Sukses

Kumpulan Hoaks yang Mengklaim Pernyataan CEO Pfizer, Jangan Percaya Ya

Berikut kumpulan hoaks yang mengklaim sebagai pernyataan Bourla.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Pfizer Albert Bourla kerap dijadikan sasaran hoaks, hal ini tentu dapat menyesatkan sehingga menimbulkan persepsi tertentu.

Salah satu hoaks yang mencatut Bourla adalah seputar pernyataannya terkait dengan vaksin. Kabar bohong tersebut dikemas dengan beragam dari tulisan hingga video.

Berikut kumpulan hoaks yang mengklaim sebagai pernyataan Bourla.

Video CEO Pfizer Albert Bourla Targetkan Lenyapkan 50 Persen Populasi Dunia pada 2023 dengan Vaksin 

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim CEO Pfizer Albert Bourla menargetkan vaksin melenyapkan 50 persen populasi dunia pada 2023. Klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 18 Februari 2023.

Klaim CEO Pfizer Albert Bourla menargetkan vaksin melenyapkan 50 persen populasi dunia pada 2023, berupa video CEO Pfizer Albert Bourla yang sedang berbicara sebagai berikut.

"Ehhh

Minggu pertama kami meeting pada 19 Januari di California, dan membentuk suatu tujuan untuk 5 tahun kedepan dan salah satunya, pada 2023 kami akan lenyapkan 50 % dari jumlah populasi dunia."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Albert Bourla CEO Pfizer target dari vksin global 2023 melenyapkan 50% populasi dunia

#zeipalestina"

Benarkah Klaim CEO Pfizer Albert Bourla menargetkan vaksin melenyapkan 50 persen populasi dunia pada 2023? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

CEO Pfizer Albert Bourla Mundur usai Akui Vaksin mRNA Tidak Aman

Beredar di media sosial postingan yang menyebut CEO Pfizer Albert Bourla mundur dari jabatannya setelah mengakui vaksin covid-19 m-RNA tidak aman. Postingan itu muncul sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Desember 2022.

Berikut isi postingannya:

"Eksekutif Pfizer mengakui vaksinasi terburu-buru, tidak aman, tidak efektif. CEO Pfizer Albert Burla mengundurkan diri dan sekarang mengatakan teknologi mRNA tidak cukup terbukti ketika mereka meluncurkan.

"Dia bilang mereka meyakinkannya, tapi dia tidak yakin. Dia mengakui itu tidak aman."

Lalu benarkah postingan yang menyebut CEO Pfizer Albert Bourla mundur dari jabatannya setelah mengakui vaksin covid-19 m-RNA tidak aman? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

CEO Pfizer Nyatakan ada Microchip di Dalam Pil untuk Memaksa Orang Patuh

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla soal mikrocip di dalam pil untuk memaksa orang patuh. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, 23 Mei 2022.

Klaim pernyaan CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan mikrocip di dalam pil untuk memaksa orang patuh berupa video seorang yang sedang membahas pernyataan Bourla dalam video. Video tersebut menampilkan Bourla sedang berbicara dengan latar belakang tulisan 'WORLD ECONOMIC FORUM".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Jimmy Dore - Microchips di Pil untuk Memaksa Kepatuhan adalah NYATA Kata CEO Pfizer"

Benarkah klaim klaim pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla microcip di dalam pil untuk memaksa orang patuh? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.