Sukses

Cara KPU dan Bawaslu Tangkal Penyebaran Hoaks pada Pemilu 2024

Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan tersebut, lanjutnya, bisa dengan memproduksi konten-konten informasi yang benar untuk disebarluaskan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menekankan pentingnya kolaborasi untuk menangkal potensi hoaks menyebar dalam Pemilu 2024.

"Kolaborasi dengan banyak pihak, seperti Mafindo, AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dan lain-lain, sangat diperlukan dalam menangkal isu hoaks di media sosial," kata Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty dilansir dari Antara, Kamis (1/12/2022).

Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan tersebut, lanjutnya, bisa dengan memproduksi konten-konten informasi yang benar untuk disebarluaskan. Kerja sama tersebut harus dilakukan karena hoaks sering viral karena memuat informasi tidak benar.

Lolly mengatakan, tantangan pada Pemilu 2024, khususnya di media sosial, tidaklah banyak berubah karena regulasi yang digunakan masih sama.

Sementara itu, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Betty Epsilon Idroos juga menilai, kolaborasi KPU dengan banyak pihak dalam menangkal isu hoaks sangat penting. Dia mengatakan, KPU tidak mampu bekerja optimal melawan isu hoaks sendirian.

"Banyak sekali informasi yang tidak benar terhadap kami (KPU). Oleh karena itu, kolaborasi dengan banyak pihak sangatlah penting," kata Betty.

Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho menyatakan menjelang Pemilu 2024 hoaks politik semakin meningkat. Hal itu berkaca pada Pemilu 2014 dan 2019 di mana hoaks banyak menyasar penyelenggara pemilu, partai politik, kandidat, dan pemilih.

"Pada 2019, hoaks politik mencapai 52,7 persen. Dua pemilu presiden plus Pilkada DKI 2017 itu menggambarkan tingginya produksi hoaks," ujar Eko Nugroho.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.