Sukses

Vaksinasi dan Prokes Masih Jadi Senjata Ampuh Menghadapi Pandemi Covid-19

Dalam menghadapi Covid-19 vaksin bukan satu-satunya aspek yang menjadi penentu dalam mencegah penularan.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi  masih jadi salah satu senjata ampuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Vaksinasi berperan mengurangi dampak sakit berat hingga tingkat kematian akibat paparan virus Covid-19.

“Proteksi vaksin adalah terutama untuk mencegah sakit berat, termasuk kematian akibat Covid-19. Artinya, orang yang sudah melakukan booster tetap bisa terinfeksi Covid, tetapi tentu akan berbeda gejalanya antara orang yang sudah vaksin dan belum vaksin ketika terjangkit,” ujar Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp. PD, Dalam live streaming Virtual Class Liputan6.com, "Berkali-Kali Vaksin Masih Kena Covid, Kenapa?", Senin 29 Agustus 2022.

Lebih lanjut, dr. Dirga menegaskan, efektivitas vaksin Covid-19 dalam mencegah penularan memang sudah rendah. Tapi, efektivitas vaksin Covid dalam mencegah Covid yang berat termasuk kematian sampai saat ini masih tinggi dan bagus sekali bila melihat dari data omicron.

“Dengan adanya varian baru, vaksin booster akan diperlukan secara berkala terutama di kelompok rentan yakni lansia, orang dengan komorbid, dan tenaga kesehatan,” ucap dr. Dirga.

Saat ini, booster pertama tengah digencarkan oleh pemerintah dan booster kedua atau vaksinasi keempat telah mulai berjalan bagi para tenaga kesehatan. Hal tersebut menjadi momok pentingnya peran vaksin booster dalam membentuk antibodi terhadap serangan Covid-19.

"Setelah beberapa waktu, biasanya 3-6 bulan antibodi dari vaksin sudah menurun. Oleh karena itu, untuk menguatkan antibodi dibutuhkan booster untuk meningkatkan kembali antibodi dalam level yang cukup untuk melindungi,” Ketua Umum Peralmuni Prof Dr. dr. Iris Rengganis Sp.PD-KAI, menambahkan.

Prof Iris juga menekan, vaksin tidak ditujukan untuk mencegah penularan. Penularan tetap bisa terjadi apabila penerapan protokol kesehatan tidak dijalankan dengan benar. Tujuan utama dari vaksin adalah untuk menyiapkan sistem imun tubuh, sehingga ketika terinfeksi dampaknya tidak berat.

“Vaksinasi bukanlah segalanya. Vaksin adalah salah satu upaya untuk menimbulkan antibodi terhadap suatu penyakit dan mencapai herd immunity, tetapi bukan untuk mencegah penularan. Vaksin, masker, protokol kesehatan (prokes), makan sehat, tidur dan olahraga cukup, dan berdoa perlu menjadi satu kesatuan, kurang satu saja bisa menimbulkan celah untuk virus masuk ke dalam tubuh kita," imbuhnya.

Sebab, vaksin akan bekerja secara optimal apabila diiringi dengan faktor penunjang lain, seperti protokol kesehatan, pola hidup sehat, hingga pemahaman informasi mengenai Covid-19. 

Hani Safanja/UPN Veteran Jakarta

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masalah Hoaks

Sementara itu, fact checker Liputan6.com Adiyaksa Vidi Wirawan menjelaskan, banyaknya hoaks yang beredar mengenai Covid-19 juga menimbulkan respons negatif kepada masyarakat mengenai vaksin yang terus berjalan.

“Dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, data pada 24 Agustus mengemukakan bahwa ada 2.228 terkait isu Covid-19 dan sebarannya mencapai 6.356, dengan facebook menjadi sumber terbanyak,” ungkap Vidi.

Vidi pun memberikan tips agar kita tidak mudah terpapar hoaks.

“Agar tidak terpapar hoax, ada 3 pertanyaan sederhana untuk mendeteksi hoaks, yakni dari mana asal informasi, kejanggalan sumber, dan perasaan yang ditimbulkan setelah mengetahui informasi tersebut. Perasaan terlalu takut atau terlalu senang harus kita kontrol dan kita cek sumber atau informasi lain apakah benar atau tidak,” jelasnya.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.