Sukses

4 Fakta Menarik Bridgerton yang Jadi Serial Netflix Populer

Serial Bridgerton season pertama fokus pada kehidupan Daphne Bridgerton dan telah menjadi serial favorit banyak penonton.

Liputan6.com, Jakarta Serial Netflix Bridgerton adalah cerita drama kerajaan Inggris yang berlatar pada tahun 1800-an. Serial ini diproduksi oleh Chris Van Dusen, Shonda Rhimes, dan Betsy Beers. Kisah Bridgerton diadaptasi dari novel terlaris Julia Quinn dan telah tayang di Netflix sejak 25 Desember 2020 lalu.

Serial ini berfokus pada kisah kehidupan keluarga bangsawan Bridgerton yang sangat kuat di antara keluarga lain. Keluarga Bridgerton hidup dalam lingkungan Regency London dengan gaya hidup mewah dan kompetitif. Para keluarga bangsawan terikat dengan peraturan rumit dan berlomba-lomba dalam perebutan kekuasaan.

Keluarga Bridgerton sendiri terdiri dari delapan saudara kandung yang memiliki sifat pintar dan berani. Saat usianya sudah cukup dewasa, mereka harus debut dalam bursa jodoh untuk mendapat pasangan yang berkelas dan ternama. Hal itu tentu sangat tidak disukai oleh putra-putri Bridgerton.

Di balik kisah kehidupan Bridgerton tersebut, terselip hal-hal menarik yang wajib diketahui. Berikut ulasannya yang dikutip dari berbagai sumber. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Diadaptasi dari Novel Populer

Bridgerton diadaptasi dari novel serial terlaris penulis asal Ameria yaitu Julie Pottinger, dengan nama pena Julia Quinn. Novel ini terdiri dari sembilan judul buku dalam seri Bridgerton.

Buku pertamanya berjudul The Duke and I, yang terbit pada tahun 2000. Lalu, disusul dengan buku The Viscount Who Loved Me di tahun yang sama.

Pada tahun 2001, Julia menerbitkan buku ketiga dengan judul An Offer From a Gentleman. Kemudian, Romancing Mister Bridgerton di tahun 2002. Tak ada jeda, Julie kembali merilis buku selanjutnya dalam setahun sekali.

Buku-buku tersebut berjudul To Sir Phillip, With Love pada 2003, When He Was Wicked pada 2004, It's In His Kiss yang rilis tahun 2005, dan On the Way to the Wedding di tahun 2006.

Selanjutnya untuk buku terakhir, Julie merilisnya di tahun 2013 dengan jeda tujuh tahun dari buku ke delapan. Buku tersebut diberi judul The Bridgertons: Happily Ever.

 

3 dari 5 halaman

2. Percintaan Anak Bangsawan yang Rumit

Hidup dalam lingkungan keluarga bangsawan tentu harus taat pada peraturan yang ada. Tak hanya soal tata krama dan gaya berbusana, perjodohan juga terikat peraturan. Dalam serial Bridgerton, penonton ditunjukkan bagaimana putra-putri bangsawan mendapatkan pasangan.

Mereka harus mengikuti bursa jodoh untuk mendapatkan pasangan dengan latar belakang memuaskan. Mereka terikat dengan gelar keluarga, sehingga harus mendapat pasangan yang setara maupun memiliki gelar lebih tinggi.

Putra dan putri bangsawan tidak boleh menikah dengan masyarakat biasa tanpa gelar karena akan mempengaruhi nama keluarga. Mereka dituntut tampil sempurna tanpa skandal yang dapat menjatuhkan nama keluarga.

4 dari 5 halaman

3. Konflik Pernikahan

Serial Bridgerton terselip berbagai konflik pernikahan yang rumit. Pasangan Duke dan Duchess yang baru menikah ternyata mendapat masalah yang membuat keduanya hampir cerai. Duke mengalami konflik batin antara menepati janji untuk balas dendam atau melanjutkan kehidupan baru dengan Duchess. Pada akhirnya, mereka berhasil menyelesaikan masalah itu dengan berbagai pertimbangan.

Konflik pernikahan juga terjadi pada keluarga Featherington. Lord Featherington mengalami kebangkrutan karena kebiasaan berjudi. Hal itu membuat Lady Featherington harus menunggak biaya pembuatan gaun untuk putrinya. Lord dan Lady Featherington menghalalkan segala cara untuk menikahkan anaknya dengan putra bangsawan kaya. 

5 dari 5 halaman

4. Menghabiskan 7.500 Potong Kostum

Desainer senior Eileen Mirojnick menjadi perancang kostum untuk serial Bridgerton. Ia berhasil membuat 7.500 potong kostum untuk serial ini. Ada beberapa faktor yang membuat Bridgerton membutuhkan banyak kostum, yaitu memiliki pemain dan figuran yang banyak, cerita keluarga kerajaan, dan adegan pesta berkali-kali.

Diketahui, serial ini terdiri dari sepuluh adegan pesta. Sehingga kebutuhan kostum sangat banyak. Bahkan, Daphne Bridgerton, berganti kostum sebanyak 104 kali dalam serial ini.

 

Penulis:

Syifa Aulia

UPN Veteran Jakarta

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.