Sukses

Tanda dan Gejala Seseorang Memiliki Kepribadian Ganda, Jangan Sampai Diabaikan

Pernahkah Anda mendengar istilah Dissociative Identity Disorder atau yang juga disebut sebagai kepribadian ganda? Berikut ini penjelasan lengkap dengan tanda dan gejalanya.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah Dissociative Identity Disorder atau gangguan identitas disosiatif? Gangguan identitas disosiatif adalah serangkaian kondisi yang dapat menyebabkan masalah fisik dan psikologis. Gangguan ini juga sering disebut dengan gangguan kepribadian ganda.

Beberapa gangguan disosiatif berumur sangat pendek, mungkin mengikuti peristiwa kehidupan yang traumatis, dan sembuh dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan. Yang lain bisa bertahan lebih lama. Dilansir dari nhs.uk, Jumat (4/8/2023), gejala gangguan identitas disosiatif dapat bervariasi tetapi mungkin termasuk:

  • Merasa terputus dari diri sendiri dan dunia di sekitar Anda
  • Melupakan periode waktu, peristiwa, dan informasi pribadi tertentu
  • Merasa tidak yakin tentang siapa Anda
  • Memiliki banyak identitas yang berbeda
  • Merasakan sedikit atau tidak ada rasa sakit fisik

Disosiasi adalah cara pikiran mengatasi terlalu banyak stres. Periode disosiasi dapat berlangsung dalam waktu yang relatif singkat (jam atau hari) atau lebih lama (minggu atau bulan). Terkadang bisa berlangsung bertahun-tahun, tapi biasanya jika seseorang memiliki gangguan disosiatif lainnya.

Banyak orang dengan gangguan disosiatif mengalami peristiwa traumatis selama masa kanak-kanak. Mereka mungkin memisahkan dan menghindari berurusan dengannya sebagai cara untuk mengatasinya. Ada beberapa jenis gangguan identitas disosiatif dan 3 jenis utama adalah:

  1. Gangguan depersonalisasi-derealisasi
  2. Amnesia disosiatif
  3. Gangguan identitas disosiatif

Gangguan depersonalisasi-derealisasi

Depersonalisasi adalah saat Anda merasa berada di luar diri Anda dan mengamati tindakan, perasaan, atau pikiran Anda dari kejauhan. Sementara derealisasi adalah saat Anda merasa dunia sekitar tidak nyata.

Orang-orang dan hal-hal di sekitar Anda mungkin tampak "mati" atau "berkabut." Anda dapat mengalami depersonalisasi atau derealisasi, atau mungkin keduanya secara bersamaan. Itu bisa berlangsung hanya beberapa saat atau datang dan pergi selama bertahun-tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beberapa jenis gangguan disosiatif

 

Amnesia disosiatif

Seseorang dengan amnesia disosiatif akan mengalami masa-masa di mana mereka tidak dapat mengingat informasi tentang diri mereka sendiri atau kejadian di kehidupan lampau mereka. 

Mereka mungkin juga melupakan bakat atau keterampilan yang dipelajari. Kesenjangan dalam ingatan ini jauh lebih parah daripada kelupaan normal dan bukan akibat dari kondisi medis lain.

Beberapa orang dengan amnesia disosiatif menemukan diri mereka di tempat yang aneh tanpa mengetahui bagaimana mereka sampai di sana. Mereka mungkin sengaja bepergian ke sana, atau mengembara dalam keadaan bingung.

Hal kosong ini dapat berlangsung beberapa menit, berjam-jam, atau berhari-hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, mereka bisa bertahan berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Gangguan identitas disosiatif

Gangguan identitas disosiatif (DID) dulu disebut gangguan kepribadian ganda. Seseorang yang didiagnosis dengan DID mungkin merasa tidak yakin tentang identitas dan siapa dirinya.

Mereka mungkin merasakan kehadiran identitas lain, masing-masing dengan nama, suara, sejarah pribadi, dan perilaku mereka sendiri. Gejala utama DID adalah kesenjangan memori tentang peristiwa sehari-hari dan informasi pribadi hingga memiliki beberapa identitas yang berbeda.

3 dari 4 halaman

Tanda dan gejala gangguan identitas disosiatif secara umum

Sementara itu dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejalanya tergantung pada jenis gangguan disosiatif yang Anda miliki, tetapi secara umum mungkin termasuk:

  • Kehilangan memori (amnesia) dari periode waktu tertentu, peristiwa, orang, dan informasi pribadi.
  • Perasaan terlepas dari diri sendiri dan emosi Anda.
  • Persepsi orang-orang dan hal-hal di sekitar Anda sebagai terdistorsi dan tidak nyata.
  • Rasa identitas yang kabur.
  • Stres atau masalah yang signifikan dalam hubungan, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam hidup Anda
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres emosional atau profesional dengan baik.
  • Masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan pikiran serta perilaku bunuh diri.
4 dari 4 halaman

Perawatan untuk gangguan identitas disosiatif

Banyak orang dengan gangguan disosiatif sembuh total dengan perawatan dan support dari orang terdekat. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan seperti:

Terapi bicara

Terapi bicara sering direkomendasikan untuk gangguan disosiatif. Tujuan dari terapi bicara seperti konseling adalah untuk membantu Anda mengatasi penyebab yang mendasari gejala Anda, dan untuk mempelajari dan mempraktikkan teknik untuk mengelola periode perasaan terputus.

Obat

Tidak ada obat khusus untuk mengobati disosiasi, tetapi obat-obatan seperti antidepresan dapat diresepkan untuk mengobati kondisi terkait seperti depresi, kecemasan, dan serangan panik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.