Sukses

Bukan Disengaja, Mayoritas Penyebab Misinformasi karena Keyakinan Seseorang yang Salah

Dalam konteks misinformasi, penyebaran informasi hoaks bisa saja didasari atas keyakinan seseorang yang salah. Bukan atas niat pribadi untuk menyebarkan demi kepentingan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap hari selalu ada informasi hoaks yang bermunculan di internet. Dampak dari hoaks, juga tidak bisa diabaikan lagi karena meresahkan, menyesatkan, dan berpotensi merugikan pihak lain.

Seseorang bertanggungjawab pada hal yang mereka lakukan, hal yang mereka yakini, dan bagaimana mereka mengonsumsi, menganalisis, atau mengabaikan informasi untuk sampai pada keyakinan mereka. 

Begitupun dalam dunia digital, seseorang hendaknya bijak dan bertanggungjawab atas segala tindakannya.

Namun, nyatanya masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang terjadi seperti misinformasi dan penyebaran informasi hoaks.

Beberapa filsuf mengatakan bahwa kesalahan disebabkan oleh keyakinan dan kepercayaan yang mereka miliki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Misinformasi Karena Keyakinan yang Salah

Melansir dari Theconversation.com umumnya setiap orang berusaha untuk melakukan apa yang menurutnya benar. Jadi tidak ada kesalahan yang dilakukan sengaja. 

Filsuf Socrates menyampaikan “To know the good is to do the good.” Artinya, kesalahan adalah hasil dari keyakinan yang salah, tentang apa hal yang baik. Dilakukan bukan atas niat untuk berbuat salah.

Dalam konteks misinformasi, penyebaran informasi hoaks bisa saja didasari atas keyakinan seseorang yang salah. Bukan atas niat pribadi untuk menyebarkan demi kepentingan tertentu.

3 dari 3 halaman

Kewajiban Untuk Menguji Keyakinan

Dalam memiliki keyakinan atau kepercayaan hendaknya seseorang tidak menutup mata dan menelan mentah-mentah. Filsuf Inggris W.K. Clifford, mengklaim bahwa "salah", ketika seseorang mempercayai suatu hal tanpa bukti yang cukup.

Tidak hanya itu, baginya secara etis setiap orang harus menguji keyakinannya dengan memeriksa sumber yang berdasar. Penting untuk menguji keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki agar tidak menganut kepercayaan yang salah dan bertindak sesuai kepercayaan tersebut.

Dengan memiliki keyakinan yang benar, tindakan yang dilakukan juga akan benar. Lebih spesifik, penyebaran informasi hoaks dan misinformasi juga akan menurun karena seseorang memiliki keyakinan yang benar.

Maka dari itu penting untuk memiliki keyakinan dan kepercayaan yang benar untuk menekan misinformasi dan penyebaran hoaks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.