Sukses

Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Sakit Punggung? Berikut Penjelasannya

Stres tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional kamu, tetapi juga berpengaruh pada masalah kesehatan fisik, seperti sakit punggung.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai mahasiswa atau pekerja yang selalu dituntut mengerjalan suatu hal bahkan tumpukan tugas, mungkin kamu pernah mengalami burnout sehingga stres pun datang. Stres merupakan reaksi tubuhmu terhadap suatu perubahan. Merasa kewalahan, kurang berenergi, dan kurang tidur malam adalah efek umum dari stres kronis.

Mengalami terlalu banyak stres ternyata tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional kamu. Stres juga dapat mengakibatkan masalah pada kesehatan fisik, salah satunya adalah sakit punggung.

Mungkin, kamu tidak asing lagi dengan istilah "remaja jompoatau apakah kamu termasuk salah satunya? Bagi kamu mahasiswa dan pekerja yang hampir tiap hari berada di depan laptop akan merasakan sakit punggung bila tidak diiringi dengan pemanasan atau istirahat sejenak. Apabila dengan kondisi sekarang yang mengharuskan sebagian pekerjaan dilakukan di rumah, malah membuat hampir 24/7 hidupmu duduk di hadapan laptop. Inilah yang membuat banyak para remaja atau para usia muda sering mengeluh karena kelelahan.

Mengalami terlalu banyak stres tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional kamu. Stres juga dapat bermanifestasi dalam masalah kesehatan fisik, seperti sakit punggung.

Apa Itu Sakit Punggung?

Sakit punggung merupakan masalah medis yang umum. Diperkirakan setidaknya 75% orang akan menderita sakit punggung pada situasi tertentu dalam hidupnya. Intensitas nyeri punggung dapat bervariasi dari nyeri tumpul yang mengganggu, nyeri yang tajam hingga kejang yang hebat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Jenis-jenis Sakit Punggung

1. Akut

Nyeri punggung akut dapat hilang setelah beberapi hari hingga beberapa minggu. Untuk penyembuhan biasanya menggunakan perawatan mandiri. Setelah itu kamu dapat kembali melakukan aktivitas rutin tanpa gejala apa pun.

2. Kronis

Nyeri punggung ini terjadi lebih dari 12 minggu dan gejalanya akan tetap ada bahkan setelah penyebab sakit punggungnya diobati.

Pada umumnya, nyeri punggung yang berhubungan dengan stres mengacu pada dua lokasi, yaitu nyeri punggung bawah dan punggung tengah. Kedua jenis ini dapat mengubah postur tubuh kamu dan memengaruhi cara tubuh kamu bergerak. Seiring berjalannya waktu, sakit punggung juga dapat memengaruhi dan menyebabkan masalah pada pinggul, leher, lutut, dan kaki.

  •  Nyeri Punggung Bawah

Nyeri ini melibatkan otot-otot antara pusar dan tulang ekor kamu. Biasanya, saat stres, kamu cenderung tidak aktif secara fisik dan lebih cenderung duduk. Duduk dalam waktu lama dapat membuat otot punggung bawah tegang dan memberi tekanan pada tulang belakang.

  •  Nyeri Punggung Tengah

Nyeri ini melibatkan otot-otot antara bahu dan dada kamu. Tingkat stres kamu akan memengaruhi cara kamu bernapas secara normal. Semakin banyak stres yang kamu alami, semakin banyak perubahan pola pernapasanmu.  Bahu kamu akan membungkuk dan menyebabkan ketegangan pada punggung atas dan tengah.

3 dari 4 halaman

Dampak Stres pada Kesehatan Punggung

Pikiran dan tubuh sangat berhubungan erat. Ketika kamu stres, tubuh kamu akan mengaktifkan respons terhadap stres tersebut. Penyebab stres itu bisa bersifat fisik, seperti latihan rutin dengan bersiap-siap untuk melompat dari papan loncat atau bisa juga bersifat psikologis, seperti mengkhawatirkan hasil pertandingan.

Menurut informasi yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Rabu (12/09/23), terdapat dua pengaruh stres terhadap kesehatan punggung, berikut ulasannya.

1. Respons Tubuh yang Melawan

Tubuh kita menafsirkan pemicu stres ini sebagai ancaman terhadap keselamatan dan kesejahteraan. Hal ini juga dikenal sebagai respons “lawan atau lari”. Tubuh kamu akan memulai serangkaian reaksi untuk melindungi dirinya dari bahaya

Selama respons stres, hormon seperti norepinefrin, epinefrin, dan kortisol dilepaskan untuk meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan laju pernapasan. Pupil kamu membesar dan kamu berkeringat lebih banyak. 

Kamu mungkin memperhatikan bahwa ketika kamu merasa stres, otot-otot kamu cenderung menegang. Hal itu terjadi karena tubuh kamu merasakan bahaya dan bersiap untuk mengambil tindakan segera. Kemudian, ketika kamu memasuki keadaan yang lebih tenang, otot-otot tadi akan menjadi rileks.

Namun, jika kamu selalu berada dalam mode “lawan atau lari” dan tubuhkamu tidak pernah mendapat kesempatan untuk melepaskan diri dari stres, otot kamu akan terus-menerus tegang, dan ini menyebabkan sakit punggung dan nyeri tubuh.

Aktivasi respons stres  sering menyebabkan lonjakan kortisol berulang kali. Tubuh kamu menjadi tidak peka terhadap kortisol, mirip dengan mekanisme yang terjadi pada diabetes yang resistan terhadap insulin. Disfungsi kortisol ini menyebabkan peradangan akibat stres. Peradangan yang disebabkan oleh stres telah meningkatkan risiko rheumatoid arthritis, fibromyalgia, nyeri punggung bawah kronis, linu panggul, dan nyeri panggul kronis.

2. Memengaruhi Sistem Saraf

Stres kronis juga dapat membuat sistem saraf bekerja berlebihan. Sistem saraf kamu terdiri dari miliaran neuron yang merupakan sel spesifik yang mengirimkan informasi antara otak dan seluruh tubuhmu dengan menggunakan sinyal kimia dan sinyal listrik. Neuron bertanggung jawab untuk mengendalikan pergerakan otot.

Neuron yang terlalu terstimulasi dapat menyebabkannya bekerja secara tidak terduga dan menyebabkan otot berkedut, nyeri, ketegangan otot yang berkepanjangan, dan kejang. Terakhir, efek stres pada sistem saraf juga terbukti berhubungan dengan penurunan kemampuan kamu mengatur rasa sakit.

4 dari 4 halaman

Tips Mencegah Sakit Punggung Akibat Stres

Kamu perlu ingat bahwa penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kamu karena pikiran dan tubuhmu bekerja sama secara erat. Meskipun tidak mungkin menghindari stres, kamu bisa mengambil langkah untuk meningkatkan kesehatan kamu dan mencegah sakit punggung terkait stres.

1. Berolahraga Secara Teratur

Memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian kamu dapat membantu menjaga otot kamu tetap sehat dan kuat. Ada latihan khusus yang dapat membantu memperkuat inti dan punggung bawah untuk mencegah sakit punggung. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru.

2. Beristirahatlah Selama Hari Kerja

Jika pekerjaan kamu mengharuskanmu duduk sepanjang hari, jadwalkan istirahat teratur untuk melakukan peregangan. Lakukan pertemuan dengan jalan kaki untuk meredakan ketegangan otot di punggung kamu. Atur waktu untuk mengingatkan kamu berdiri dan berganti posisi.

3. Makan Makanan Seimbang

Konsumsilah makanan bergizi agar tubuh berada dalam kondisi optimal untuk melawan stres. Hindari makanan tinggi lemak dan tinggi gula karena dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak dan membuat kamu semakin merasa stres.

4. Lakukan Meditasi

Meditasi telah terbukti membantu mengurangi stres. Ada berbagai metode untuk dicoba. Salah satu caranya adalah dengan menghentikan apa yang kamu lakukan dan luangkan waktu sejenak untuk fokus pada dirimu, termasuk apa yang kamu lihat, dengar, rasakan, cium, dan sentuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.