Sukses

Malas Ganti Kata Sandi Bikin Tingkat Keamanan Digital Masyarakat Indonesia Lemah

Pakar Keamanan Siber sekaligus Chief Information Security Office snc.id, Bruce Hanadi, menyarankan masyarakat untuk mengganti kata sandi secara rutin dan menggunakan kombinasi kata atau angka yang tidak mudah ditebak.

Liputan6.com, Jakarta - Budaya malas mengganti kata sandi secara rutin membuat tingkat keamanan digital masyarakat Indonesia masih tergolong lemah menurut Pakar Keamanan Siber, Bruce Hanadi. Ia juga menyebut masyarakat Indonesia juga kerap menggunakan satu kata sandi yang sama untuk semua perangkat dan aplikasi sehingga keamanan digitalnya semakin lemah.

Chief Information Security Officer snc.id itu juga mengungkapkan kebiasaan masyarakat Indonesia membuat kata sandi dengan kombinasi kata atau nomor yang mudah ditebak.

"Banyak dari kita yang malas mengganti kata sandi, bahkan ada yang seumur hidup tidak diganti," kata Bruce, melansir dari Antara.

"Begitu ketahuan satu, ketahuan semua. Peretas menebak satu-satu saja itu dan kata sandinya itu menggunakan kombinasi yang mudah ditebak, seperti nama pasangan, nama anak, atau nomor mobil. Hal seperti ini yang harus dihindari," katanya menambahkan.

Banyaknya kasus penipuan menggunakan file APK dengan berbagai modus, seperti undangan pernikahan, kurir paket, surat tilang, hingga tagihan BPJS yang dapat meretas data pribadi hingga menguras saldo rekening, membuat Bruce mengingatkan masyarakat bahwa malware bisa dikemas dalam bentuk apa saja, tidak hanya file APK, tetapi bisa juga dalam bentuk PDF, xls, jpg, bmg, dan lainnya.

Melansir dari laman web Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Malware atau Malicious Software adalah suatu program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan cara menyusup ke sistem komputer.

Malware bisa menyebabkan kerusakan pada sistem komputer dan memungkinkan terjadinya pencurian data atau informasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lakukan Ini Jika Klik Tautan Penipuan Berbasis File APK

Bruce menjelaskan pertolongan pertama bagi pengguna gadget yang telanjur mengklik tautan berisi file APK virus adalah dengan mengganti semua password.

"Ganti semua kata sandi yang Anda ingat. Kalau Anda kliknya di WhatsApp, kata sandi WhatsApp ganti, password email ganti, kata sandi e-banking Anda ganti. Semua kata sandi aplikasi (yang ada di gadget) kalau bisa diganti," ujarnya.

Selanjutnya, Bruce juga mengungkapkan cara kerja peretas dalam melakukan aksinya. Dengan mengklik tautan file APK, maka sistem secara otomatis akan mengirim sejumlah data ke server tertentu, termasuk kata sandi yang nantinya dicoba untuk diretas oleh hacker.

Salah satu upaya penyelamatannya, yakni dengan melakukan penggantian kata sandi sesegera mungkin.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini