Sukses

Cek Fakta: Prabowo Sebut Kelompok Teroris dan Separatis Serang Warga Papua, Benarkah?

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut bahwa kelompok teroris dan separatis di Papua kerap menyerang warga Papua. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut bahwa kelompok teroris dan separatis di Papua kerap menyerang warga Papua.

Hal ini disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan moderator soal tren kekerasan yang meningkat di Papua saat debat capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta pada Selasa (12/12/20203).

"Karena di situ kelompok-kelompok teroris itu sekarang menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat tidak berdosa, perempuan, orang tua, anak kecil yang tidak bersenjata, diteror oleh kelompok separatis ini," kata Prabowo saat debat capres, Selasa (12/12/2023).

Benarkah kelompok teroris dan separatis menyerang warga Papua? Berdasarkan penelusuran, memang ada sejumlah kasus penyerangan dan penembakan terhadap warga Papua yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis dan teroris Papua.

Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "2 Warga Oksibil Terluka Ditembak Separatis Papua" yang dimuat metrotvnews.com pada 19 September 2023 lalu.

Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua kembali berulah dengan menembak dua orang warga sipil di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan, penembakan terjadi di Kampung Okpol, Senin 18 September 2023 sekitar pukul 19.00 WIT.

Kedua korban tengah berada di dalam rumah lalu tiba-tiba terdengar suara tembakan dan mengenai keduanya.

Akibatnya, dua korban bernama Regina Bitdana dan Jonas Kalakmabin mengalami luka tembak di bagian kaki. Saat ini keduanya berada di RSUD Oksibil untuk menjalani perawatan.

"Untuk kondisi korban saat ini dalam keadaan sadar dan dirawat di RSUD," kata AKBP Bayu Suseno.

Selain pada September 2023, serangan kelompok separatis dan teroris Papua terhadap warga Papua juga pernah berlangsung pada Maret 2023. Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Brutal, KKB Tembak 7 Warga Sipil dan TNI di Puncak Papua Tengah" yang dimuat situs Liputan6.com 4 Maret 2023.

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua mencatat sebanyak tujuh warga sipil menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Agenggen, Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (03/03/2023).

Dari 7 korban, satu di antaranya meninggal dunia, bernama Terina Murib (25) seorang perempuan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan 6 korban penembakan lainya masih dirawat di Puskesmas Sinak. Ke-6 korban adalah Lerice Telenggen, Rasna Kogoya, Desina Along, Etera Kulua, Anison Tabuni dan Iwan Murib. “Dari korban ini ada anak-anak. Para korban sedang menjalani visum,” jelasnya, Sabtu (04/03/2023).

Selain menembak warga sipil, KKB juga menembak seorang prajurit TNI yang sedang mengevakuasi korban. Prajurit bernama Praka Jumardi meninggal dunia, nyawanya tak tertolong saat berada di puskesmas.

“Total korban meninggal dunia akibat kejadian ini 2 orang, yakni seorang warga sipil dan seorang prajurit TNI,” jelas Benny.

Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia menambahkan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kontak tembak. Pihaknya juga telah meminta hasil visum dari para korban penembakan.

“Personel di lapangan juga telah melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh yang ada di Kampung Abumega, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Selain itu, aparat gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB,” kata Nyoman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran, pernyataan Prabowo yang menyebut bahwa kelompok teroris dan separatis Papua menyerang warga Papua ternyata benar. Ada sejumlah kasus penyerangan warga oleh kelompok teroris dan separatis di Papua, misalnya pada Maret dan September 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini