Sukses

9 Kasus Pembunuhan Akibat Video Game

Akibat terinspirasi game yang dimainkan, kasus-kasus pembunuhan berikut terjadi

Citizen6, Jakarta Hampir setiap orang suka memainkan video game, baik itu anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Tapi tidak banyak orang yang tahu bahwa di balik kesenangan bermain video game, ada petaka yang menunggu para pemainnya.

Memang tak bisa dipungkiri, video game dapat mempengaruhi pikiran dan bahkan emosi para pemainnya. Buruknya lagi, beberapa orang meniru adegan-adegan yang ada dalam video game dan kemudian mempraktekannya di kehidupan nyata.

Seperti beberapa kasus pembunuhan mengerikan ini yang disebabkan oleh video game. Bahkan beberapa di antaranya tega membunuh darah dagingnya sendiri karena game. Seperti dilansir The Richest, berikut ulasannnya.

9. Bunuh temannya sendiri

Pada bulan Februari 2004, remaja 17 tahun bernama Warren Leblanc membunuh Stefan Pakeerah yang baru berusia 14 tahun. Dia tega membunuh temannya sendiri lantaran tak punya uang.

Pelaku membunuh korban di sebuah tempat terpencil di Stokes Wood Park, di Leicester, Inggris. Leblanc mengaku hanya bermaksud merampok temannya untuk melunasi utangnya. Namun pengakuan itu diragukan pihak penyeidik karena pada tubuh korban ditemukan lebih dari 50 cedera terpisah.

Orangtua korban menyalahkan video game yang cukup populer kala itu, yakni "Munhunt Murder" yang ditebritkan oleh Rockstar Game. Namun tuduhan itu dibantah sendiri oleh Leblanc.

8. Terinspirasi GTA IV

Seorang supir taksi berusia 54 tahun, Kuan Pohkang, ditikam sampai mati oleh remaja berusia 19 tahun bernama Polwat Chino, pada awal Agustus 2008 silam.

Alih-alih membayar ongkos, Chino menikam supir taksi tersebut sampai mati dengan niat merampok korban. Pelaku sendiri mengaku kepada polisi bahwa ia sangat kecanduan video game Grand Theft Auto IV, video game yang terkenal dengan kekerasannya.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini