Liputan6.com, Jakarta - Julian Alvarez memulai aksinya di laga Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol ke gawang Polandia. Golnya melawan Australia setelah membobol gawang Mat Ryan melambangkan semangatnya.
Yang terbaru, melawan Kroasia di perempat final Piala Dunia 2022, dia menyatakan kedudukannya di tim dengan mencetak dua gol, yang salah satunya dari assist Lionel Messi.
Baca Juga
Alvarez mencetak dua dari tiga gol Argentina dan dia memenangkan penalti untuk gol lainnya. Messi lah yang memenangkan penghargaan Man of the Match (MOTM).
Advertisement
Bahkan, sang pemain hebat itu tampaknya menerima bahwa rekan mudanya di barisan penyerang mungkin yang berhak mendapatkan penghargaan ini.
"Setiap pemain melakukannya dengan baik, tapi jika saya harus memilih saya akan memberikan penghargaan ini kepada Julian Alvarez," kata Messi dilansir Sky Sport, Jumat (16/12/2022).
Kepala pelatih, Lionel Scaloni pun setuju dengan omongan Messi dan menyebut pertandingan dari Julian Alvarez sangat bagus.
"Bukan hanya karena dia mencetak dua gol, tapi karena dia membantu para gelandang kami," katanya.
Penyerang Manchester City ini memulai kebangkitannya dengan sangat cepat. Saat berbincang dengannya pada musim gugur, Alvarez ragu berkomitmen untuk tampil di Piala Dunia Qatar 2022 ketika ditanya tentang harapannya untuk musim dingin.
"Skuadnya bahkan belum diumumkan, bahkan daftar dari mana skuad akan diambil, tapi saya berharap bisa berada di sana," katanya kepada Sky Sports.
"Jelas, Piala Dunia 2022 adalah hal terbesar yang ada dalam sepakbola dan akan sangat menyenangkan untuk berpartisipasi,"Â kata pria yang mengidolakan Lionel Messi.
Kerja Sama Alvarez dengan Messi
Kenyataannya Alvarez lebih dari sekadar berpartisipasi. Berkat kerja samanya dengan Messi, Argentina berhasil lolos ke babak final.
Golnya melawan Polandia menunjukkan kualitasnya, tapi gol pertamanya melawan Kroasia lebih khas. Alvarez hampir tampak tersenyum saat dia melesat masuk.
Jika permainan Messi adalah salah satu permainan yang sangat presisi, Alvarez adalah permainan yang penuh dengan usaha.
Dari permainan terbuka, Alvarez sebenarnya telah mencetak gol dua kali lebih banyak dari Messi. Messi berterima kasih kepada si jenius kecil itu karena telah menyiapkan gol keduanya saat melawan Kroasia, tetapi hubungan itu bersifat timbal balik.
Alvarez memenangkan penalti yang dicetak Messi. Keahlian mereka saling melengkapi satu sama lain.
Â
Advertisement
Mimpi yang Terwujud
Alvarez berusia tiga tahun ketika Messi melakukan debut profesionalnya, lima tahun ketika Messi pertama kali bermain untuk Argentina dan delapan tahun ketika Messi memenangkan emas Olimpiade untuk negaranya. Tumbuh di Calchin, Argentina, menontonnya di televisi menjadi acara bersama keluarga.
"Kami semua menonton sepak bola bersama sebagai sebuah keluarga, banyak pertandingan, dan Barcelona adalah salah satu yang menangkap imajinasi keluarga saya, terutama Lionel Messi," kata Alvarez.
Pemain 22 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya merasa puas karena memiliki mimpi yang menjadi kenyataan untuk bermain di sisi Lionel Messi, salah satu pesepak bola terhebat dalam sejarah permainan. Itu adalah sumber kebanggaan besar bagi dirinya.
Belajar dari Sang Idola
Alvarez mungkin mencoba untuk belajar dari Messi. Akan tetapi, kenyataannya adalah bahwa perbedaan di antara mereka yang sangat penting bagi Argentina untuk menemukan perpaduan yang tepat.Â
"Sulit untuk menirunya, tentu saja. Dia adalah bakat yang unik. Namun, seperti semua orang di sekitarnya, saya memperhatikan setiap hal kecil yang dia lakukan, setiap keterampilannya," ujar Alvarez.
"Saya mencoba untuk belajar dan mengambil yang terbaik dari itu yang saya bisa, tetapi dia adalah pemain yang cukup mengejutkan, tidak hanya di lapangan tetapi juga di luar lapangan," dia menambahkan.
Meski pikiran dan kaki Messi tidak ada bandingannya, kini Alvarez telah menjadi kakinya di Qatar. Bersama-sama, mereka bisa mengukir sejarah.
Â
Advertisement