Sukses

Berawal Digigit Serangga, Kaki Bocah 2 Tahun Ini Nyaris Diamputasi

Namun jangan sepelekan gigitan serangga, kamu tetap harus waspada.

Liputan6.com, Jakarta Apa sih yang biasa kamu lakukan ketika terkena gigitan serangga? Mengabaikannya? Kamu pasti merasa gigitan serangga tidak berbahaya dan akan segera pulih dengan sendirinya. Oleh karena itu kamu mengabaikannya, meskipun tidak berbahaya. Namun jangan sepelekan gigitan serangga, kamu tetap harus waspada.

Pasalnya, bocah berusia 2 tahun bernama Imraan Danish tertular bakteri pemakan daging karena gigitan serangga di kaki kanannya. Kisah ini dibagikan oleh seorang ibu di Singapura pada 17 Januari 2018 lalu di laman Facebook pribadinya seperti Liputan6.com lansir dari WorldofBuzz, Selasa (29/1/2019).

"Semuanya berawal dari gigitan serangga, kemudian menjadi luka terbuka karena dia mungkin telah menggaruknya. Bakteri ini kebetulan ada di sekitarnya dan karena lukanya, ia berhasil memasuki sistem imunnya dan mulai menghancurkan tubuhnya. Di mana dan apa yang menggigitnya, kami tidak punya jawaban untuk itu," ungkap sang ibu.

Ternyata, keadaan Imraan sempat membaik setelah minum obat akibat demam tinggi. Namun sang ibu, tidak menyangka jika kondisinya semakin memburuk. Pada akhirnya Imraan dibawa ke rumah sakit dan dirawat intensif di Unit Perawatan Intensif Jantung (CICU).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakteri Pemakan Daging

Para dokter menemukan bahwa Imraan telah terinfeksi bakteri bernama Group A Streptococcus (GAS) yaitu bakteri pemakan daging. Bakteri pemakan daging dapat menyebabkan infeksi parah hingga menyebabkan amputasi atau kematian.

Bakteri pemakan daging ialah sebutan untuk beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit necrotizing fasciitis. Necrotizing fasciitis ialah infeksi bakteri parah yang dapat menyebar dengan cepat dan menghancurkan otot, kulit, serta jaringan di bawahnya.

Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi ini ialah Streptococcus kelompok A. kelompok bakteri ini dapat mengakibatkan infeksi kulit serta penyakit yang langka dan parah termasuk sindrom toxic shock. Bakteri ini cukup berbahaya karena dapat mengancam jiwa.

3 dari 3 halaman

Nyaris Diamputasi

Untungnya setelah lima minggu di rumah sakit, Imraan bisa pulih. Namun, kaki kanannya, tempat lukanya masih terinfeksi dan dokter masih memantau situasinya.

"Sejak awal, dokter mengatakan bahwa Imraan mungkin perlu amputasi di bawah lutut tetapi mereka berusaha yang terbaik sebelum beralih ke tahap itu," tambahnya.

Sang ibu berpesan untuk para orangtua agar berhati-hati jika buah hati terkena gigitan serangga walaupun sepertinya bukan apa-apa.

"Jadi, orangtua, jika Anda melihat gigitan normal atau apa pun yang menggigit anak Anda, silakan berkonsultasi dengan dokter atau pergi ke rumah sakit. Jangan seperti saya. Saya pikir itu hanya gigitan biasa tapi saya bisa kehilangan orang yang dicintai. " ungkapnya.

Sang ibu juga menghimbau agar orangtua untuk memeriksa anak mereka jika ada gigitan serangga terutama jika mereka menunjukkan gejala lain seperti demam tinggi, ruam, atau kehilangan nafsu makan.

Rupanya, dokter juga mengatakan bahwa ini bukan kasus pertama dan ada kasus serupa yang terjadi sebelumnya, walaupun infeksi ini sangat jarang.

Namun, sebagai orangtua tentunya tidak mau kan kehilangan sang buah hati? Jadi, mulai saat ini jangan sepelekan masalah gigitan serangga ya!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini