Sukses

Hoaks Kesehatan Masih Mendominasi di Medsos, Ini Sebabnya

Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Pulomas dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan, penyebab hoaks kesehatan masih tersebar luas di tengah masyarakat adalah masih minimnya literasi khususnya terkait dengan kesehatan, lalu apa lagi faktornya? Simak artikel berikut.

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar kesehatan peredarannya masih mendominasi di tengah masyarakat. Menurut catatan Komdigi, pada Desember 2023, kabar bohong tentang Kesehatan berada di urutan pertama di media sosial, 2.357 konten.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks kesehatan yang beredar di tengah masyarakat lewat media sosial dan aplikasi percakapan, konten bohong tersebut mulai dari pengobatan hinggan penularan penyakit.

Lalu apa yang jadi penyebab hoaks kesehatan beredar?

Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Pulomas dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan, penyebab hoaks kesehatan masih tersebar luas di tengah masyarakat adalah masih minimnya literasi khususnya terkait dengan kesehatan.

"Jadi paling pertama soal literasi, jadi ayo biasakan membaca," kata Dirga, dalam acara Kumpul Fakta Liputan6.com, dikutip Jumat (29/11/2024).

Dirga melanjutkan, di tengah masyarakat yang masih minim literasi gempuran informasi tentang kesehatan terus terjadi apalagi isunya sangat sensitif, kondisi ini membuat penyebaran informasi tanpa verifikasi semakin luas. Terlebih hoaks kesehatan yang beredar biasanya memainkan emosi penerimanya dan dibuat seolah terjadi sehingga menimbulkan kepercayaan.

"Kedua sifat media sosial kan membolehkan penyebarluasan informasi tanpa verifikasi secara masif," tuturnya

Dirga mengungkapkan, masyarakat Indonesia masih gemar mempercayai informasi kesehatan yang tidak jelas sumbernya, dibanding mempercayai informasi yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan. Hal ini menjadi penyebab ketiga hoaks kesehatan masih banyak beredar.

"Jadi masyarakat lebih senang baca dari antahberantah dibanding dokter yang ngomong atau Kementerian Kesehatan," tutupnya.

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini