Fakta Menarik di Balik Medali Asian Para Games 2018

Liputan6.com, Jakarta - Dalam setiap perhelatan olimpiade, medali memang menjadi hadiah terbesar dan termasuk sebagai simbol kebanggaan para atlet.

Selain menunjukkan pencapaian, prestasi serta keberhasilan dari perjuangan panjang dari para atlet, setiap medali pasti punya kesan yang berbeda. Termasuk dalam ajang Asian Para Games 2018 kali ini, ada keunikan tersendiri bagi para atlet menyabet medali. Pasalnya, ada tiga keistimewaan dari medali Asian Para Games ke-3.

Penasaran apa saya keunikan medali Asian Para Games 2018? Berikut rangkumannya.

1. Bunyi gemerincing jika digoyangkan

Ni Nengah Widiasih dan Perak Womens Up to 41.00 kg Asian Para Games 2018 — Atlet Para Powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih memperlihatkan medali perak Womens Up to 41.00kg Asian Para Games 2018 di Jakarta, Minggu (7/10). Ni Nengah Widiasih berhasil melakukan total angkatan 97 kg. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam medali Asian Para Games 2018, terdapat bola-bola kecil dalam kepingan medali yang berbunyi gemerincing jika digoyangkan.

Bunyi di setiap medali pun berbeda-beda. Jumlah bola-bola kecil yang membuat medali tersebut mengeluarkan suara jika berbeda. Medali emas terdiri dari 26 bola-bola kecil, perak 20 dan sedangkan perunggu 16. Ini tentu saja agar memudahkan para atlet mengenali medali yang diraihnya.

Menurut Fanny Riawan, Direktur Sport Inapgoc ide medali ini terinspirasi dari terinspirasi dari medali Paralimpiade Rio 2016 yang juga menghasilkan suara jika digoyangkan.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Berita video Ni Nengah Widiasih raih medali ke-2 untuk Tim Indonesia dari cabang olahraga angkat berat.

2 dari 3 halaman

2. Memiliki huruf braille

Medali Pertama Asian Para Games 2018 — Tim bulutangkis Indonesia berhasil menyumbang medali emas pertama di Asian Paragames 2018 di Istora Senayan, Minggu (7/10/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Agar membantu para atlet penyandang tunanetra mengenali jenis medali, tulisan medali Asian Para Games 2018 sengaja dibuat menggunakan huruf braille. Ukirannya pun langsung dirancang langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal Inapgoc, Ferry Kono.

3 dari 3 halaman

3. Dibuat di Guangzhou

Pembuatan medali ternyata memakan waktu sekitar empat bulan di Guangzhou, Tiongkok. Bagian atas medali menggunakan tulisan 3rd Asian Para Games Indonesia 2018. Adapun di bagian bawah tertulis Inspiring Spirit and Energy of Asia.