Sukses

Salah Kaprah, 7 Merek Ini Kerap Dikira sebagai Nama Barang

Berikut ini beberapa merek yang kerap dianggap sebagai nama barang oleh masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak barang-barang kebutuhan yang kita gunakan. Barang-barang tersebut terdiri dari beragam merek. Saking seringnya digunakan oleh banyak orang, tanpa disadari merek-merek tersebut kerap dianggap sebagai nama barang.

Merek yang kerap dikira sebagai nama barang ternyata sangat banyak terdapat di sekitar kita. Sebut saja Aqua, Odol, hingga Indomie.

Nah, berikut ini tim Citizen6-Liputan6.com telah merangkum beberapa merek lain yang kerap dianggap sebagai nama barang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Aqua

Anda tentu sudah tak asing dengan nama Aqua. Aqua merupakan merek air mineral yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. 

Aqua atau disebut juga Danone-AQUA adalah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh AQUA Group sejak tahun 1973. Aqua juga merupakan produk air minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. 

3 dari 8 halaman

2. Odol

Sebagian besar dari kita tentu lebih akrab dengan penyebutan Odol ketika hendak membeli pasta gigi. Padahal tahukah Anda bahwa sebenarnya Odol merupakan nama merek.

Ya, Odol adalah merek pasta gigi yang hadir di zaman kolonialisme Belanda. Merek ini berasal dari Jerman dan diproduksi sejak tahun 1800-an. Merek pasta gigi ini juga jadi yang pertama kali masuk ke Indonesia. 

Meski sudah tak diproduksi lagi, namun penyebutan Odol lebih familiar di telinga masyarakat Indonesia untuk merepresentasikan pasta gigi. 

4 dari 8 halaman

3. Indomie

Nah, mi instan yang satu ini nampaknya menjadi kesukaan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak perusahaan Indofood Indonesia.

Kenikmatan Indomie membuat kita sangat akrab dengan mi instan tersebut. Saking melekatnya sebagian besar dari kita terbiasa menyebut mi instan dengan merek satu ini. 

5 dari 8 halaman

4. Chiki

Anda tentu sering makan chiki ya. Tapi jangan salah kaprah. Kebanyakan orang menyebut makanan ringan atau camilan sebagai chiki padahal sebenarnya itu adalah nama merek makanan ringan.

Namun, masyarakat Indonesia lebih terbiasa menyebut chiki sebagai pengganti kata makanan ringan atau snack. 

6 dari 8 halaman

5. Pampers

Banyak orang yang menyebut popok bayi dengan Pampers. Padahal sebenarnya Pampers itu adalah sebuah merek produk bayi dan balita asal Amerika. Nah, mulai sekarang jangan salah kaprah lagi ya. 

7 dari 8 halaman

6. Softex

Hampir seluruh wanita di Indonesia tentu tak asing dengan merek Softex. Softex sendiri sebenarnya merupakan sebuah merek dari perusahaan yang hadir sejak tahun 1970-an yaitu PT Softex Indonesia (SI).

PT SI mempunyai bidang industri antara lain dalam bidang perawatan bayi (merek Sweety & merek Happy Nappy), perawatan dewasa (merek Confidence) dan perawatan feminim (Softex & VClass). Namun nama Softex kini seolah telah digunakan untuk megeneralisasi pembalut wanita. 

8 dari 8 halaman

7. Tipp-Ex

Bagi para pelajar, Tipp-Ex menjadi barang wajib yang harus dimiliki selain pulpen. Tipp-Ex dapat membantu menghapus kesalahan ketika menulis dengan pulpen. Banyak yang salah kaprah dengan menyebut benda ini dengan sebutan Tipp-Ex.  

Tipp-Ex sendiri merupakan sebuah merek dagang cairan pengoreksi dan produk terkait lainnya yang populer. Tipp-Ex juga merupakan nama perusahaan Jerman, yaitu Tipp-Ex GmbH & Co. KG yang menghasilkan berbagai produk dalam jalur komersial Tipp-Ex.

Rupanya tak hanya di Indonesia, di beberapa negara Tipp-Ex menjadi salah satu merek generik. Dengan menggunakan Tipp-Ex atau menipp-ex berarti menghapus, baik secara umum maupun dengan menggunakan cairan pengoreksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.