah, tapi juga milik masyarakat. Oleh karena itu, sudah sepatutnya jika masyarakat Indonesia mendukung ekosistem olahraga yang muaranya adalah prestasi dunia. 

"Dukungan pemerintah dan masyarakat harus sama-sama tumbuh secara berbarengan, agar prestasi olahraga Indonesia ke depannya lebih baik lagi, termasuk dari perguruan tinggi meski lembaga pendidikan ini sudah mulai," tutup guru besar olahraga tersebut.

Untuk diketahui, DBON sendiri lahir karena Presiden Joko Widodo meminta Zainudin Amali selaku Menpora saat itu untuk mereview total ekosistem olahraga nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.