Sukses

Agar Peserta Tak Bisa Menyontek Selama Ujian, India Matikan Internet Seluler Selama 12 Jam

Usaha ini dilakukan untuk mencegah peserta menyontek selama ujian

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 16 distrik di negara bagian Rajasthan, India, menutup layanan internet seluler dan SMS mereka pada hari ujian untuk memilih guru untuk sekolah negeri. Hal tersebut dilakukan selama 12 jam serta dengan tujuan untuk mencegah peserta menyontek selama ujian.

Menurut NDTV, ujian yang disebut Ujian Kelayakan Rajashthan untuk Guru (REET) adalah ujian yang sangat kompetitif Setidaknya, 1,6 juta orang bersaing untuk dipilih hanya untuk 31 ribu pos di sekolah negeri.

Di antara 16 distrik, yang terkena dampak adalah Jaipur, Udaipur, Bhilwara, Alwar, Bikaner, Dausa, Chittorgarh, Barmer, Tonk, Ajmer, Nagaur, Sawai Madhopur, Kota, Bundi dan Jhalawar dan Sikar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Aturan lainnya

Lebih lanjut, mengingat banyaknya jumlah kandidat untuk ujian REET, pemerintah negara bagian Rajasthan telah membuat beberapa pengaturan yang rumit untuk keamanan dan perjalanan dengan tindakan pencegahan ekstra yang diambil untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ujian REET ini dilakukan oleh Dewan Pendidikan Menengah Rajasthan yang berbasis di Ajmer di 3.993 pusat ujian.

 

3 dari 5 halaman

Masalah menyontek yang tak kunjung selesai

Menyontek telah lama menjadi masalah di India. Tak kehabisan akal karena akses internet dimatikan, beberapa orang peserta tes lainnya ditangkap karena berusaha menyontek dengan cara memakai sendal jepit yang dilengkapi bluetooth.

Sol sendal jepit mereka diakali akal bisa menerima panggilan biasa yang akan ditransmisikan secara nirkabel ke penerima kecil yang tersembunyi di telinga mereka.

 

4 dari 5 halaman

Insiden mencontek di negara lain

Usaha mencurangi ujian tidak hanya terjadi di India. Faktanya, ini bisa terjadi di negara mana saja. Pada tahun 2020, sebanyak 35 wanita muda ditangkap karena menggunakan kukunya untuk menyontek pada ujian calon guru di negara bagian Michoacan, Meksiko.

Dalam ujian yang berlangsung pada akhir bulan Juli tersebut, terungkap bahwa beberapa peserta telah membeli kunci jawaban seharga 15.000 sampai 25.000 peso atau setara dengan Rp 4,5 juta sampai Rp 7,5 juta.

Mereka membuat pola jawaban dengan cat kuku. Meskipun di cat dengan warna yang berbeda, semua kuku menampilkan motif titik yang sama. Polanya terdiri dari 10 titik warna berbeda pada setiap kuku sesuai dengan 100 jawaban di buku jawaban.

5 dari 5 halaman

Infografis uji coba belajar tatap muka sekolah di Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.