Sukses

Vaksinasi dan Booster Diklaim Mampu Cegah Risiko Berbahaya Omicron

Kepala Petugas Medis Moderna mengatakan orang yang telah divaksinasi dan dikuatkan dengan vaksin booster Covid-19 Moderna dilindungi dari risiko virus Omicron.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Petugas Medis Moderna Dr. Paul Burton mengumumkan sebuah kabar baik yang mengatakan orang yang telah divaksinasi dan dikuatkan dengan vaksin booster Covid-19 Moderna dilindungi dari jenis virus Omicron. Meski begitu, hal ini masih harus terus dipantau.

Pada Rabu (26/1/2022), sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menyarankan bahwa suntikan Moderna Covid-19 tetap tahan lama terhadap varian Omicron, tetapi perlindungan antibodi itu berkurang dan enam kali lebih rendah enam bulan setelah ditingkatkan.

“Data yang dihasilkan tadi malam di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa jika Anda divaksinasi dengan vaksin Moderna dan kemudian Anda mendapat booster, Anda mendapatkan tingkat perlindungan yang bagus dengan antibodi terhadap jenis virus Covid asli, dan juga melawan strain Omicron,” kata Burton di program CNN "New Day."

“Tapi, apa yang kita lihat dalam enam bulan adalah level itu mulai turun. Dan jika Anda memproyeksikannya dan Anda membuat kesimpulan bahwa mereka akan terus turun, kita tahu bahwa mungkin pada musim gugur tahun yang akan datang ini, pada tahun 2022, tingkat itu akan turun ke area di mana orang mungkin tidak memiliki perlindungan,” dia melanjutkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akhir Gelombang Omicron Sudah di Depan Mata

“Saya pikir ini kabar baik sekarang, orang-orang yang telah divaksinasi dan booster dilindungi, tetapi kita harus terus mengawasinya,” kata Burton.

Burton mengatakan bahwa dia yakin akhir dari gelombang Omicron sudah di depan mata, tetapi mereka yang tidak divaksinasi masih berisiko.

“Vaksinasi dan booster hampir menghilangkan risiko itu, tetapi 40% dari negara ini masih belum sepenuhnya divaksinasi dan tentu saja tidak mendapat booster,” katanya.

Burton pun mengatakan Omicron seperti "bola melengkung."

“Itu meledak di seluruh dunia, sekarang ada subvarian dari itu, kasus rawat inap di negara ini mungkin yang tertinggi yang pernah kita lihat, kematian tiga setengah ribu orang per hari. Jadi, untuk melindungi dari itu, saya pikir Anda membutuhkan tingkat perlindungan maksimum, dan Anda membutuhkannya untuk daya tahan,” tambahnya.

3 dari 4 halaman

Uji Klinis Vaksin Omicron

Moderna kemarin mengumumkan bahwa mereka sedang bergerak maju ke uji klinis Fase 2 dari suntikan booster vaksin Corona virus yang khusus untuk varian Omicron.

"Ingat, hanya dua bulan sejak kita semua mendengar tentang Omicron, kita sekarang memulai uji coba ini, ini penting," katanya. 

"Mungkin akan memakan waktu sekitar dua bulan untuk benar-benar mendapatkan data darinya, dan oleh karena itu, pertengahan tahun, kita harus berada dalam posisi untuk masuk ke manufaktur besar-besaran dan persiapan untuk memasok orang,” tutup Burton.

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.