Sukses

Ulah Iseng, Alat Kelamin Pria Ini Malah Tersangkut di Gembok

Pria ini memasukkan alat kelaminnya ke dalam gembok karena bosan, namun malah tersangkut

Liputan6.com, Jakarta Saat bosan, seseorang bisa saja melakukan sesuatu yang tak masuk di akal. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini di mana warga dianjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.

Biasanya, seseorang yang bosan lebih memilih untuk menonton tv, bermain gim, atau bahkan mengerjakan hobinya untuk mengusir kebosanan tersebut. Namun, seorang pria di Thailand yang sangat bosan membawa kebosanannya ke tingkat yang tak terduga. Hanya untuk kemudian segera menyesalinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memasukkan alat kelamin ke dalam gembok

Seorang pria berusia 38 tahun yang tinggal bersama ibunya di Bangkok dikabarkan bosan. Dia lalu memutuskan untuk mencoba memasukkan alat kelaminnya ke dalam gembok.

Segalanya berubah menjadi kekacauan ketika pria itu menyadari kunci gemboknya hilang. Karena malu, pria yang tak disebutkan identitasnya itu memutuskan untuk tidak memberi tahu ibunya.

3 dari 4 halaman

Alat kelamin yang membengkak

Namun, rasa sakit di alat kelaminnya semakin meningkat dan tak tertahankan karena mulai membengkak parah. Setelah dua minggu menahan rasa sakit yang luar biasa, pria itu akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan ibunya.

Ibunya melakukan semua yang dia biasa untuk membantu pria itu sebelum akhirnya memanggil petugas pemadam kebakaran. Sayang, situasinya ternyata lebih buruk dari yang mereka perkirakan. Para petugas pun segera membawa pria itu ke rumah sakit terdekat.

Operasi selama setengah jam

Sumber dari rumah sakit tersebut mengatakan kepada World of Buzz bahwa meereka harus menggunakan pemotong listrik untuk melepaskan gembok dari alat kelamin pria itu. Selama operasi yang berlangsung sekitar setengah jam, petugas medis harus menyelipkan lembaran logam tipis di antara batang penis dan kulit untuk mencegah cedera lain yang tidak diinginkan.

Air juga dituangkan ke alat kelamin pria itu sebagai bentuk pelumas untuk memudahkan proses.

4 dari 4 halaman

Alat kelamin yang rusak

Pria itu dikatakan berteriak sepanjang operasi yang berhasil. Namun sayang, insiden tersebut membuat penis pria itu rusak.

"Jika gembok itu dibiarkan lebih lama lagi, infeksinya bisa sangat parah sehingga penisnya akan mulai membusuk dan menjadi gangren," ujar salah satu petugas medis.

Krim antibiotik dan penisilin diberikan setelah operasi untuk mengobati infeksinya.

Menurut ibunya, pria berusia 38 tahun itu adalah pribadi yang tertutup dan masih lajang. Dia telah banyak tinggal di rumah selama pandemi ini karena dia khawatir dengan situasi di luar.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia melakukan ini karena dia bosan dan dia suka memasukkan 'barangnya' melalui lubang-lubang kecil. Saya marah padanya karena mempermalukan saya seperti ini dan saya sudah mengatakan kepadanya untuk tidak melakukannya lagi,” pungkas sang ibu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.