Sukses

Cek Fakta: Hoaks Covid-19 Merupakan Singkatan dari Sertifikat Vaksin

Beredar di media sosial postingan soal singkatan dari nama covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di seluruh dunia. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak akhir pekan kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan soal singkatan dari nama covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di seluruh dunia. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak akhir pekan kemarin.

Salah satu akun yang mempostingnya bernama Qidjwini Qorni. Ia mempostingnya pada 22 November 2020.

Berikut isi postingannya:

"COVID-19 adlh,

C - Certification

O - Of

V - Vaccination

ID - IDentification

19 - 2019

Artinya adlh,Sertifikat sbg tanda bukti telah divaksin, Yakni berbentuk Bar Code, spt yg tertera pada barang2 yg dijual di swalayan yg jumlahnya ada 13 bar.

Mereka mengatakan covid adlh corona virus, Namun nyatanya adlh Barcode, yakni barcode yg akan diimplankan di bagian tertentu pd tubuh manusia, spt jidad, leher, ataupun lengan yg menunjukkan orang tsb sdh divaksin.

Dan program pemasangan barcode itu dieksekusi pelaksanaannya pd akhir 2019, di kota Wuhan, RRC. Setiap orang pny barcode sendiri2, Layaknya barang, jika tdk ada barcodenya, barang tsb tdk bisa masuk swalayan, Maka nanti, orang yg tdk memiliki tanda barcode pd tubuhnya, mereka tdk bisa masuk ke dlm tempat perbelanjaan, pelayanan umum, pelayanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dll

Maka dari singkatan COVID-19 diatas kita mengerti, pandemi ini adlh setingan, pandemi ini hny dibuat2, bahkan skenario dr pandemi ini sdh ada sejak th 2010 dlm suatu kajian akademi dr Universitas2 terkenal di dunia, yg diprakarsai dan didanai gembong Elit Global, Rockefeller Foundation...,Dan simulasi dr kajian tsb persis sama dg yg terjadi pada hari ini,Apa tujuan besar dr pandemi setingan ini,~ De Populasi, dg pasien yg ditakut2 i hingga bnyk yg mati krn depresi, dan selanjutnya dg vaksin, Vaksin itu berisi material kimia yg berbahaya dr ekstrak janin yg digugurkan, dll, jg mengandung logam2 spt aluminium dll, yg ini bila menyatu dg sel2 kita, sangat rentan terkena ganasnya radiasi 5G,Ini adlh program GREAT RESET menuju gerbang Tata Dunia Baru, New World Order...!Yakni dimana dunia terbagi hny menjadi dua kelompok manusia saja,Klas Majikan dg Dajjal kelak sbg pemimpin tertingginya, danKlas Budak, yakni semua manusia yg tdk diakui sbg golongan mereka...Apakah rencana COVID-19 ini benar2 akan terwujud?Jika di Negri ini, aku pesimis kita bisa menolaknya, walaupun aku tdk pernah putus asa mengingat betapa mudahnya dibodoh2 innya mereka dg istilah PROKES padahal sejatinya Protocol kepatuhan menuju gerbang Tata Dunia Baru, NWO."

Selain itu postingan yang sama juga ditulis pada akun ini dan ini...

Lalu benarkah covid-19 merupakan singkatan seperti postingan di atas?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan membuka website dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam rilis pers tanggal 11 Februari 2020, Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan kepanjangan sebagai berikut:

Co: Merupakan singkatan dari Corona

Vi: Merupakan singkatan dari Virus

D: Merupakan singkatan dari disease, atau dalam Bahasa Indonesia, penyakit,

Sementara 19 sendiri merupakan tahun pertama kali ditemukannya virus corona SARS-CoV-2 yakni 31 Desember 2019 di Wuhan.

Sehingga covid-19 artinya penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.

Link untuk rilis pers terkait penamaan covid-19 kami sertakan di link berikut ini...

Terkait vaksin covid-19 yang akan dipasang chip juga hoaks. Cek Fakta Liputan6.com pernah menulisnya dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Penanaman Microchip ke Tubuh Penduduk Dunia lewat Vaksin Covid-19" yang tayang 28 Agustus 2020.

Sementara untuk jaringan 5G sama sekali tidak ada hubungannya dengan virus corona covid-19. Cek Fakta Liputan6.com pernah menulisnya dalam artikel "Cek Fakta: Tidak Benar Virus Corona Flu Biasa dan Jaringan 5G Bisa Rusak Kekebalan Tubuh" yang tayang 23 Juli 2020.

Artikel lain juga pernah ditulis Liputan6.com pada 24 April 2020 dengan judul "Cek Fakta: Jaringan 5G Tak Ada Hubungannya dengan Penyebaran Covid- 19"

Beberapa hoaks terkait singkatan dari covid-19 juga sudah pernah ditulis Liputan6.com seperti dalam artikel ini dan ini...

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan yang menyebut terkait kepanjangan dari covid-19 adalah Certification Of Vaccination IDentification 2019 adalah hoaks.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.