Sukses

Enggan Hidup Mewah, Intip Langkah Miliarder Warren Buffett Habiskan Uang

Warren Buffett memegang teguh prinsip hidup hemat. Bos besar Berkshire Hathaway ini sekaligus seorang filantropis.

Liputan6.com, Jakarta - Warren Buffett memegang teguh prinsip hidup hemat. Walau memegang predikat orang terkaya ke-7 di dunia, bos besar Berkshire Hathaway sekaligus seorang filantropis itu memilih tak menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah. Sebut saja, seperti rumah-rumah besar ataupun kapal pesiar pribadi.

Buffett menuturkan, ia memilih untuk sarapan di restoran cepat saji dan mengeluarkan tidak lebih dari USD 3,17 (setara Rp 46.700). Investor ternama ini bahkan menggunakan handphone flip (buka-tutup) jadul selama bertahun-tahun.

Ia baru mengganti ponselnya menjadi iPhone 11 pada Februari 2020. Adapun Berkshire juga memiliki 5,9 persen saham Apple.

CNBC melansir, Warren Buffett menegaskan bahwa dirinya juga tidak tertarik untuk memiliki banyak rumah mewah ataupun mobil yang berlipat ganda jumlahnya.

Alhasil, tidak mengherankanbila dia masih menempati rumah dengan luas sekitar 2 ribu meter persegi di Omaha. Ia membelinya seharga USD 31.500 pada t1958 (harga jual rumah tersebut akan berkisar USD 285.000 saat ini).

Kendati demikian, Buffett juga sempat membeli rumah kedua di kompleks pantai Laguna, California, seharga USD 150.000 dan sudah dijual pada 2018 dengan harga USD 7,5 juta.

Sebelumnya pada 2014, Warren Buffett juga membeli sebuah sedan yang seharga USD 46 ribu. Dia mengaku hal ini dilakukan karena putrinya, Susie terus membujuk dan berkata kalau akan terasa memalukan bila sang ayah terus-menerus mengendarai sedan tua keluaran 2006-nya.

 

Video Pilihan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejolak Pasar Saham Saat Pandemi

Selain mobil, Warren Buffett juga memiliki sebuah jet pribadi. "Satu-satunya barang yang paling banyak memakan uang saya. Meskipun begitu, transportasi ini memangkas waktu saat saya harus berpergian ke sana ke mari," ucap Buffett.

Di samping mengeluarkan uang untuk tempat tinggal dan transportasi, Buffet juga aktif menjadi filantropis bersama Bill dan Melinda Gates. Sejak 2006, dia telah berdonasi sebanyak lebih dari USD 37 Juta.

Adapun di tahun 2020, kekayaan bersih Buffett mengalami sedikit pukulan akibat pasar saham yang bergejolak serta anjloknya perekonomian akibat pandemi virus Covid-19.

Terlebih Berkshire Hathaway sudah mengalami penurunan sebanyak 8 persen sejak awal tahun. Hal ini turut memotong beberapa miliar dari kekayaan bersih Warren Buffett. Walaupun harus kehilangan beberapa miliar dolar, Buffett tidak absen untuk mengamalkan USD 2,9 miliar-nya sebagai janji bahwa dia akan memberikan sebagian besar uangnya untuk berbagi.

3 dari 4 halaman

Harus Mengalami Penurunan

Uang-uang yang Buffett gelontorkan baik untuk amal maupun perusahaannya ini berakibat pada bergesernya peringkat di Indeks Bloomberg Billionaires. Buffett harus tergeser ke peringkat tujuh predikat orang terkaya di dunia setelah sebelumnya menempati peringkat ke-4.

Sementara itu, Bloomberg juga memperkirakan bahwa kekayaan Buffett sudah menyusut sekitar USD 11 miliar sejak awal 2020. Sejak Rabu 19 Agustus 2020, Bloomberg mencatat kekayaan Buffett sekitar USD 79 miliar.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

Sumber: Merdeka.com

4 dari 4 halaman

Harga Emas Melonjak Usai Warren Buffett Borong Saham Perusahaan Tambang

Harga emas naik di kisaran 2 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas ini karena nilai tukar dolar AS mengalami tekanan.

Selain itu, kenaikan harga emas juga disebabkan penurunan imbal hasil surat utang AS dan rencana Warren Buffett untuk membeli saham perusahaan penambang emas meningkatkan minat investor.

Mengutip CNBC, Selasa (18/8/2020), harga emas di pasar spot naik 1,9 persen menjadi USD 1.981,41 per ounce dan harga emas berjangka AS ditutup naik 2,5 persen pada USD 1.998,70 per ounce.

Pada pekan lalu harga emas mencatatkan penurunan terbesar sejak Maret karena investor mengatur kembali portofolio innvestasi mereka setelah harga emas batangan turun tajam dari rekor puncak di USD 2.072,50 per ounce pada 7 Agustus 2020.

"Penurunan tajam harga emas ini lebih disebabkan aksi atau selera spekulatif untuk logam mulia," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Ia menambahkan bahwa fakta sekarang bahwa Warren Buffett akan membeli saham sebuah perusahaan tambang emas yang besar membantu sentimen logam mulia sehingga kembali merangkak naik.

Bursa AS telah menerima surat informasi pengajuan investasi baru sebesar 20,9 juta saham dari Berkshire Hathaway kepada salah satu perusahaan pertambangan terbesar dunia, Barrick Gold Corp.

“Menyadari bahwa Warren Buffett telah membeli saham dan bukan komoditas emas memberikan narasi yang menarik bagi mereka yang ingin membeli emas. Sentimen positif sekarang ini membantu mereka menarik pelatuknya,” tambah Ghali.

Selain itu, sentimen lain yang mendorong harga emas adalah nilai tukar dolar AS yang jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu. Patokan imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun yang turun juga ikut mendorong harga emas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.