Sukses

Berat Badan Tak Kunjung Turun Meski Rutin Olahraga dan Diet, 7 Alasan Ini Bisa Jadi Penyebabnya

7 alasan mengapa Anda tidak bisa menurunkan berat badan, meski sudah berusaha keras sekalipun.

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda bertanya-tanya ‘mengapa saya tidak bisa menurunkan berat badan, setelah mencoba diet atau melakukan olahraga dan latihan fisik?’, maka jangan khawatir, karena Anda bukan satu-satunya yang mengalami hal tersebut.

Menurut jajak pendapat tahun 2020, rata-rata orang akan mencoba 126 jenis diet berbeda selama hidupnya, dan mereka hanya bertahan enam hari pada setiap metode sebelum menyerah.

Sementara data menyimpulkan bahwa hasil tidak mungkin terlihat saat Anda menjalani program diet secara tidak teratur. Dalam arti, Anda tidak konsisten menjalani satu jenis diet hingga benar-benar berhasil.

Selain diet yang tidak konsisten, tentu saja latihan fisik yang tidak teratur bisa jadi penyebab berat badan tak kunjung turun. Coba jujur pada diri sendiri, dalam pekan ini sudah berapa jam Anda berolahraga? Apakah 30 menit atau satu jam? Jika Anda bisa mengakui, sebenarnya Anda dapat mencoba sedikit lebih keras lagi.

Menurut para ahli, ada banyak alasan yang melatarbelakangi mengapa Anda kesulitan menurunkan berat badan meski telah berusaha sekuat tenaga. Apa saja? Yuk simak ulasannya berikut, seperti dilansir dari Health.com, Kamis (15/9/2022).

1. Tidak makan makanan yang baik

Jika Anda berolahraga tetapi tidak menurunkan berat badan, hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah dapur berserta isinya. Beberapa orang memfokuskan seluruh energi mereka untuk membakar kalori sehingga tidak sempat untuk meluangkan waktu dalam mempertimbangkan apa yang mereka makan. Aturan praktis yang baik adalah tetap berpegang pada semua makanan yang alami dan utuh.

Tips: Untuk mengoptimalkan olahraga yang sudah Anda lakukan, penting untuk memperhatikan asupan makanan sebelum memakannya. Cari makanan yang memiliki bahan atau kandungan paling sedikit pada label. Lebih baik utamakan makanan yang alami, seperti sayuran dan buah-buahan segar, ikan, dana tau daging.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak mencapai keseimbangan yang tepat dan terlalu banyak makan

2. Tidak mencapai keseimbangan yang tepat

Jika Anda memilih untuk menghindari karbohidrat karena dianggap dan berpotensi membuat tubuh gemuk, mungkin Anda bisa coba mempertimbangkannya kembali. Sebab, memotong mikronutrien dari diet harian dapat menyebabkan Anda merasa kekurangan, dan akan lebih mudah tergoda untuk makan lebih banyak dan tidak terkontrol. 

Untuk itu, pilihlah makanan dengan seimbang. Alih-alih memilih makanan sehat seperti ubi jalar, quinoa, gandum, beras merah, atau kacang-kacangan. Tentu saja, sesekali makan soda atau makanan olahan tidak menjadi masalah. Namun hitung jumlah kalori pada makanan, agar tidak melebihi jumlah yang dibutuhkan dalam sehari.

3. Terlalu banyak makan

Apabila Anda sudah berupaya berolahraga dan latihan fisik yang cukup keras, tetapi berat badan masih belum turun, mungkin Anda terlalu banyak makan. Untuk menurunkan berat badan, tubuhAnda perlu menjalankan deficit kalori, yang berarti Anda perlu membakar lebih banyak daripada yang Anda konsumsi. 

Karena itu, makanlah tiap kali Anda lapar dan makanlah dengan perlahan, sehingga Anda bisa berhenti sebelum kenyang. Jangan takut atau ragu untuk memberi tubuh Anda hari Cheating day, sebab hidup adalah tentang keseimbangan. Ya, jika tubuh mulai terasa dirampas haknya, maka ia akan kehilangan kendali dan mungkin ingin terus makan secara berlebihan.

3 dari 4 halaman

Latihan kardio yang berlebihan dan tidak mencoba mengangkat beban

4. Terlalu banyak melakukan kardio

Kardio memang penting bagi rutinitas latihan Anda. Sebab, kardio membuat jantung lebih sehat, meningkatkan metabolisme tubuh, dan memberi kita keringat yang baik.

Namun, jika hanya melakukan kardio atau melakukannya secara berlebihan, sebenarnya ini hanya menimbulkan masalah baru. Sesi kardio yang lebih lama ini akan menggerogoti massa otot, bukan lemak Anda.

Ini juga menyebabkan tubuh menjadi lebih fokus pada kestabilan daya tahan tubuh, untuk membuat tubuh tetap bergerak atau berjalan lebih jauh. Belum lagi secara dramatis, kardio berlebihan bisa meningkatkan nafsu makan hingga membuat Anda lebih rentan terhadap ngemil yang tidak perlu di malam hari.

5. Anda tidak mengangkat beban

Cara terbaik untuk menurunkan berat badan dan membangun otot tanpa lemak adalah dengan melakukan beberapa bentuk latihan kekuatan selain kardio. Semakin banyak otot yang dimiliki tubuh, maka semakin banyak lemak yang akan Anda bakar. 

Ini bukan berati latihan kardio, seperti sepeda atau berlari tidak boleh dilakukan. Tetapi lebih baik digabungkan kedua latihan tersebut, untuk membentuk hasil yang maksimal.

Anda bisa menambahkan latihan beban tubuh seperti push-up, squat, dan lunges untuk membantu membangun massa otot tubuh, dan membakar lemak yang tidak diperlukan lagi.

 

4 dari 4 halaman

Anda tidak bersungguh-sungguh dan tubuh kelewat stres

6. Tidak latihan dengan keras (tidak bersungguh-sungguh)

Sejatinya, latihan yang Anda lakukan harus bergantung pada intensitas, bukan bergantung pada waktu. Ingatlah, semakin keras Anda bekerja, maka semakin pendek waktu latihan yang diperlukan.

Maksimalkan waktu yang dihabiskan dalam kelas gym atau kelas kebugaran, atau hanya sekedar latihan di rumah. Lakukan dengan sungguh-sungguh agar mencapai efek afterburn yang didambakan. Ini akan menjaga metabolesme tubuh tetap hidup selama 24-48 jam. 

7. Tubuh terlalu stres

Kok bisa stres? Bukannya olahraga bisa mengeluarkan hormon bahagia? Ya, memang benar, tapi bila dilakukan dalam batas waktu yang tepat. Sebaliknya, jika tidak olahraga tentu dapat jadi pemicu stres pada tubuh kita.

Kortisol akan memberi otot Anda energi yang dibutuhkan untuk bergerak. Tetapi ketika tubuh terpapar kortisol dalam jangka waktu lama, dapat menimbulkan efek negatif, seperti lemak penumpukan lemak membandel di area yang tidak Anda inginkan.

Perlu diketahui, olahraga bukan satu-satunya pemicu stres yang dapat menghasilkan kelebihan kortisol. Kehidupan pribadi maupun profesional yang penuh tekanan bisa juga membuat tubuh memproduksi terlalu banyak hormon ini.

Agar usaha penurunan badan terlihat signifikan dan optimal, pastikan untuk menjaga kesehatan mental dan emosional selain kesehatan fisik. Anda harus terus berupaya menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.