Sukses

Kasus Nyata yang Menginspirasi Adegan Bullying di The Glory Muncul Kembali, Netizen Tuntut Keadilan

Adegan bullying yang menginspirasi serial The Glory membuat netizen menuntut keadilan

 

Liputan6.com, Jakarta Serial Netflix The Glory mendapatkan sambutan hangat dari para kritikus dan pemirsa hanya beberapa hari setelah dirilis. Dibintangi oleh Song Hye Kyo, serial thriller ini menceritakan perjalanan Moon Dong Eun saat dia berusaha membalas dendam pada pengganggu alias pelaku bully-nya sewaktu dia di sekolah menengahnya.

Meskipun intimidasi adalah tindakan yang terkutuk di mana-mana, kata tersebut memiliki bobot yang berbeda di Korea Selatan. Tidak jarang anak sekolah mengalami kekerasan ekstrem dengan hampir tidak ada konsekuensi yang dihadapi oleh pelakunya.

Melansir dari Koreaboo, The Glory menggambarkan kenyataan pahit itu dengan sangat jelas. Selain serangan psikologis dan seksual yang parah, para pengganggu Moon Dong Eun (Song Hye Kyo) juga berulang kali membakar tubuhnya dengan pengeriting rambut dan setrika yang membuat tubuhnya dipenuhi luka.

Meskipun ia telah melaporkan insiden tersebut kepada guru wali kelas dan bahkan polisi, para pengganggunya lolos tanpa hukuman, sementara dia harus mengurus dirinya sendiri dengan tubuh penuh luka bakar.

Kekerasan yang digambarkan dalam serial tersebut sangat mengejutkan penggemar internasional. Banyak yang bertanya-tanya apakah bullying benar-benar mencapai titik ekstrem di Korea Selatan atau apakah itu dilebih-lebihkan demi naskah. Ternyata, konsep intimidasi dengan membakar dalam pertunjukan itu sebenarnya didasarkan pada peristiwa kehidupan nyata.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dari kisah nyata

Pada tahun 2020, sebuah insiden bullying terungkap yang membuat Korea Selatan terkejut. Menurut laporan SBS, seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Park dibakar sebagai "lelucon" pada hari ulang tahunnya oleh kenalannya.

Pada 15 Juli 2020, Park yang saat itu berusia 22 tahun menerima telepon dari sekelompok kenalan yang memintanya merayakan ulang tahun bersama mereka. Dia kemudian diseret secara paksa ke tanah kosong dan diikat ke kursi, wajahnya ditutupi kain.

Kelompok itu kemudian menyemprotkan bensin ke seluruh tubuhnya dan mulai menyalakan kembang api di kedua lututnya. Akhirnya, saat kembang api meledak, tubuh Park ikut terbakar.

Akibat kejadian tersebut, Park mengalami luka bakar tingkat tiga di 40% tubuhnya. Keluarganya yang mencari tindakan hukum, berakhir dengan dipaksa melakukan penyelesaian moneter.

Pada akhirnya, para pelaku lolos hanya dengan masa percobaan. Di sisi lain, biaya perawatan Park lebih dari ₩100 juta KRW (sekitar $79.800 USD), lebih dari dua kali lipat uang penyelesaian.

Ketika keluarganya meminta para pelaku untuk membayar pengobatannya, mereka membantah dengan mengatakan tidak punya uang. Saat ini, keluarganya telah mengajukan gugatan perdata tambahan untuk mengatasi ketidakadilan tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Respons netizen

Dengan tayangnya The Glory, kasus Park telah muncul kembali di internet Korea, membuat netizen kembali marah dengan cara penanganan kasus tersebut.

“Apakah jaksa-jaksa ini punya otak? Mereka membakar tubuh seseorang, dan yang mereka dapatkan hanyalah masa percobaan??” tulis seorang netizen

“Kepada jaksa negara ini.. bagaimana tepatnya Anda menghitung kejahatan percobaan pembunuhan yang berakhir dengan masa percobaan ini?” tulis netizen lainnya.

“Buang mereka semua ke penjara dan bakar mereka. Mereka adalah iblis.”

"Itu gila."

“Apakah korban perlu mati agar pelaku dihukum? Seseorang hampir mati terbakar dan masa percobaan? Anda orang gila, apakah Anda bercanda? Saya tidak bisa tidak mengutuk karena itu seperti kehidupan nyata 'The Glory' dengan kekerasan sekolah yang sama dengan alat pengeriting rambut.

4 dari 5 halaman

The Glory Masuk 3 Besar Daftar Top 10 Global Netflix, Akting Song Hye Kyo - Shin Ye Eun Jadi Sorotan

Song Hye Kyo membuktikan dirinya masih layak menyandang aktris kelas-A Korea lewat The Glory. Drama Korea anyar yang tayang via Netflix ini berhasil meraih pencapaian yang gemilang.

Tak hanya di Korea Selatan saja, tapi secara global. Dilansir dari pernyataan tertulis Netflix yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/1/2023) kemarin, tiga hari setelah tayang, drakor ini melesat ke peringkat tiga di daftar Top 10 Global Netflix untuk tayangan di luar bahasa Inggris. Tak cuma itu, The Glory masuk daftar Top 10 di 19 negara. 

Indonesia juga ikut kena demam The Glory. Pada hari ini, Kamis (5/1/2022), drakor ini masih berada di urutan pertama Top 10 TV Show untuk wilayah Indonesia.

Selain pencapaian ini, performa Song Hye Kyo dan Shin Ye Eun jadi sorotan. Song Hye Kyo yang sebelumnya lebih dikenal lewat peran-perannya di drakor bergenre drama komedi atau melodrama, mendapat nilai bagus dari kritikus Forbes.

Song Hye Kyo dinilai mampu menggambarkan karakter Moon Dong Eun yang rapuh sekaligus membabi buta dalam misinya untuk menghancurkan orang-orang yang dulu menindasnya.

5 dari 5 halaman

Akting Gila Shin Ye Eun

Tak cuma Song Hye Kyo, Shin Ye Eun yang selama ini kerap tampil sebagai protagonis, dinilai berhasil menghadirkan sosok Park Yeon Jin remaja yang bengis.  

Diwartakan Koreaboo, salah satu petikan akting Shin Ye Eun viral di media sosial, dan banyak yang kaget dengan transformasinya. “Aktingnya Shin Ye Eun di The Glory benar-benar gila. Dia benar-benar sakit jiwa,” kata seorang warganet, yang di-retweet lebih dari 4 ribu kali.

“Dia benar-benar bagus… sampai titik di mana dia terasa mengerikan,” kata seorang warganet Korea.

“Dia benar-benar menggila…Aku enggak tahu dia bisa jadi tokoh jahat yang benar-benar bagus,” kata yang lain.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.